webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · 现实
分數不夠
33 Chs

gagak Rimang

"kiri banting kanan stop "kata Kasman kernet paman tamar

"kamu tak sekolah Kasman "kata Joni

"aku sudah malas sekolah, lagi pula yang dicari duit duit juga presiden sudah ada untuk apa buang energi dan biaya" kata Kasman.

" kamu ikut bantu ya Joni, ga ada orang lagi"kata paman tamar

kemudian mobil bak menuju sungai talogondan setelah parkir ditumpukkan pasir paman pergi kelapau kopi yang ada di pinggir sungai.

'kamu tak biasa muat pasir ya" kata Kasman

"memangnya kenapa kata joni

"kamu tak mau buka pakaianmu seperti aku" kata Kasman

" pasir segini memang nya belum cukup semobil" kata Joni

orang sudah biasa menaik turunkan pasir atau kerekel dengan melihat tinggi onggokan saja sudah bisa menaksir cukup apa tidak semobil

"kalau tinggi segini kita harus menambah dua sampan atau lebih.

lebih baik muatan nya berlebih dari pada kurang "

"kerja jangan setengah hati terlanjur basah nyebur sekalian" kata Kasman

iya sabar aku tak biasa telanjang di tempat umum " kata Joni buka celana ikut nyebur kesungai

kemudian keduanya menyelam dan menaikan pasir keatas sampan setelah penuh kemudian dibawanya kepinggir sungai campur dengan pasir yang sudah ada

keduanya menaikan pasir sampai siang

"paman ku tadi mana ya"kata Joni

"mari kita tengok kelapau itu paman mu orang nya gampang tidur kalau tidak dicari lama kembalinya. itu yang membuat kerja tak mencapai target" kata Kasman

mereka berdua kemudian menuju Lapau

"sepi pada kemana ya padahal ketika baru sampai banyak orang disini"kata Kasman

"jangan berisik"kata Joni sambil menempelkan telunjuknya ke bibir ketika terdengar desahan orang dalam kamar

keduanya mengendap dan mengintip dari celah lubang paku pada dinding tripleks

mereka menyaksikan paman mencapai puncak kenikmatan sampai Mr p nya dicabut masih terlihat meneteskan sperma terakhir

Joni dan Kasman langsung kembali kembali lagi kesungai ketika paman tamar Hendak memakai baju dan keluar lapau

"kalian kenapa tak membunyikan klakson nya kalau sudah selesai "kata Pama tamar bajunya basah sama keringat

"kami mau mandi dulu untuk menghilangkan gerah setelah kerja " kata Kasman

" ini ongkos kalian berdua "kata paman tamar memberikan duit lima ribu

"tak salah Paman mengasih Ongkos segini"kata Joni ketika paman tamar memanaskan mesin mobil

"duit bongkar muat pasir memang tak banyak tapi lumayan buat jajan nanti malam "kata Kasman

"buat kamu saja" kata Joni memberikan jatah nya pada Kasman

"kamu tak mau "kata Kasman

"aku yang pesan pasir masak aku juga yang dikasih duit "kata Joni

tiga trip muatan pasir hari sudah sore .sekitar jam sembilan Kasman kekandang kuda

"kamu tidur disini Jon" kata Kasman

"iya buat sementara waktu"kata Joni

"aku sering tidur' dikandang ketika paman mu masih bujangan. Uda tamar cerita kamu tidur disini makanya aku kemari" kata kasman

"karena cuaca dari tadi tak mendukung PLN rutin mematikan lampunya.

saking gelapnya tak satupun yang bisa dilihat

tak sengaja Joni meraba Mr p Kasman yang sudah tegang

"kamu lagi sange ya kas "kata Joni

"aku masih terbayang bayang kejadian tadi siang antara paman mu dan pelayan warung kopi" kata Kasman

melihat cahaya senter berkelebat Joni memindahkan tangannya Dari Mr p Kasman

"Jon kamu didalam ya "kata paman tamar sambil menyenter kearah keduanya

"kamu disini kas kapan sampai nya" kata paman tamar

"sebelum lampu mati 'kata Kasman

"dari tadi aku cari korek api tak ketemu ketemu" kata Joni

"korek kayu sudah habis pakai korek gas saja" kata Paman tamar

kemudian Joni menyalakan lampu templok

"simpan saja buat jaga jaga kalau lampu templok nya padam "kata Paman tamar ketika Joni mengembalikan korek apinya

