Rengganis masuk ke dalam kamarnya, helaan napas keluar dari mulutnya menandakan bahwa dia cukup lelah menjalani hari yang penuh dengan tanda tanya ini. Rengganis tak habis pikir, siapa dalang dibalik adu dombanya dengan Kendric? Siapa yang sudah memotret dirinya ketika bersama Rangga secara diam-diam? Atau jangan-jangan itu semua merupakan jebakan?
Jujur saja, di mata Rengganis pria seperti Rangga tidak mungkin sejahat itu padanya. Ditambah lagi, mereka tak cukup dekat. Bahkan Rengganis dan Rangga baru dua kali bertemu, itu pun tidak disengaja. Bagaimana mungkin Rengganis maupun Rangga bisa saling menyukai satu sama lain?
"Seingat aku, aku gak punya musuh. Bahkan aku gak punya banyak kenalan, temanku pun bisa dihitung jari dan gak sampai sepuluh orang. Mereka juga baik, gak mungkin melakukan hal sepicik itu," gumam Rengganis, kemudian duduk di tepi tempat tidur. Menebak-nebak siapa yang tak suka padanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者