Pukul delapan pagi Elise melihat mobil sedan hitam yang sama meleatinya. Elise duduk di kursi kayu buatan pengawalnya sore kemarin atas permintaannya sendiri untuk melihat siapa gadis yang telah berani mengejar kekasihnya. Dan yang membuat Elise jengkel adalah Wahyu tidak mengatakan apa-apa padanya.
"Dasar lelaki tidak berperasaan!" Kata Elise sambil melembar kulit kuaci dari tangannya, sedangkan mulutnya tidak berhenti mengunyah "Entah apa yang di lakukan laki-laki itu sekarang!" Geuru Elise semakin jengkel.
****
Wahyu sedang merapikan jas yang baru di kenakan nya, meskipun baru beberapa hari bekerja tapi dia sudah memahami situasinya. Di dukung oleh ingatannya yang super jernih dan bisa menyimpan apa yang di lihatnya dengan baik.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者