"Bismillah Nadia. Kalau emang jodoh pasti sama Allah bakalan dimudahkan," sahut Arini.
"Thanks ya Rin. Ya sudah sana kalau mau pulang! Buruan! He ... he," kata Nadia sambil menepuk pundak sahabatnya.
"Malah ngusir. Ya sudah kalau gitu, titip salam buat bapak ibu kamu ya?" ucap Arini.
"Wa'alaikumsalam," sahut Nadia.
"Yaah ... kan belum?" sahut Arini yang kemudian meninggalkan Nadia sendirian di depan ruang kuliah mereka.
Tak berselang lama, Mas Huda menelpon Nadia.
"Halo ... Nad! Kamu di sebelah mana? Kok aku nggak lihat di depan?" tanya Mas Huda.
"Oh, iya Mas. Sebentar aku segera keluar," sahut Nadia. Dia bergegas membereskan semua bukunya sambil bergumam sendirian,"Kirain mundur lama Mas Huda ini. Tahu gini tadi sekalian bonceng Arini."
Dia kemudian berlari menuju depan kampusnya, tak ingin Mas Huda terlalu lama menunggu dirinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者