webnovel

The Tower (Save them, save us)

作者: park_erL
奇幻言情
連載 · 34.1K 流覽
  • 346 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

"Jika seluruh tower itu dihancurkan, maka tak akan ada lagi kehidupan! Tak ada lagi manusia, atau mereka yang hanya setengahnya!" Arthur dan Eleanor dipertemukan secara tak sengaja. Seorang gadis misterius yang ternyata seorang Elf. Eleanor sebenarnya tak ingin membantu manusia, karena kenangan buruk di masa kecilnya. Tapi demi kedua manusia kecil yang selalu bersamanya, ia memilih untuk menolong. Tetapi, apakah mereka mampu melawan musuh misterius yang mampu mengendalikan naga? Atau justru ikut menjadi korban, dan hanya mampu melihat kekejaman itu terjadi?

Chapter 1Human

"Akan aku habisi Kau!" teriaknya dengan sebilah pedang yang diayunkan tinggi. Bertumpu pada sebuah batu besar, ia melayang di udara. Mengincar seekor monster berbentuk banteng. Mata pedangnya berkilat tajam di tengah sorotan sinar rembulan.

"Graah!" Banteng besar itu menggeram buas, napasnya yang seperti uap panas menyembur keluar dari hidung. Seakan tak memiliki rasa takut, ia justru berlari menyambut tebasan pedang milik sang ksatria. Bersiap menghantam lawannya dengan kepala yang sekeras batu.

Trang!

Seperti dua logam yang bertabrakan, suara itu terdengar begitu nyaring di tengah heningnya malam. Lelaki berpedang itu meringis menahan kekuatan pedang dalam genggamannya. Langkahnya terdorong mundur, banteng raksasa ini sangat luar biasa! Ia mulai tak yakin akan mampu bertahan dalam waktu yang lama.

Dan benar, dalam waktu singkat, ia sudah terpojok. Tubuhnya terpaku pada batang pohon besar, tak bisa melarikan diri. Sementara hidungnya mengeluarkan darah akibat hantaman tanduk emas yang menjadi incarannya.

"Sudah waktunya aku mati sepertinya, tanpa membayar hutang," gumamnya sambil menutup mata. Dengan senyum di bibir, ia hanya mampu berpegangan pada batang pohon agar tak ambruk. Kakinya patah, tandukan banteng itu tak main-main. Suara kaki banteng yang berlari terdengar, menimbulkan getaran pada tanah yang ia duduki. Sudah pasrah, ia yakin ini akhir hidupnya. Tewas dalam rangka mencari barang yang bisa melunasi hutangnya.

Hingga suara geraman banteng kembali terdengar, menyentaknya untuk membuka mata. Dengan terkejut, ia menemukan salah satu tanduk besar itu sudah terpotong, jatuh ke tanah. Banteng besar itu meraung ganas, membuka mulutnya yang bergigi besar.

"Ayo Ele, habisi saja!" teriak seorang wanita dari atas pohon, di tangannya terlihat memegang sesuatu yang berkilau. Arthur, lelaki yang sebelumnya sudah pasrah akan kematian, menyipitkan mata ke sekeliling. Mencari seseorang yang dipanggil dengan nama Ele.

Hanya dalam waktu kurang dari satu kedipan, sebuah bayangan terbang di kegelapan. Siluetnya tampak begitu mengagumkan ketika diterangi cahaya bulan. Bersama pedang dan jubahnya yang berkibar diterpa angin malam.

Crash!

"Graaah!" raungannya memekakkan telinga, tubuhnya ambruk tanpa tenaga. Gadis yang tampak baru menapaki tanah itu berdiri di sisinya, masih dengan pedang yang terulur di dekat perut banteng yang kini meregang nyawa.

Arthur terkejut dengan gerakan seseorang yang ia duga perempuan itu, sangat cepat dan gesit. Ia tak bisa menangkapnya dengan jelas. Tahu-tahu, banteng itu sudah kalah di tangannya.

"Hai, Kau tidak apa-apa?" kemudian seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh cepat, menemukan seorang lelaki dengan dua anak di balik punggungnya. Arthur mengangguk, memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa nyeri.

"Aku baik-baik saja, terima kasih!" dengan usaha penuh, ia berdiri. Berjalan terpincang mendekati tanduk emas yang tergeletak. Mengangkatnya, dan berseru kepada mereka yang berdiri di lain tempat.

