webnovel

TWIN’S PET

The Twins’ Pet (HIATUS) G: Fantasi Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apa pun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. SINOPSIS: ========== Vol 1. Crescent Moon Perasaan yang dalam. Ikatan yang kuat. Cinta yang manis. Pengorbanan yang tulus. Membuat ketiganya bisa mengatasi tiap rintangan dalam kehidupan yang tidak masuk diakal ini. Saat gairah cinta yang menggebu melilit penuh harmoni bersamaan dengan nafsu yang membuncah. Kekuatan itu hadir, memenuhi jiwa, memenuhi tiap-tiap pembuluh darah dengan ledakkan adrenalin. “My soul will rise in your embrance,” ucap Sadewa saat memandang iris mata Liffi dengan penuh hasrat. “Sadewa,” lirih Liffi. “For I’m yours, and you’re mine!!” bisik Nakula penuh gairah, desah napas terasa hangat pada daun telinga Liffi. “Nakula,” desah Liffi. Black and White. Fresia and Hibicus Musk and Vanilla Fresh and Sweet “Mana yang kau pilih, Liffi?” Ikatan cinta yang kuat membuat Liffi enggan untuk memilih salah satu di antara keduanya. Lantas siapakah yang Liffi pilih? Nakula yang garang, liar, dan penuh kekuatan? Atau ... Sadewa yang pintar, dingin, dan penuh wibawa? Hanya sebuah kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa.—BELLEAME. This cover novel is not mine. If the artist want to remove it, please DM, I’ll remove it. Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · 奇幻言情
分數不夠
389 Chs

THE MOON IT’SELF

Tak butuh waktu lama sampai sedapnya aroma ikan bakar menggelitik perut Nakula dan Sadewa. Memaksa keduanya untuk membuka mata. Perut mereka sudah keroncongan, apa lagi Nakula, ia hanya minum air gua semalam.

"Kalian sudah bangun?" Liffi bangkit dengan riang dari depan perapian, ia berhenti memutar ikan untuk mengecup pipi kedua matenya.

"Good morning, Naku, Dewa," ucap Liffi.

"Kenapa nama Nakula duluan?" Sadewa mendengus kesal, ia cemburu karena Liffi mendahulukan nama Nakula di depan namanya.

"Karena Liffi lebih sayang padaku." Nakula menyeringai. Ia melipat tangannya di depan dada.

"Ck, nggak bisa. Coba kau ulangi, Liffi. Selamat pagi, Dewa, Naku!!" Sadewa mendadak mirip bocah. Liffi terkikih dengan sikap Sadewa yang menggemaskan. Ia bahkan cemburu karena hal kecil.

"Selamat pagi, Dewa, Naku." Liffi mengulangi sapaannya lalu menggandeng sikut Nakula. "Padahal yang disebut terakhir bakalan aku gandeng." Goda Liffi. Sadewa langsung melemas.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者