Nadia hanya bisa tersenyum mendengar dukungan yang diberikan oleh adik perempuannya tersebut.
"Thanks ya Ta, kamu tak kamu selama ini sudah mau mendukunh Mbak," ucap Nadia sembari menepuk pundak Juwita.
Juwita pun tersenyum mendengar perkataan kakak perempuan tersebut.
Hari semakin malam dan mereka kembali ke rumah Mbah Putri untuk bersama-sama mengirim doa untuk Mbah Kakung. Hingga jam 10 malam, Nadia terpaksa harus pulang duluan seperti yang tadi siang sore sudah dia katakan kepada Mbak Putri, dengan mengajak Juwita juga tentunya.
Setibanya di rumah, dia pun langsung mencoba untuk tidur agar besuk pagi jangan sampai bangun kesiangan.
"Gimana Mas Huda? Sudah jadi di rumah papanya Mas Huda?" Nadia menyempatkan untuk mengirim pesan kepada Mas Huda. Sementara Mas Huda yang sudah menyadari jika Nadia pasti sedang sibuk, sengaja tidak mengirim pesan ke Nadia hingga kekasihnya tersebut mengirim pesan duluan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者