"Waah…" ucap Dinda kemudian. "Kalau gitu, boleh dong aku main-main ke tempat kamu ntar, Mia?"
"Dengan senang hati, Tuan Putri," sahut Amia. Dan lagi-lagi mereka bertiga tertawa-tawa.
"Seru bener kayaknye?" tanya Jong.
Saat itu Jong, Steaven, dan Rezqi memutuskan untuk beristirahat sejenak dari bermain voli. Meski disebut seperti itu, sejatinya mereka hanya passing saja, mengoper dari satu orang ke orang lain kala bola voli melambung ke arah masing-masing tanpa ada net sebagai penghalang, alih-alih garis lapangan sebagai pembatas.
"Tauk nih," timpal Steaven pula. "Bagi-bagi dong, jangan ditelan betiga doang."
Jong lantas meraih tiga buah minuman kaleng di dalam tas di samping Dinda. Lalu melemparkan minuman itu ke pada Steaven, dan Rezqi, setelah itu ia sendiri duduk begitu saja di samping Dinda. Steaven duduk di hadapan Dinda, dan Rezqi yang masih terlihat canggung terhadap Amia duduk di depan Jong.
"Emang lu kira makanan?" sahut Ambar atas ucapan Steaven. "Pake dibagi-bagi?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者