webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · 都市
分數不夠
406 Chs

DUA RATUS EMPAT

Dua hari kemudian kondisi Elise jauh lebih baik. Gadis itu sudah kembali seperti biasa aktif dan selalu menampilkan wajah datarnya. Wahyu tertawa tanpa suara. Elise memang berbeda. Lihat sekarang dia duduk bersandar di bangku ruang tamu rumah buk joko sambil memeluk gitar. Di sampingnya ada Alan yang menguap lebar tanpa henti tanda tidurnya tidak nyenyak. Elise melihat kedatangan Wahyu laki-laki itu berdiri di ambang pintu menatap mereka terkejut.

"Kalian.. apa yang kalian lakukan!"

"Duduk!" kata Alan dan Elise serentak.

Sudut mata Wahyu berkedut sekali "Kau sudah minum obatmu?" tanyanya ke Elise.

"Sudah!" kembali dua suara terdengar.

Kali ini bukan hanya matanya yang berkedut tapi keningnya juga berkerut Wahyu pun melotot pada Alan tidak menunjukkan sikap ramah lagi "Aku tidak bertanya padamu!"

"Aku tahu!"

"Kenapa kau yang menjawab!" dengus Wahyu.

"Aku ingin menjawab, kenapa kau marah!" Alan terusenjawab dengan nada datar dan wajah yang terlihat ingin di tonjok.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者