"Dasar cewek gila," rutuk Roy ketika ia keluar dari kamarnya. Ia membanting pintu kamarnya dengan cukup kencang lalu berjalan cepat meninggalkan kamarnya.
Sepanjang jalan menuju lantai bawah, Roy tidak henti-hentinya bergumam tidak jelas. Perilaku Marni yang semakin menguji kesabarannya membuatnya tidak nyaman berada di kamarnya sendiri.
Roy melangkah menuju bar yang ada di dalam hotel milik Bang Ojak itu. Meski jam operasional bar belum buka, namun ia bisa bebas keluar masuk ke dalam bar tersebut. Bukan hanya ke bar, Roy memiliki akses untuk memasuki semua fasilitas yang ada di dalam hotel milik Bang Ojak.
Reputasinya sebagai Tangan Kanan Bang Ojak membuatnya disegani oleh para karyawan di hotel tersebut. Terlebih, ia yang menjalankan roda bisnis di hotel tersebut ketika Bang Ojak sempat masuk ke dalam penjara. Sampai saat ini, tidak ada satupun Karyawan hotel tersebut yang berani melaporkan perihal Bang Ojak karena semuanya mendapat ancaman langsung dari Roy.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者