"Pak Abdul," ujar Amia pada supir pribadinya itu yang sedang menyiram tanaman di halaman depan tersebut dengan menggunakan selang panjang. "Kita mau ke rumah pamannya Rezqi dulu, ya."
"Iya, Non," angguk Pak Abdul pula. "Hati-hati."
"Mari, Pak," ujar Rezqi pula berpamit diri.
"Mari, mari."
"Jodi di depan apa di belakang, nih?" tanya remaja tersebut saat mereka sudah berada di dekat mobil.
"Belakang dong!" sahut Amia dengan cepat.
"Iiss," dengus Jodi, lalu tertawa-tawa sendiri. "Biasanya duduk di belakang, sekarang malah milih di depan."
Sementara kakak beradik itu ribut menentukan tempat duduk, Rezqi dengan tersenyum lebar lantas memutar ke sisi kanan mobil, lalu duduk di kursi di balik kemudi.
"Buruan oii!" ujar pemuda itu pada Amia dan Jodi.
"Huu," dengus Jodi lagi seraya membuka pintu samping belakang. "Ganjen!"
"Biarin, wee!" sahut Amia pula seraya masuk dan duduk di samping kiri Rezqi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者