webnovel

Chapter 54

Sebelum ada yang bisa bereaksi, Mr. 8 menarik dasi kupu-kupunya dan dari rambutnya laras senapan mencuat keluar dan menembak lima kali pada pasangan agen Baroque Works itu.

"Kau tidak akan menyentuh putri selama kapten keamanan Alabasta masih berdiri!" Mr.8 berteriak ketika dia menembakkan lima kali lagi.

"Putri Alabasta," kata Luffy sambil menatap Ms. Wednesday. "Aku pernah mendengar bahwa sang putri hilang, tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan menyamar di Baroque Works," kata Luffy.

"Bukankah putri biasanya memiliki bawahan untuk melakukan hal-hal semacam itu untuk mereka?" Johnny bertanya.

"Benar, tapi, Alabasta saat ini sedang dalam perang saudara. Jadi mungkin semua bawahannya bergabung dengan pemberontak," kata Luffy bercanda.

"Apa yang akan kita lakukan?" Yosaku bertanya ketika dia menatap tempat di mana dua agen Baroque Works sebelum di tembaki.

"Kita tonton saja untuk sekarang," kata Luffy sambil berbalik dan menghadap mereka. "Nami masih merampok tempat ini. Jadi kita membiarkan mereka bertarung dan mengalihkan perhatian mereka dari Nami," kata Luffy menyebabkan mereka berdua menganggukkan kepala sebelum mengalihkan perhatian mereka kembali ke pertarungan.

Ketika asap mengepul, semua orang melihat kedua agen tidak terluka dan tidak terpengaruh hanya dengan tembakan.

"Ayo Putri! Kau harus segera melarikan diri!" Mr.8 berteriak kepada Putri.

"Igaram!" Sang putri berteriak. Lalu tiba-tiba salah satu agen dari dalam asap melemparkan sesuatu pada Igaram yang meledak saat terjadi kontak. "Igaram!" sang putri menangis sekali lagi ketika Igaram jatuh menghadap ke tanah terlebih dahulu.

"Jangan repot-repot," terdengar suara Ms. Valentine dari atas Vivi. Luffy mendongak dan melihat agen itu melayang di udara menatap sang putri.

"Sepertinya kita bertemu sepasang pengguna buah iblis," kata Luffy, mengejutkan ketiga anggota krunya. "Jika harus, aku akan bertarung melawan mereka," kata Luffy menyebabkan ketiganya mengangguk sebelum mengalihkan perhatian mereka kembali ke pertarungan.

"Putri," Igaram tersedak ketika dia berbaring di tanah. "Kau harus pergi dari sini, demi kerajaan kita. Jika sesuatu terjadi padamu, kerajaan kita akan hancur," katanya menyebabkan mata sang putri melebar.

"Jika kau pikir kau bisa melarikan diri dari kami, kau pasti gila," kata Mr. 5 sambil mengupil.

"Bunuh aku jika kau ingin membawaku!" Vivi berteriak ketika dia mengambil posisi bertahan dan mulai memutar sesuatu pada kedua jari kelingkingnya. Saat itulah Mr 9 bangkit dan berdiri di depan sang putri dengan tongkat bisbolnya dalam posisi siap menghadapi sepasang agen itu.

"Kami telah menjadi mitra dan telah berjuang bersama, untuk waktu yang lama. Jadi pergilah, aku akan memberikanmu waktu untuk kabur," kata Mr. 9 kepada sang putri.

"Terima kasih, Mr 9," kata sang putri menyebabkan Mr. 9 tertawa.

"Menurutmu cukup jantan bukan," katanya sebelum menyerbu ke kedua agen. Mr.5 kemudian mengeluarkan upil dari hidungnya dan menjentikkannya ke arah Mr 9.

Upil itu melesat di udara dan menganai Mr 9 tepat di wajahnya. Saat upil melakukan kontak dengan wajahnya, Upil itu meledak, mengejutkan semua orang yang menonton.

"Apakah benda itu baru saja keluar dari hidungnya?" Yosaku bertanya dengan tak percaya.

"Well, itu kemampuan yang cukup aneh," kata Luffy sambil menatap Mr. 5 dengan penuh minat sambil mengabaikan jeritan sang putri pada Mr. 9. Luffy mengehentikan pengamatannya oleh suara Igaram yang tampaknya merangkak ke depan bar. dan menatap ke arah mereka.

"Bajak laut, aku punya permintaan yang paling tidak masuk akal, tetapi aku membutuhkan bantuan seseorang dengan kekuatan seperti kalian," Luffy menatapnya dengan ekspresi ingin tahu sebelum melompat turun dari atap menuju Igaram.

"Oh, dan permintaan apa itu?" Luffy bertanya ketika dia duduk di atas tong terdekat dan melihat ke bawah pada lelaki yang berdarah itu.

"Kedua penjahat itu memiliki kekuatan buah iblis, dan tidak ada yang bisa kulakukan untuk menghentikan mereka. Jadi itu sebabnya aku memohon padamu, tolong lindungi Putri Vivi dari Alabasta untukku," dia memohon pada Luffy. Zoro dan duo bounty hunter itu sangat terkejut.

Pertama, Mr. 8 mencoba membunuh mereka dan sekarang dia ingin mereka melindungi seorang putri, apakah dia sudah gila? Semua bertanya-tanya tentang pria yang berdarah itu memohon pada Luffy.

