"Bagaimana, Apakah kau berhasil menemukan ibu Ji hoon" Tanya Seo won
"Maaf tuan kami kehilangan jejak beliau"
"Bagaimana bisa, HAH!!!" kata Soe won sambil membanting map yang berada di tangannya
"Maafkan kami tuan, kami akan kembali mencarinya"
"Aku ingin begitu kalian menemukannya, bawa dia kehadapanku dengan cara apapun. dan jika kalian gagal, kalian akan tahu sendiri akibatnya" Kata Seo won dengan sorot mata yang tajam
"Baik tuan kami mengerti" kata pengawal itu setelah memberi hormat sang Pengawal pergi meninggalkan Seo won
"Aku tidak menyangka, kau akan berhasil mengelabui anak buahku Bibi" kata Seo won sambil mengepalkan tangannya. Ponsel Seo won berdering pertanda panggilan masuk Seo won segera mengambil ponselnya dari dalam saku jasnya
"Ada apa kau menghubungiku" Tanya Seo won pada seseorang di seberang sana
"...."
"Baiklah, sampai bertemu nanti malam" jawab Seo won memutuskan sambungan telfon dan memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya.
*** *** ***
"Ji hoon, kau harus melihat ini" kata Chang min sambil memperlihatkan sebuah video pada Ji hoon, Ji hoon mengamati video itu dengan seksama di dalam video Ji hoon melihat Seo won sedang berbincang-bincang dengan Yu jin
"Wah... aku tidak menyangka mereka akan bekeja sama"
"Lalu, apa langkahmu selanjutnya?" tanya Chang min
"Cukup awasi mereka, dan aku ingin kau memperketat pengawasan di rumah nenek"
"Apakah kau yakin hanya akan mengawasi mereka?" tanya Chang min tidak yakin
"Kau tenang saja Chang min, jika kau ingin memenangkan pertarungan dengan musuhmu bukankah kau harus bersikap tenang"
"Ya, aku tahu Ji hoon tapi apakah tindakanmu ini tidak terlalu santai"
"Aku tahu apa yang harus ku lakukan Chang min"
"Baiklah jika itu keputusanmu"
"Dan satu lagi Chang min, mulai dari sekarang kau juga harus berhati-hati, karena aku yakin Seo won sudah mengirimkan anak buahnya untuk memata-matai kita di dalam kantor ini"
"Baiklah, aku mengerti" jawab Chang min, setelah itu Chang min pergi meninggalkan Ji hoon
"Sepertinya kau sudah tidak sabar untuk melakukan peperangan ini Seo won" gumam Ji hoon
"Dan kali ini aku tidak akan membiarkanmu menang"
*** *** ***
Pemotretan yang dilakukan Soo yeon dan Soo jung berjalan dengan lancar, Saat ini Soo jung dan Soo yeon sedang melakukan wawancara
"Krystal Apakah pemotretan ini adalah awal dari come back mu?" tanya Wartawan itu pada Soo jung
"Tidak, pemotretan ini bukan awal dari come back ku" jawab Soo jung
"Lalu, kapan kau akan melakukan come back"
"Hem... untuk saat ini aku hanya ingin fokus pada Study ku, aku rasa setelah studyku selesai aku akan melakukan come back"
"Wah... pasti penggemarmu sudah tidak sabar untuk menantikannya" kata wartawan itu, Soo jung hanya tersenyum menanggapi pewawancara itu. Wawancara itu berlangsung selama 30 menit
"Huft.... Akhirnya selesai juga" kata Soo jung sambil merentangkan otot-ototnya yang terasa tegang
"Kau sudah bekerja dengan baik" Kata Soo yeon sambil mengelus kepala Soo jung
"Jadi apakah kita bisa pulang sekarang, aku benar-benar sangat lelah"
"Baiklah, kita akan pulang setelah aku menganti pakaianku" kata Soo yeon yang di angguki oleh Soo jung.
