Waktu berlalu dengan sangat cepat, usia kandungan Raina menginjak 8 bulan. Ia setiap pagi jalan-jalan dengan suaminya, jalan bersama menikmati embun pagi, sampai terbitnya mentari.
Memilih pendamping hidup bukanlah hal yang mudah, karna suami-istri bukan cuma teman tidur melainkan teman untuk berbagi apapun, saling mengerti dan menghindari cemburu buta. Raina merasa sangat bahagia karna mendapat sosok Imam yang sabar, pengertian dan sangat mencintainya.
Kini pun Reza sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya, ia berhasil membagi waktu, saat kerja lembur pun ia masih mengingat solat Malam dan menepati janji pada istrinya untuk mengaji 9 surat dari Al-Qur'an setiap harinya.
Kini cinta Raina terlihat jelas dari matanya dan perhatiannya, ia berada di dapur ikut memasak bersama pegawai barunya, Raina batuk-batuk.
"Huk, huk, ehm."
"Nyonya, tidak boleh capek, sini biar aku yang menyelesaikan," ujar Bibi Rona.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者