"Asal tidak main belakang aku akan mudah memaafkan." Danisa tersenyum manis. "Kak." panggilnya pelan.
"Iya." Farhan menatap istrinya, Danisa sangat tidak nyaman ia menutup mata Farhan dengan tangan kanannya.
"Maaf. Aku tidak nyaman rasanya tidak karuan." jelasnya Farhan tertawa.
"He he he ini sangat harum." ujar Farhan yang pasrah. Danisa terap menutup mata suaminya.
"Jika suatu saat ada yang merendahkan Kakak dari keluargaku. Tolong jangan didengarkan kepahitan itu." saat Danisa akan serius, suara.
"Oek ... Oek..." Fatih menangis
"Bangun lagi." ujar Farhan keduanya berlarian ke Fatih. Fatih tertidur lagi. Pengantin baru ini merasa salah tingkah.
"Kak, apa penyakit rumah tangga? Setahu kakak?" tanya Danisa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者