webnovel

Tirai Penghalang

Ini hanya cerita sederhana seorang pemuda dalam mencari hal untuk penopang hidupnya. Seperti kebanyakan orang muda lainnya. Mencari pekerjaan, menjalin persahabatan, pencarian jati diri, dan… cinta. Drama keseharian anak manusia yang sudah biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerita tentang kehidupan berkeluarga, meski bukan dengan orang tua kandung. Cerita tentang hubungan baik antar kakak dan adik sepupu. Tentang keakraban antar satu dan lain sahabat, meski berbeda warna, rasa, dan asal. Tentang keagungan cinta yang datang tiba-tiba, tidak pernah diharapkan, menghampiri begitu saja dalam kondisi yang tak biasa. Lantas… Bagaimana bila cinta itu ternyata indah? Bagaimana bila ternyata ia begitu tinggi? Dan bagaimana bila ternyata ia begitu berbeda dari diri? Lets find out.

Ando_Ajo · 现实
分數不夠
223 Chs

Masygul

"Ogah," balas Jodi. "Gimana kalo Bang Rezqi ada kurap? Panuan? Kutu air? Beuh, ogah banget!"

"Sialan lu, ye! Lu kata badan gue sarang penyakit, gitu?!"

Dan semua orang tertawa-tawa mendengar keributan kecil dari Rezqi dan Jodi tersebut.

"Ya udah, ya udah," ujar Rezqi lagi. "Hati-hati Pak Abdul. Makasih udah diantar."

"Sama-sama, Den—eeh, Rez."

Sementara Akhirali dan Bima sama memandang aneh terhadap Pak Abdul, lalu beralih ke Rezqi. Jodi justru tertawa-tawa mendengar itu.

Di dalam hati, Jodi mengamini ucapan Pak Abdul barusan. Bagaimanapun, jika nanti sampai sang kakak menikah dengan Rezqi, tentulah panggilan itu akan menjadi hak bagi Rezqi sendiri.

Tidak-tidak-tidak, gumam Jodi dalam hati. Seharusnya menjadi: Tuan. Jodi semakin terkikik sampai menahan perut membayangkan bagaimana ekspresi Rezqi jika dipanggil Pak Abdul dengan sebutan demikian itu.

"Pak Abdul ini…" Rezqi hanya bisa tersenyum geleng-geleng kepala.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者