"Kenapa, Mia?" tanya Akhirali sembari mengusap wajahnya.
"Rezqi udah bangun, Om."
"Udah panggil dokternya?" tanya Akhirali seraya langsung berdiri.
Amia mengangguk, lalu membangunkan pula sang adik. Begitu terbangun, Jodi langsung turun dari atas kasur, ia berpikir mungkin sang kakak minta gantian untuk menggunakan kasur itu.
"Heh," ujar Amia sembari menepuk bahu Jodi. "Malah bengong."
"Lhoo, Kakak nggak mau tidur?" tanya Jodi yang mataya masih setengah terbuka.
"Itu, Bang Rezqi udah sadar."
"Eeh!" Jodi segera memutar tubuh, menyingkap kelambu pembatas itu. "Bang Rez…!"
Ada getaran haru di suara remaja tersebut, ia segera menghampiri Rezqi. Seolah lupa, Jodi malah hendak memeluk Rezqi. Untung saja Amia dengan cepat menarik baju sang adik bagian belakang.
"Main peluk aja," ujar Amia sembari tersenyum. "Bang Rezqi kan baru dioperasi semalam."
"Astaga…" Jodi menepuk jidatnya sendiri. "Heee… maap, Bang."
"Gimana, Qi?" tanya Akhirali kemudian. "Biusnya habis?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者