Mayleen menggeleng pelan. Lidahnya terasa kelu untuk menjawab. Air matanya pun tak henti-hentinya mengalir, bahkan semakin deras saat Bima mengatakan dirinya tak pantas untuk dicintai.
"Karena aku butuh kamu buat jadi ibu bagi Tatia. Jadi, harusnya kamu sadar diri."
Cukup! Fakta mengerikan yang keluar dari mulut Bima sudah berhasil membuat hatinya tercabik-cabik, dan Mayleen tidak ingin mendengar yang lebih menyakitkan lagi dari ini.
Setelah menarik napas panjang untuk menenangkan diri, Mayleen lantas berkata, "Maaf kalau aku nggak sadar diri. Tapi mulai sekarang aku janji, aku nggak akan ganggu kamu sama Cintya lagi. Semoga kalian bahagia."
Usai mengatakan itu, Mayleen berjalan melewati Bima dan masuk ke dalam walk in closet untuk mengganti pakaiannya.
Dengan percaya diri, perempuan itu terus berjalan tanpa menghiraukan telapak kakinya yang sudah penuh luka karena ia menginjak pecahan kaca yang berserakan di lantai.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者