"Siapa nama kakakmu?" Raffi bertanya dengan dingin.
"Ferro, oh, namaku Tasya ..."
"Pantas saja."
Sebelum Tasya selesai berbicara, Raffi menyalakan mobil, dan mobil itu melaju seperti panah lepas.
Asap bensin tebal menyemprot ke wajah Tasya, dia terbatuk-batuk, "Uhuk…mengapa dia melakukan itu, apakah Ferro sangat mengganggunya?"
Tasya mengibaskan tangannya untuk menghilangkan asap yang keluar dari mobil itu, sambil berkata, "Beraninya dia melakukan itu ke wajahku? Jika ini semua karena si pelacur Cantika, aku ingin tahu mengapa dia melakukan hal ini untuknya." Tasya mengutuk, "Dasar Cantika, pelacur itu!!"
"Halo ..." Cantika masuk ke rumah sakit dengan wajah yang pucat, dia sempat bersin dan hidungnya terlihat merah. Dia mengusap hidungnya dan melangkah menuju bagian rawat inap.
Melihat kedatangannya, Sukma bertanya, "Mengapa kamu di sini? Pulanglah dan istirahat lalu makan siang, kamu harus memiliki tenaga untuk kelas sore nanti."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者