Pagi itu Raihan bangun terlebih dahulu dibanding Dyanra dan saat ini dia sedang memandangi wajahnya sang kekasih yang terlihat masih nyenyak dalam tidurnya. Mata wanita itu masih tampak sembab akibat kelamaan menangis kemarin dan dia merasa menyesal karena tidak bisa ada di samping Dyanra saat wanita itu membutuhkannya.
Raihan mendekatkan tubuhnya pada Dyanra dan memeluk wanita itu. dia menjadikan lengannya sebagai bantalan Dyanra. Dia lalu mengusap pelan wajah mulus sang gadis, hingga membuat gadis itu terganggu.
"Engghh!" Dyanra melenguh dan mengerjapkan matanya, hal pertama yang dia lihat wajah tampan kekasihnya yang sedang tersenyum manis padanya. "Pagi, Mas!" ucapnya langsung menduselkan wajahnya di dada bidang Raihan membuat pria itu terkekeh ringan akan tinggkah wanita itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者