"Apa kalian membutuhkan ini? Jika iya, aku tidak akan mengambilnya!" suaranya cukup kencang untuk ukuran seseorang yang hampir mati. Perempuan yang berdiri paling dekat dengannya, yang baru saja menghabisi seekor banteng raksasa memutar bola mata. Berdecap meremehkan.

"Ambil saja, kami tidak butuh barang seperti itu!" Mengibaskan bagian belakang jubahnya, ia berbalik untuk menghampiri satu yang berdiri di atas dahan. Arthur kini bisa melihatnya terbang dengan jelas, bukan dengan mata berkunang-kunang. Ia tampak seperti seorang peri yang langka, sangat indah!

"Dia bahkan tidak mengucapkan terima kasih, sangat tidak sopan! Manusia memang sangat memuakkan!" ia mengomel, mengambil alih lentera di tangan perempuan cantik yang menontonnya menghabisi monster. Perempuan itu Juliet, tertawa manis. Mengusak kepala gadis yang sedang merengut sebal.

"Jangan pikirkan itu, Lucy dan Lucky juga manusia. Tidak semua sama seperti dia," suaranya begitu renyah. Kadang Ele berpikir, apa kakak cantiknya ini jelmaan malaikat? Kenapa baik hati dan sangat menenangkan begini?

"Terima kasih ya! Sudah menolongku! Aku akan pergi, sampai jumpa!" sebuah teriakan menginterupsi percakapan antara Ele dan Juliet. Mereka menoleh, menemukan pemuda yang baru ia tolong tengah melambaikan tangan.

"Dia mengucapkan terima kasih, Kau dengar itu kan?" Juliet berbisik, tangannya ikut melambai pada pemuda yang baru saja mereka tolong. Ele hanya bisa mendengus, baginya lelaki itu tetap tidak sopan.

"Oh, apa dia terluka? Kenapa jalannya pincang?" Juliet menggumam, menarik perhatian gadis di hadapannya. Ele menoleh, hanya untuk melihat lelaki itu jalan dengan terpincang-pincang. Bahkan, dari jarak sejauh ini, kelihatan sekali kalau ia sedang menahan sakit.

"Kak, jangan menolongnya! Yak!" ia memekik, dan Juliet sudah turun ke tanah untuk mengejar pemuda tadi. Mengabaikan teriakan Ele yang mencoba menghentikannya. Ia tetap menyusul pemuda yang belum jauh langkahnya.

"Kau terluka?" mengabaikan teriakan Ele, Juliet bertanya pada lelaki yang baru ditolongnya. Lelaki itu kembali menoleh. Ada lesung di pipinya saat ia tersenyum.

"Ya, sedikit. Sepertinya tulang kakiku patah. Tapi tak apa, aku akan mengobatinya nanti!" jawabnya yang disertai ekspresi baik-baik saja. Padahal, Juliet tahu ia sedang terluka dan butuh pertolongan segera. Jadi ia menghela napas.

"Aku bisa mengobatinya, aku bisa sihir penyembuhan. Akan fatal jika Kau terlambat mengobatinya," suaranya terdengar agak cemas. Arthur menunduk, melihat tulang kakinya yang memang butuh pertolongan. Akhirnya, ia mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, maaf sudah merepotkan!" Ia membungkukkan badan sedikit. Dan kini, Juliet bisa tersenyum lega. Tanpa ragu ia melangkah membawa Arthur bersamanya. Lelaki itu melangkah pelan di belakangnya.

William, lelaki yang tadi menyapanya lebih dulu melirik sinis. Entah ke mana aura baik yang tadi ia bawa, sepertinya ikut mengalir dalam darah banteng yang baru saja tewas. Wajahnya suram sekali, terlihat tidak suka dengan apa yang Juliet lakukan.

"Will, ayo! Anak-anak akan kedinginan jika terlalu lama berada di luar," panggilnya halus. William mendengus, kesal sebenarnya. Tapi Juliet benar, anak-anak yang ada di belakangnya ini akan kedinginan jika mereka tidak segera kembali. Jadi, dengan berat hati ia menggendong keduanya di pinggang. Mengabaikan raut polos yang mengerjap penuh tanda tanya.

"Semuanya, ayo kembali ke tenda!" teriaknya dengan suara nyaring. Dan satu per satu orang-orang yang tadi berpencar kini berkumpul. Seperti sebuah magnet, yang menarik benda logam di sekitarnya. Itulah Juliet, penyihir cantik dan baik hati yang menyatukan sifat-sifat yang berbeda.

