webnovel

tiga

Dorr

"Bawa dia keluar" ucap pria tua itu yang berbicara melalui telefon, tak lama seorang pria bertubuh kekar masuk keruangannya dan membawa salah satu bodyguard yang sudah tidak bernyawa

"Tidak becus" gumam pria itu

Tok tok tok

"Masuk" ucap pria itu

"Permisi tuan, jam 10 nanti anda akan ada meeting penting dengan salah satu klien dari amerika" ucap seketaris nya yang bernama 'fino saputra'

"Hmm, masih ada waktu 1 jam lagi. Apa semuanya sudah di persiapkan?" Tanya pria tua itu

"Sudah tuan, jadi kita tinggal menemui mereka" ucap fino

"Hmm baik, kau boleh keluar" suruh pria itu yang masih sibuk berkutat dengan laptop nya

"Baik tuan, permisi" ucap fino dengam badan sedikit membungkuk lalu keluar dari ruangan itu

"Kamu dimana sayang? Kenapa kamu sangat sulit untuk ditemukan?" Monolog pria itu yang memandangi bingkai foto yang terdapat gambar seorang bayi kecil dengan gedong pink yang terlihat menggemaskan apalagi pipinya yang terlihat gembul

Puas memandangi bingkai itu, tak ingin membuang waktu dengan lincah pria yang berumur sekitaran 53 tahunan mengetikkan sesuatu yang ia cari di laptopnya, tak terasa sudah jam 09.30 ia mengetik dan akhirnya apa yang ia cari telah ketemu, dengan wajah senang ia membuka aplikasi google dan mulai men searching

"Panti asuhan tiara bunda" gumam pria itu

Tok tok tok

"Masuk"

"Tuan kurang 25 menit lagi meeting akan segera dimulai apakah anda mau menunggu atau ditunggu?" Tanya fino

"Nanti saja" ucap pria itu

Drrttt drttt drttt

Terdengar suara hp milik salah satu orang yang berada diruangan itu berdering "good morning sir, can I help you?" Tanya fino kepada klien itu (selamat pagi tuan, ada yang bisa saya bantu?"

"....."

"can sir, I will inform my boss" (bisa tuan, saya akan memberitau kepada atasan saya)

"Ada apa fin?" Tanya pria tua itu

"Begini tuan, mereka ingin meeting kali ini jam nya agak dipercepat karena mereka ada urusan lain di surabaya. Dan mereka sedang dalam perjalanan kemari" ucap fino

"Hem baiklah" jawab pria itu lalu berjalan keluar menyambut klien dari luar negeri itu

****

Disini lah vania sekarng ia tengah berada di kantin bersama sahabatnya yang tak lain adalah oline

"Gimana sama pekerjaan lo?" Tanya oline lalu memasukkan bakso Kedalam mulutnya

"Baik line, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar" jawab vania

"Syukur deh, van gimana kalo hari minggu kita jalan-jalan ke timezone? Lo mau kan?" Tanya oline

"Emm boleh deh line" ucap vania menyetujui

"Oke, besok minggu gw jemput ntar Sherlock ya" ucap oline

"Iya" jawab vania lalu melanjutkan aktivitas memakan baksonya

Saat sedang enak-enaknya makan tiba-tiba suara sorakan terdengar dari arah pintu masuk kantin

"Aaaa my bebeb gw ganteng banget"

"Ihhh devan uncul banget pengen ngarungin deh"

"Aa arthur jangan dingin dingin atuh"

"Azka ganteng banget, jadi pacar neng yuk bang"

"Aaaa dario I lope you"

"Si darren juga ga kalah ganteng"

"Calon imam gw nihh bos senggol dong"

"Huwek najis berasa mau nendang ke neraka"

"Jessica cantik, jadi pacar aa dong" ucap siswa laki-laki yang langsung mendapatkan pelototoan dari darren

Ya begitulah sorakan-sorakan siswa siswi HSG itu, tiba-tiba vania dan oline merasakan bahwa ada yang duduk mengelilingi mereka sontak eline dan vania melihat siapa yang duduk tanpa seijinnya itu

"Izin dulu lah minimal" ucap oline

"Ini kan bukan bangku punya bapak lo, jadi fine fine aja dong kita duduk ya nggak girls?" Tanya jessica

"Iya tuh" jawab safira

"Udah udah, kita izin duduk disini tempat yabg lain penuh" ucap alvaro, dan benar saja tempat yang lain penuh

"Hm dar pesenin kita" ucap darren

"Iya-iya, mau pesan apa tuan dan nyonya?" Tanya dario dengan muka tertekan

"Komuk lo jangan kek gitu kek pantat ayam tau gak" ucap azka membuat mereka tertawa

"Terserah gw lah" cibir dario

"Em gw bakso minumnya es jeruk aja" ucap jessica

"Samain semua aja dar kasian gw sama lo" ucap alvaro

"Nah kan lo tau kalo temen lo yang cakep bin alim ini kesusahan hendaknya engkau menolong ku" ucap dario yang ditatap sinis alvaro namun tetap mengikuti perintah dario

"nah gitu var" ucap dario lalu menyusul alvaro

Selang 15menit pesanan mereka pun datang, tetapi tidak enak jika tidak ada drama bukan? Maka dari itu siapkan mental vania sekarang juga

