Benar-benar istimewa, puji Amia di dalam hati.
Gerakan itu memang disengaja oleh Amia sendiri—katakanlah, sebagai penguji laki-laki di hadapannya itu kini. Gerakan yang ia tahu akan mengakibatkan leher ke bawah hingga belahan dadanya sedikit terekspos.
Kini Amia benar-benar yakin, laki-laki yang satu ini bukanlah tipikal orang yang aji mumpung. Bukan orang yang memanfaatkan kesempatan dalam setiap kesempitan dari orang lain.
Penilaian itu datang bukan lantaran ucapan teman-teman dari laki-laki itu tadi, tapi Amia sendiri sudah mengalaminya saat ditolong laki-laki tersebut kala di dekat kafe waktu itu sementara sebagian besar orang di sana justru menertawai dirinya. Lalu, pada apa yang sudah dilakukan laki-laki itu juga terhadap Jodi adiknya.
Dan tentu saja, tes kecil yang barusan ia lakukan.
Senyum di wajah Amia semakin terlihat manis menggoda hati. Rezqi membuang pandangannya ke arah lautan, ke arah di mana angin berembus dari lautan ke daratan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者