Eno mempunyai penyakit tumor otak yang membuat anak itu selalu merintih kesakitan ketika akan tertidur atau sedang bermain. Baru saja sebulan lalu Eno keluar dai rumah sakit selepas tabrakan itu dan kini anak itu kembali di rawat.
Arif memanglah baru mengetahui jika Eno mempunyai tumor otak setelah dia memeriksakan kondisi anaknya itu ke dokter kembali. Betapa terkejutnya Arif karena hal itu.
"Kenapa anak sekecil itu terus menerus mendapat ujian? Dia masih kecil seharusnya bisa seperti anak-anak lainnya kan?" Ucap Arif di tengah keterdiaman mereka.
"Arif kamu jangan bicara gitu. Berdoa sama Allah, semoga operasi Eno berjalan lancar dan segera sembuh agar bisa sama-sama lagi dengan kita semua. Aku memang belum tau bagaimana rasanya menjadi sosok ayah seperti kamu, tapi suatu hari nanti aku pasti juga merasakan bagiamana khawatirnya saat anak kita sedang sakit."
Arif hanya bisa mengangguk dan dalam diam itu air matanya menetes jatuh ke lantai.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者