aku lahir di keluarga yang miskin, ayah ibu ku hanya seorang buruh harian,, aku memiliki satu saudara laki-laki yang 5 tahun lebih tua dari ku namanya hendi, keluarga ku sering tinggal berpindah desa dari satu desa kedesa yg lain,, saat aku berusia 5 tahun kami datang ke desa B kami tinggal menetap disini karena disini ayah dan ibu ku disuruh mengurus kebun karet salah satu warga yang bersimpati dengan keadaan kami...mulai saat itu kami sekeluarga tinggal di kebun dan menyadap karet hasil dari penjualan karet dibagi sma pemilik kebun nya,, karena kebutuhan ekonomi yg tidak memadai hendi berhenti sekolah untuk membantu ayah dan ibu ku... setelah 3 tahun tinggal di desa ini kehidupan keluarga ku mulai setabil kami akhir nya punya kebun kami sendiri 2 tahun kemudian ayah ibu berhasil membangun rumah.. mulai saat itu kehidupan keluarga ku terus membaik walaupun kami sudah punya rumah di desa tapi kami tetap sering tinggal diladang yg dekat dengn kebun karet kami,, ayah dan ibu juga berkebun menananam bermacam sayuran....
setiap berangkat sekolah aku dan kaka laki-laki ku menjual sayuran kedesa,
Setelah aku lulus SD kehidupan keluarga ku jauh membaik kami mulai tinggal di desa karena Sekarng kami sdh punya kebun karet sendiri dan sekrang sdh bisa menyuruh orang untuk mengurus dan menyadap karet dikebun kmi... mayoritas penduduk di desa ini bekerja sebagai petani penyadap karet...
kehidupan keluarga ku saat ini bisa dibilang lumayan cukup sekarang kami juga sudah punya motor, dan aku pun bisa melanjutkan sekolah, dari rumah kesekolah ku melalui desa s sekitar 3 kilo baru sampai ke SLTP di desa P aku saat itu masih belum bisa mengendarai motor jdi aku selalu diantar saudara laki-laki ku kadang kalo dia sibuk bekerja membantu ayah aku harus pulang jalan kaki, itu berlangsung selama 1 tahun setelah itu aku mulai belajar mengendarai motor sendiri setelah sering belajar dari kaka laki-laki ku, setelah itu aku terus mengendarai motor sendiri kesekolah, dibangku SLTP aku punya 2 sahabat cewe satu nya bernama indah dia tinggal di desa p dan satu nya lagi namanya yesa bilkis dia juga tinggal didesa p kami sangat dekat aku juga sering main kerumah mereka dan mereka juga sering main kerumah ku walaupun jarak antara rumah kami lumayan jauh.. tidak terasa waktu 3 tahun begitu singkat dan kami pun terpisah indah setelah lulus SLTP memutuskan untuk menikah karna di desa p,desa s, ataupun desa ku desa b pendidikan itu tidak terlalu penting untuk anak gadis lulusan SLTP itu sdh lumayan tinggi untuk seorang wanita namun aku dan Yesa bilkis tidak sependapat dengan tradisi yang semacam itu jadi Yesa bilkis melanjutkan SLTA nya kekota ikut paman nya, dan aku sendiri melanjutkan SLTA tetap di desa p karena SLTP dan SLTA berdekatan jadi aku memutuskan melanjut kan sekolah tetap disini karna keluarga ku masih belum cukup mampu untuk mengirim aku sekolah ke kota,, aku menjalani hari ku seperti biasa pagi berangkat sekolah karena SLTA berdekatan dengan SLTP jadi aku mudah beradaptasi dengan siswa disini, sampai dengan semester 1 di tahun pertama sekolah setelah bagi rapot pertama kami libur,, dan disitulah kemalangan ku mulai terjadi aku main kerumah teman SLTP ku yg bernama indah dan dirumah indah aku berkenalan dengan teman laki-laki suami nya indah, yang bernama yodi,..aku gadis yang bisa dibilang lumayan cantik dengan rambut panjang dn wajah yang tidak terlalu bulat dan tidak terlalu panjang dengan warna kuliat sau matang, yodi 3 tahun lebih tua dari aku namun walaupun begitu sejak saat itu kami mulai akrab karena aku juga lumayan sering main kerumah indah, sore itu saat aku dijalan pulang dari rumah indah ternyata ban motor ku bocor jalan ke desa ku lumayan sepi dan kebetulan yodi lewat ingin pulang dari desa s kedesa p dan melihat aku yg bocor ban membantu ku, karena bengkel sangat jauh dan menambal ban nya pun memakan waktu tanpa sadar hari pun sudah gelap, karna jalan yg sepi dan lumayan jauh yodi khawatir dan berniat baik untuk mengantarkan aku pulang kerumah dan akupun menyetujui nya tapi siapa sangka itu malah menjadi keputusan yang paling salah dalam hidup ku, saat sampai dirumah ada begitu banyak orang didepan rumah ku yang menunggu ku disana tanpa sadar akan apa yng terjadi aku dan yodi pun memarkir kan motor kami,, yodi dan aku berusaha ingin menjalaskan apa yg sebenarnya terjadi.. namun tanpa sempat kami menceritakan kejadian nya, ketua adat didesa ku langsung berbicara sangat tidak pantas anak gadis main sampai malam dan pulang diantar seorang pria,, karena menurut adat di desa ini seorng gadis tidak diperbolehkan keluar saat malam hari apa lagi dengan seorang pria,, karena itu menurut mereka sangat memalukan dan sebuah kutukan untuk desa jika membiarkan seorang gadis bebas dekat dengan pria yg tidak memiliki hubungan darah dengan nya, kutukan itu tidak akan terjadi jika wanita itu menikah dengan pria itu,, dan itupun akhirnya berlaku untuk ku, aku dipaksa menikah dengan yodi anak dari desa p dan akupun terpaksa berhenti sekolah.... tanpa bisa membela diri ataupun melawan aku dan yodi terpaksa mengikuti permintaan warga desa.. saat itu pula pernikahan ku dan yodi diputuskan.. setelah itulah yodi baru diijinkan pulang, lalu kepala adat desa ku mendatangi kepala adat desa nya yodi untuk membicarakan pernikahan aku dan yodi..
Saat itu kedua orang tua ku atau pun orang tua yodi tidak bisa apa-apa hanya bisa menyetujui apa yang sudah ditetapkan oleh kepala adat.. aku yg masih berusia belum genap 15 tahun itupun harus menikah dan harus mengubur keinginan ku untuk bersekolah...
dan sekarang aku hanya bisa pasrah menutup selembar demi selembar keinginan ku dan cita-cita ku....