webnovel

Tuan CEO, Jangan Cintai Aku!

Sejak kematian Melysa, kakaknya yang meninggalkan bayi mungil bernama Liesel, Genevieve yang baru berusia 17 tahun, harus mengambil alih peran sebagai ibu dari bayi tersebut. Liesel terlahir dari hubungan semalam ketika Melysa dijebak rekan kerjanya yang iri kepadanya dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal. Akibat peristiwa itu, Melysa terpuruk dalam depresi dan akhirnya meninggal. Genevieve harus berhenti sekolah, mencari kerja, dan membesarkan Liesel sendirian. Hidupnya sangat berat dan penuh penderitaan, hingga pada suatu ketika, ia bertemu CEO tampan dari grup Wirtz tempat ia bekerja dan mereka saling jatuh cinta. Namun ketika cinta mulai bersemi, rahasia kelam di masa lalu membuat hati Genevieve terluka dan memutuskan untuk pergi. *** Adler Wirtz tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun sebelum ia bertemu Genevieve. Pengalaman buruk 4 tahun lalu ketika ia dijebak mantan kekasih untuk tidur dengan seorang wanita tidak bersalah membuatnya trauma. Selama bertahun-tahun ia menyimpan rahasia kelam itu, sambil berusaha mencari wanita yang tidur dengannya empat tahun lalu itu, setidaknya untuk menunjukkan tanggung jawab. Namun sayang, ketika Adler mulai membuka hati kepada Genevieve, rahasia masa lalunya terkuak ke permukaan bersama dengan munculnya anak perempuan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Hidup Adler serentak berubah dan hubungannya dengan Genevieve pun hancur. Apakah Genevieve akan dapat memaafkan Adler dan melupakan dendam masa lalu? Ataukah ia akan meninggalkan Adler selamanya?

Missrealitybites · 现代言情
分數不夠
296 Chs

Kerinduan Liesel

"Ada kabar apa?" Adler duduk menyilang kaki.

"Nomor ponsel itu terdaftar di daerah Munchen juga. Atas nama Thompson Bacher."

"Jadi, ada kemungkinan besar Genna berada di kota yang sama? Apa mungkin mereka ke desa yang agak terpencil, sehingga susah signal?" Adler bertanya beruntun.

"Sudah coba menghubungi lagi?"

"Tentu saja. Selama ini, aku berharap ada petunjuk. Ketika petunjuk itu datang, tentu aku harus mengejarnya, Vic."

Victor menarik laci dan mengeluarkan sehelai kertas yang berisi tulisan. "Ini alamat kediaman Thompson Bacher. Kau bisa menemuinya."

Mata Adler berbinar-binar melihat tulisan itu. "Terima kasih, Vic. Kau yang terbaik, selalu."

"Kapan kau akan kembali? Biar aku pesan tiket."

Adler menyadari sesuatu. "Astaga, aku sudah berjanji untuk tinggal di sini selama seminggu. Tapi aku juga tak bisa menyia-nyiakan kesempatan untuk segera menemukan Genna."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者