webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · 现代言情
分數不夠
296 Chs

Pembicaraan Genevieve Dan Beatrice (1)

"Anda harus bergerak cepat sepertinya, Tuan. Karena si pemilik bangunan ini dan dua unit di sebelah hendak keluar negeri besok." Michael mencoba kue yang disediakan itu.

"Oke. Kita langsung temui beliau saja. Untuk apa mengulur waktu." Emre ikut mencicipi kuenya.

Dalam diam, Emre memuji kue buatan sang istri.

Perpaduan rasa manis apel, aroma lemon dan gurihnya mentega membuat Emre tersenyum. Selama ini Emre tidak tahu apa Adrianne punya banyak bakat terpendam.

Emre semakin yakin untuk meluangkan banyak waktu untuk dihabiskan bersama anak, istri dan juga cucunya itu. Mereka menghabiskan kopi dan kue terlebih dahulu baru sama-sama beranjak. Karena Michael perlu waktu untuk menghubungi si pemilik bangunan.

Beatrice hanya mengangguk sopan ketika kedua laki-laki itu melintas di hadapannya. Lalu kembali fokus kepada pengunjung yang datang.

Di dapur, tiba-tiba Adrianne merasa pusing. "Aubrie, kepalaku. Aduh."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者