Genevieve tidak ingin menanggapi ucapan Adler. Ia berkata, "Aku ingin pulang. Kau sudah membuang waktu dan membuatku bolos kerja."
"Ayolah, Sayang. Kau tak perlu susah payah bekerja jika kembali kepadaku."
Genevieve bersedekap. "Aku bekerja bukan hanya mengejar uang, tetapi tanggung jawab sebagai putri tunggal Emre Maier."
"Di mana Papa mertuaku? Jika aku menemui beliau, mungkin saja aku bisa mendapatkan restu."
Genevieve mencebik. "Bukannya selama ini kau sudah berurusan dengannya?"
"Tidak. Aku mendapatkan informasi dari Tuan Thompson Bacher."
Genevieve tertawa mengejek. "Dia adalah papaku. Kau sudah masuk dalam permainannya, Tuan Adler Wirtz."
Adler terkejut. Pantas saja terakhir kali menghubungi, laki-laki yang dipanggil Kakek oleh Liesel itu sempat meminta maaf dan berjanji untuk menjelaskan semuanya.
"Aku akan membahas masalah ini lain waktu. Tapi bagaimana dengan masalah kita?"
"Aku tak tahu harus berbuat apa. Jangan paksa aku!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者