"Dan mengapa aku harus melakukan itu, huh?" Luffy bertanya retoris. "Kau mencoba membunuhku dan kru-ku beberapa saat yang lalu dan sekarang kau ingin aku menyelamatkan puterimu. Beri aku satu alasan bagus mengapa aku harus membantumu," kata Luffy dengan nada tanpa emosi yang biasanya.

"Kau akan mendapat hadiah besar jika kau mengembalikan putri Arabasta ke kerajaannya. Aku hanya seorang pelayan rendahan tapi aku mohon tolong lindungi sang Putri," pintanya. Luffy hanya menatapnya dengan matanya yang dingin sebelum dia mengejek.

"Hadiah? Yang benar saja, aku tahu Alabasta berada di tengah perang saudara. Kalian bahkan hampir tidak punya cukup uang untuk kerajaan kalian, apalagi hadiah untukku," kata Luffy dengan dingin menyebabkan kepala Igaram jatuh. "Namun," kata Luffy membuat Igaram menatapnya dengan mata penuh harapan. "Aku akan melindungi sang putri dengan satu syarat," kata Luffy.

"Apa itu?" Igaram bertanya dengan suara penuh harapan. "Apa pun itu, aku yakin raja akan membayarnya jika putrinya dikembalikan dengan selamat," katanya menyebabkan Luffy tertawa.

"Aku akan melindungi sang putri hanya jika, begitu aku mengembalikannya ke kerajaannya ... Alabasta menjadi wilayahku," kata Luffy menyebabkan mata Igaram melebar kaget begitu juga Zoro, duo pemburu hadiah, dan Nami yang bersembunyi di sudut bangunan. .

"Aku-aku ... aku tidak bisa menjanjikan itu," kata Igaram sedih. "Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh raja dan puteri," katanya menyebabkan Luffy tersenyum.

"Kalau begitu aku harus bertanya pada tuan puteri," kata Luffy sebelum menatap ketiga anggota krunya. "Kalian bertiga pergi lindungi sang putri, aku akan bergabung denganmu setelah aku mengurus yang belum selesai," katanya menyebabkan mereka bertiga lari ke sang putri. Luffy kemudian melihat ke arah para bounty hunter yang tersisa dan berbicara.

"Raging Thunder!" Luffy berteriak menyebabkan 50 petir turun dari langit dan menyerang para pemburu hadiah yang tersisa dengan guntur menggelegar di atas kepala. Luffy kemudian memandang lorong di sebelah bar dan berbicara.

"Kau bisa keluar sekarang, Nami," katanya menyebabkan navigatornya keluar dari tempat persembunyiannya.

"Hei kapten," sapanya ketika dia berjalan ke arah Luffy.

"Apakah kau menemukan sesuatu?" Luffy bertanya.

"Tidak, mereka benar-benar miskin," kata Nami sedih menyebabkan Luffy tertawa. "Untuk markas pemburu hadiah, mereka payah," kata Nami. Luffy tersenyum padanya sebelum dia menjawab.

"Jangan khawatir tentang itu," kata Luffy menarik perhatiannya. "Aku benar-benar tidak berharap banyak," katanya sebelum turun dari tong. "Rawat lukanya untukku, aku akan pergi membantu mereka bertiga," kata Luffy sebelum mengubah tubuhnya menjadi kilat dan berteleportasi.

Luffy mendarat di sebuah bangunan di dekat situ, tempat Zoro dan duo bounty hunter bertempur melawan kedua agen itu. Ketika ia tiba, Luffy melihat Zoro yang sedikit terbakar bertarung melawan Mr. 5 sementara duo bounty hunter bertarung melawan Ms. Valentine.

Sang Putri sedang duduk di atas bebek yang agak besar menyaksikan perkelahian ini. "Baiklah kalian bertiga, aku akan mengambil alih dari sini," kata Luffy menarik perhatian semua orang. Setelah melihat Kapten mereka, mereka bertiga melompat dan berdiri di sampingnya.

Luffy melompat turun dari atap dan mulai berjalan menuju para agen dengan tatapan dingin di matanya.

"Well, bukankah kau cukup sombong," kata Mr 5 sambil menatap Luffy berjalan ke arah mereka. "Berpikir kau bisa melawan kami berdua sendirian,"

"Kita harus memberi pelajaran pada bocah nakal ini, Mr. 5," kata Ms. Valentine dengan seringai sombong.

"Mari kita lihat bagaimana kau menyukai buah Bom-Bomku!" Tuan 5 berteriak ketika dia maju ke depan untuk meninju Luffy dengan tinju kirinya. Luffy hanya melapisi telapak tangan kirinya dengan armament haki dan menangkap tinjunya dengan mudah.

"M-Mustahil!" Mr.5 berteriak kaget. Luffy kemudian melapisi bagian tangan kanannya dengan kilat dan memukul mundur Mr. 5 hingga terlemapar dan menabrak 4 bangunan. Ms. Valentine dan sang putri menatap Luffy dengan mata seukuran piring makan.

'Dia baru saja mengalahkan salah satu agen top Baroque Works seolah-olah dia bukan apa-apa,' Vivi berkata pada dirinya sendiri dengan suara tidak percaya.

"Kau ... Kau ... monster," kata Ms. Valentine ketakutan ketika dia menatap Luffy yang berjalan ke arahnya.

"Tidak bukan monster," kata Luffy ketika dia semakin dekat. "Aku lebih mirip iblis," kata Luffy sebelum dia berubah menjadi kilat dan berteleportasi tepat di belakangnya dan meletakkan jari telunjuknya di pangkal leher Ms Valentine dan menyalurkan sedikit kilat yang menyebabkan dia pingsan ke tanah.