"Eh van gw lihat kemarin lo di 'Mentari Cafe' ya? Lo kerja disana?" Tanya rissa agak keras

"Iya aku kerja disana" jawab vania lalu melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda tadi

"Owhh kerja jadi apa?" Tanya rissa kembali

"Jad-" ucap vania tersela dengan omongan jessica, "ya pasti jadi karyawan biasa lah, mana mungkin jadi manager" ucap jessica

"Owh pantes nih ya gw liat kemarin pas lagi sama mamah gw dia lagi beres-beres piring kotor" ucap rissa

"Ihhh kok gak jijik ya" ucap jessica sambil mengampit hidungny

"Yang penting kerjaan itu halal" ucap vania tersenyum

"Nah bener tuh apa yang dibilang vania, gapapa pekerjaannya jadi OB atau pramusaji yang penting halall" sahut salah satu siswa yang sudah geregetan dari tadi ya walaupun ia menikmati kejadian beberapa waktu lalu vania dibully tetapi untuk kali ini menurutnya sudah kurang ajar

"Siapa yang suruh lo ngomong hah?!" Tanya jessica nge gas membuat siswa tadi bungkam siapa mau mencari masalah dengan pacar most wanted

"Lo kurang ajar jes" ucap arthur lalu pergi dari sana, sulit dipercaya kulkas itu mengucapkan 4 kata? Ada apa dengan dia? Apakah dia sudah kerasukan setan pohon jambu?

'Beneran aku di belain arthur? Aku ga mimpi kan, kalau ini mimpi biarkan ini menjadi mimpi terindahku' batin vania

***

Arthur kini berada di kelas 11 IPA 1 sebenarnya tujuannya kekelas adalah untuk memberi coklat kepada seseorang, ia meletakkan coklat ber merk 'dairy milk' itu di laci salah sati gadis. Lalu berjalan menuju bangkunya sendiri sampai jam istirahat selesai

"Eh ini? Coklat?"

"Wahh ada yang punya fans nihh" goda oline

"Enggak deh kayaknya, salah orang kali ya" ucap vania sambil menggaruk pipinya yang tak gatal

"Terus siapa dong kalo bukan fans lo?" Tanya oline

"Ga tau, eh tapi ini ada kertasnya" ucap vania yang mrnyadsri ada kertas yang tertempel pada belakang coklat itu

"Mana lihat" ucap oline lalu membaca kertas itu

'jangan menyerah apapun yang terjadi'

-Xyz0002

"Hmm tervertifikasi penyemangat lo deh keknya" ucap oline

"Hm mungkin, yaudah deh siapapun yabg ngasih, terima kasih banyak semoga aku dan penyemangat aku bisa bertemu dilain hari" ucap vania lau membuka bungkus coklat itu dan memakannya bersama oline, sedangkan pemberi tadi? Ia sudah tersenyum sedari tadi

***

"Selamat datang mr Albert" sapa pria tua yang menjabat sebagai CEO Cloise Group

"Halo mr nicko" ucap mr albert menjawab jabatan tangan

"How are you?" Tanya nicho

"Fine, mari kita bicarakan di ruangan saja" ucap mr albert

"Owh iya mr, saya sampai lupa silahkan" ucap nicho lalu mempersilahkan klien dari america itu menuju ruang meeting

****

Kringg kringg kringg

"Vania gw pulang duluan ya, udah ditungguin supir" ucap oline

"Eh iya line, hati hati ya" jawab vania yang diangguki oline

Setelah oline pergi, vania pun segera keluar dari kelasnya berjalan keluar gerbang sekolah. Niat hati ingin pergi ke tempat kerjanya dengan cuaca cerah namun Tuhan berkata lain cuaca yang cerah berubah awan yang putih sudah menjadi abu, matahari pun juga nenghilang bak di telan bumi gemericik air mulai berdatangan silih berganti. Vania mulai berteduh di halte yang tidak jauh dari tempatnya berdiri

"Aduh gimana ya? Hujan lagi kali telat gimana? Mana engga bawa payung" gumam vania lalu mengambil handphonenya dari tas dan mengetik nomor seseorang

"Yahhh kok mati?!" Ucap vania putus asa, hidup tidak semulus jalan

"Terpaksa nunggu hujan reda kalo kayak gini" ucap vania

Brumm brumm brumm

Derum montor terdengar mengalihkan atensi vania dari pandangan hujan, tiba-tiba montor itu berhenti tepat didepan halte. Seoranv pengendara itu turun dan menghampiri vania sambil membawa jas hujan di salah satu tangannya

"Nih" ucap pria itu sambil menyodorkan jas hujan

"kamu siapa?" Tanya vania mengernyit bingung

"Mirza" ucap mirza membuat mata vania melotot lucu

'Imutt' batin mirza

"Kamu ngapain disini?" Tanya vania

"Ngga boleh?"

"Boleh sih" kikuk vania

"Gw baru pulang sekolah terus lewat sini eh lihat elo yaudah gw samperin aja" tutur mirza

"Oalahhh"

"Ayo" ucap satria sambil menyodorkan jas hujan tadi

"Kemana?" Tanya vania

"Ke alam bazrah" asal mirza