Nampaknya, rekaman video kamera CCTV itu sedikit agak berhasil merubah sudut pandang dan perasaan menduga-duga dalam hati mbak Chemmy selama ini.
Mbak Chemmy mengangkat dagunya, lalu menatap ke arah Beni, kemudian bertanya dengan suara lirih dan pelan.
"Ben ...."
Panggil Mbak Chemmy lemah, lalu terdiam sesaat, kembali menundukan kepalanya sebentar, sebelum akhirnya kembali menatap Beni dan menanyakan sesuatu kepadanya.
"Menurut lu, pengkhianatan yang telah dilakukan oleh mas Hery, masuk ke dalam kategori apa? Parah dan sama sekali tidak bisa dimaafkan? Atau pengkhiatannya itu masih berada di level medium, dimana pintu maaf bisa saja terbuka dengan beberapa syarat dan ketentuan dari kita, sebagai pihak yang merasa terluka?"
Tanya Mbak Chemmy, merapatkan kedua jemarinya kuat-kuat. Berusaha menguatkan hati dan perasaannya yang telah kadung terkoyak itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者