"karena kamu berdua aku mau kelapau dulu ngopi "kata paman tamar mengeluarkan motor

"sebelum aku kembali jangan pergi dulu

kalau ada suara mencurigakan langsung panggil aku ada dilapau Basir"

menurut perkiraan dokter hewan Malam ini waktunya gagak Rimang bersalin"

" pegang senter ku dan ambil pentungan dari batang rukam dibawah ranjang kalau ada hal yang mencurigakan jangan kasih ampun "kata tamar

karena kecapean dan suasana yang sejuk mereka ketiduran, terbangun ketika ada suara petir menggelegar

"Jon bangun dikandang gagak Rimang ada suara yang mencurigakan" kata Kasman

dengan hati hati keduanya berjalan mengendap kearah kandang gagak Rimang

"kalian siapa kata Kasman sambil melayangkan pukulan pada salah satu maling tapi berhasil ditangkis temannya

ketika Kasman mau melayangkan pukulan selanjut kedua maling kabur meninggalkan gagak Rimang yang sedang bersalin

" ayo kabur ada orang yang datang "kata maling yang menunggu di mobil

kena kau kata Joni setelah mengayunkan pentungan batang rukam pada maling yang memantau suasana diluar kandang lalu masuk kedalam drum yang penuh air

"kemana kabur yang pukul teman kita" kata kedua maling yang dari kandang gagak Rimang

setelah menolong temannya yang kena pentungan duri rukan kemudian mobil box yang parkir digerbang kandang kuda itu pun pergi

"bagaimana kas apa yang terjadi" kata tamar setelah melihat mobil box keluar dari dalam kandang kuda

maling yang pakai mobil box itu berusaha mengambil anak gagak Rimang tapi naluri keibuan berusaha mempertahankan anaknya membuat aku terbangun kata Kasman

" bayi kuda ini kapan lahir nya "kata tamar

"jam dua empat lima "kata Kasman menujuk tulisan yang ada didinding kandang

"pencatatan waktu dan tanggal lahirnya bayi gagak Rimang berguna untuk prediksi kelahiran berikutnya"

"Joni kemana dia "kata tamar

"tadi waktu pengrebekan dia tak ikut kesini'kata Kasman

"Joni keluar sudah aman" kata Kasman

" aku disini tadi aku buka baju dulu yang basah nyelam dalam drum setelah memukul maling yang jaga diluar kata Joni

"kalau benar kau berhasil memukul salah satu dari mereka siap siap saja dengar kabar siapa besok yang masuk rumah sakit atau orang yang punya perban bekas pentungan "kata tamar

" kenapa paman begitu yakin mereka pasti berobat " kata Joni

"Sebab duri rukam itu sudah aku beri racun serangga sehingga kalau tak diobati mereka tak bisa bertahan hidup" kata tamar

"kalian lanjutkan tidur lagi biar aku yang berjaga jaga disini "kata tamar

kemudian keduanya masuk lagi kekamar

"kunci pintu Jon" kata Kasman

"ngapain" kata Joni

"sudah kunci saja dan rapat kan gorden nya" kata Kasman

joni mengintip keadaan sebentar keluar kamar lalu mengunci pintu dan mematikan lampu kembali berbaring disampingnya Kasman

"sini jangan jauh jauh aku takut kata kasman meraih tangan Joni ditaruh di Mr p nya

"astaga dari tadi masih bangun juga" kata Joni meraba raba milik Kasman

" belum bisa tidur kalau belum keluar "kata Kasman

"hubungan nya dengan aku apa" kata Joni

"kulum Jon " kata kasman menurunkan celana nya sampai lutut

Dosa ga kas kata Jon

"kalau tak mau kulum jepit saja pakai pantatmu" bisik Kasman sambil mengangkat sarung kemudian menyelipkan Mr p diantara belahan pantat joni

Joni membiarkan pantatnya disodok sodok sama kasman sampai basah setelah itu dia keluar ketempat paman nya yang sedang mencincang sagu

"paman tidur saja biar aku yang gantikan" kata Joni

" aku tak ngantuk lagi pula aku mau menyiapkan makan buat kuda untuk besok"kata paman tamar

besok kita akan cari bata merah ke Guguak Sarai tembok yang disini belum ada yang dipanggang "kata paman tamar