Jarrel yang berada di Jakarta selalu menantikan kepulangan Dreena. Setiap hari ia selalu memikirkan gadis itu. Karena saat ini, Dreena sedang berlibur ke kampung ayahnya.
Dreena kala itu mengatakan jika ia dan keluarganya akan pulang beberapa hari lagi. Kini Jarrel sedang termenung di beranda depan rumahnya.
Saat sedang termenung seorang diri, ponselnya pun berdering. Nyaris membuat dirinya terperanjat. Jarrel segera mengangkat ponselnya.
Berapa saat kemudian, wajahnya pun pucat pasi. Ia baru saja menerima kabar buruk, yakni kabar duka yang mengabarkan jika Dreena telah meninggal dunia.
"Nggak, nggak mungkin!" pekiknya.
***
"Jadi kamu hendak keluar juga dari pekerjaanmu, Pak?" tanya Sekar kembali untuk memastikan. Padahal ia tahu jika pak Dani sungguh ingin resign bekerja.
"Maaf, Nya, Tuan ...." Pak Dani tertunduk lesu. Ia juga tidak berani berkata banyak. Penjelasan yang ia jelaskan sudah cukup bagi keluarga Andres.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者