Soo jung memainkan ponselnya selagi menunggu Sangkakak mengganti pakaiannya disana Soo jung melihat pesan dari Ji hoon yang mengatakan bahwa pria itu sangat merindukannya dan ingin segera bertemu dengannya, Soo jung tersenyum membaca pesan dari Ji hoon sembari membayangkan wajah memelas Ji hoon yang terlihat sangat menggemaskan menurut Soo jung
"Apa yang membuatmu begitu bahagia Krystal?" tanya Felix
"Rahasia" jawab Soo jung sambil tersenyum
"Dia bahagia karena baru saja mendapat pesan dari seseorang yang spesial pastinya" jawab Soo yeon yang baru keluar dari ruang ganti
"Coba aku tebak, apakah dia kekasihmu?" tanya Felix
"Hem.... Rahasia" jawab Soo jung kembali yang membuat Felix sedikit kesal, Soo yeon hanya tersenyum melihat sang adik yang membuat Felix kesal
"Ayo kita pulang" kata Soo yeon untuk menghentikan perdebatan Soo jung dan Felix
"Huft... kau sangat menyebalkan Krystal" kata Felix sambil berlalu meninggalkan Soo jung dan Soo yeon. Soo jung hanya tertawa melihat Felix yang berjalan dengan kesal meninggalkan mereka
"Kau selalu saja membuatnya kesal" kata Soo yeon
"Aku tidak membuatnya kesal" jawab Soo jung santai, Soo yeon tersenyum dan menggandeng lengan sang adik
"Kak... kenapa aku belum melihat Kak Tyler selama beberapa hari ini, apakah kalian bertengkar?" tanya Soo jung
"Tidak, kami tidak bertengkar"
"Lalu kenapa dia tidak menamuiku, kemarin dia mengirim pesan padaku katanya dia ingin menemuiku" kata Soo jung sambil mengetukkan jarinya di dagunya
"Dia sedang sibuk dengan bisnisnya yang berada di Jepang" jawab Soo yeon
"Siapa yang bilang aku sedang sibuk" kata seorang pria yang sudah berdiri di depan Soo jung dan Soo yeon, Pria itu berparas tampan dengan stelan jas berwarna Abu-abu, pria itu tersenyum kepada Soo jung dan Soo yeon yang memperlihatkan lesung pipinya menambah kadar ketampanan pria itu.
"Wah... baru saja kami membicarakan Kakak" kata Soo jung
"Bukankah seharusnya kau berada di Jepang?" tanya Soo yeon
"Aku baru saja mendarat beberapa jam yang lalu"
"Kau tidak perlu datang kemari, seharusnya kau beristirahat"
"Aku tidak ingin mengingkari janjiku pada Adik iparku, dan aku juga merindukanmu" kata Tyler dengan senyum yang merekah
"Ooo... So sweet" goda Soo jung yang menimbulkan semburat merah di pipi Soo yeon
"Oh ya apakah pemotretannya sudah selesai?" tanya Tyler
"Sudah"
"Hem... bagaimana jika aku mentraktir kalian makan malam" saran Tyler
"Itu ide yang bagus kak, tapi Ibu sudah memasak makan malam dirumah kakak tahu bukan ibu akan marah jika makanan yang di masaknya tidak dimakan" jawab Soo jung
"Hem... kau benar"
"Lebih baik kita makan malam di rumah saja, aku tidak ingin Ibu marah" kata Soo yeon
"Baiklah lagi pula aku juga sudah lama tidak makan masakan Ibu" jawab Tyler
"Kak mobilnya sudah aku siapkan" kata Felix yang datang dari luar gedung pemotretan
"Felix kau boleh pulang, aku yang akan mengantar mereka" jawab Tyler
"Baiklah" jawab Felix
"Ah... dan ini untukmu" kata Tyler sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada Felix
"Apa ini?" tanya Felix
"Ini adalah kertas ajaib" jawab Tyler sambil meraih tangan Felix dan memberikan uang itu dengan paksa
"Kau dan Lucy sudah bekerja keras hari ini, carilah restoran yang enak untuk makan malam kalian"
"Kau tidak perlu melakukan ini kak, lagi pula aku dan Lucy sudah menerima uang dari Kak Jessica"
"Aku tidak menerima penolakan Felix, anggap saja aku mentraktir kalian makan malam karena sudah menjaga Jessica dan Krystal dengan baik Okay." kata Tyler sambil menepuk bahu Felix
"Baiklah kak terima kasih" jawab Felix.