Jean terkejut dan terlonjak bangun dari tidurnya sore itu. Napasnya memburu di dada. Diulurkan tangannya untuk menjangkau jam di atas nakas dan bertanya-tanya, mengapa alarm di sana tidak menyala? Sebuah sticky notes, yang ditempelnya di penunjuk waktu, mengingatkan bahwa hari ini dia cuti.
Oh, ya ampun ….
Dengan napas lega, diempaskan kembali tubuh rampingnya ke atas ranjang yang sempit. Tatapannya terpaku ke atas, pada langit-langit apartemen studio yang menggambarkan suasana seluruh ruangan yang temaram. Gorden jendela belum lagi di buka dan lampu di nakas masih menyorot lembut.
Lamaran James yang terngiang kembali dalam pikiran, membuat ingatannya kembali pada rasa bibir James. Jean membalikkan tubuhnya dan berharap gambaran itu akan hilang, tapi kenyataan bahwa dia telah membalas ciuman James dengan intensitas yang sama mengantarkan getaran dari dadanya ke area sensitif pada tubuh.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者