Setelah selesai, mereka berdua kembali ke toko. Sementara itu hujan sudah mulai lebih mereda lagi.
"Mas ... gimana kalau sekalian kita mampir swalayan?" tanya Nadia.
"Swalayan?" sahut Mas Huda.
"Ya ... untuk membeli air galonnya sekalian," sahut Nadia.
"Galonnya sudah ada di sana. Nanti kita tinggal bawa saja," jawab Mas Huda.
"Oh iya ... kan kita harus sekalian bawa galon ya? Nggak juga sih ...ada juga air minum yang sekalian sama galonnya, jadi nggak usah ditukar-tukar gitu,"kata Nadia.
"Ya sudah, ikut kamu saja," ucap Mas Huda.
"Tapi Mas Huda iklaskan?" tanya Nadia.
"Ikhlas, insyaAllah ikhlas," jawab Mas Huda.
"Syukurlah kalau begitu. Kasihan tahu Mbak Dewi udah kerja sendirian, mana harus bawa minum sendiri juga dari rumah. Mas Huda sih nggak merhatiin,"ucap Nadia.
"Ya maaf ... mungkin itu bedanya laki-laki sama perempuan," sahut Mas Huda.
"Halah ... alasan saja kamu Mas,"gumam Nadia.
Mas Huda hanya tersenyum daripada membuat Nadia marah nantinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者