Baik Nakula dan Sadewa langsung melesat cepat, saling mengeluarkan kuku dan taring tajam, keduanya berubah dalam mode bertarung manusia serigala. Satu hitam satu putih.
Lesatan cepat itu menimbulkan angin dahsyat pada sekelilingnya. Kai mengangguk senang, sedangkan Liffi terduduk lemas pada padang rumput dan memeluk lututnya. Gadis itu takut melihat para matenya yang benar-benar serius ingin saling membunuh.
Kesunyian yang mencekam itu pecah saat hentakan kaki terdengar. Sadewa melangkah, cabikan pertama dimulai olehnya, dengan cepat Nakula menarik tubuhnya ke belakang untuk melingsut. Cabikan itu ternyata hanya pengalih pandangan saja karena dengan tangkas Sadewa sudah mengangkat lengannya yang lain dan memberikan hook keras ke side abs Nakula. Liffi spontan langsung menutup matanya.
"Uhok!! Shit!" Nakula terbatuk, pukulan Sadewa menghancurkan otot perut sebelah kanan.
"Aku bahkan belum berubah, Naku!" Sadewa menyeringai.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者