你也許也喜歡

Istri Pangeran Naga Adalah Seorang Penerjemah (1)

SERI SELESAI di buku asli. Aku akan menemukanmu bahkan jika kita terpisah dunia -Long Ao Zhen --------- Ditransmigrasi ke tubuh sampah putri jenderal sebagai pemeran utama wanita? Peh! Terlalu mainstream! Bertransmigrasi menjadi penjahat? Umum! Bagaimana dengan pindah dan berakhir sebagai umpan meriam? Sudah baca sebelumnya! Dari banyak pilihan untuk pindah, bagaimana mungkin dia, Li Shi Ying, seorang mahasiswa jurusan bahasa Inggris yang sangat biasa, tiba-tiba terbangun dalam tubuh lumpuh mantan pelayan pemimpin wanita ?! Surga, ini terlalu tidak adil! Di dunia di mana hanya yang kuat yang dihormati, dia tidak bisa berkultivasi? Tidak masalah! Lusinan makhluk spiritual tingkat tinggi berebut untuk melindunginya! Beast Tamers jarang? Hmph! Bahasa binatang adalah bahasa kampung halamannya! Tidak bisa menjadi seorang alkemis atau master array? Siapa peduli? Dia bisa saja menjadi penerjemah! Tanpa penerjemah, semua pekerjaan langka itu bahkan tidak akan ada! Perhatikan bagaimana dia menguasai dunia tanpa memiliki sedikit pun energi kultivasi di tubuhnya! Tapi, bisakah seseorang memberitahunya bagaimana dia tiba-tiba menjadi istri Pangeran Naga? Mamah, dia ingin menangis !!! Ini adalah cerita yang sempurna untuk mereka yang bosan dengan novel kultivasi yang biasa. Peringatan: Adegan cabul di bab 7-9 !! Jika Anda tidak ingin membacanya, lewati saja bab-bab itu. Jika Anda suka membaca tata bahasa yang sempurna maka buku ini mungkin bukan pilihan Anda, tapi saya masih belajar. Jadi, itu akan menjadi lebih baik di bab-bab selanjutnya. Proyek lainnya: 1. CEO's Office Boy is a Girl (selesai) 2. I Become Baby Mafia Boss (on-going) Ikuti Instagram saya: zehell2218 untuk Tanya Jawab dan informasi menyenangkan lainnya! Bergabunglah dengan saya dalam perselisihan untuk saran dan obrolan yang menyenangkan: https://discord.gg/BWyWDJ7 Untuk dukungan: https://www.paypal.me/Zehell2218 * Sampul ini bukan milik saya, kredit untuk. artis. * Terima kasih banyak kepada editor saya: Overlord_venus, Kuma, DarkAngel84 Proofreader: Lilian

Zehell2218 · 奇幻言情
5.0
261 Chs

Reborn sebagai Permaisuri yang Dapat Membaca Pikiran

Terjatuh pada sentuhannya yang hangat meski biasanya dia dingin, dia mencintainya hanya untuk kecewa dan dikhianati pada akhirnya. Ketika cinta berubah menjadi kegelapan, ia berubah menjadi racun dan mengonsumsi jiwa. Arabella yang naif mengalami evolusi. *** “Terima kasih telah menjadi istriku,” adalah kata-kata terakhir suaminya yang dingin sebelum dia meninggal, disertai dengan senyum yang belum pernah muncul di bibirnya sebelumnya. Tidak di hari pernikahan mereka. Dan bahkan tidak saat kelahiran anak mereka satu-satunya. Kaisar Ferdinand, seseorang yang sangat dicintai Arabella, membunuh anak mereka. Dia menjadi seorang penjahat dan bersumpah untuk membalas dendam demi anaknya tercinta. Selama satu dekade, dia menggunakan segala cara untuk membuat Ferdinand menderita. Hingga akhirnya... dia pun hancur! Dengan dendamnya terlunasi, kehidupan Arabella segera berakhir dengan suaminya yang sudah meninggal di pelukannya. Tapi takdir belum selesai bermain dengannya. Tiba-tiba saja, dia kembali dua puluh tahun yang lalu tepat setelah pernikahan mereka. Apakah ini kutukan atau berkah? Itu tidak penting. Karena hanya ada satu hal yang perlu dia lakukan. “Aku akan menghancurkanmu juga di kehidupan ini!” Ini adalah janji penuh kebencian yang dia buat pada diri sendiri saat menyadari dia telah terlahir kembali. Namun, dalam kehidupan keduanya, Arabella secara tidak terduga mendapatkan karunia untuk mengungkap kebenaran. Siapa yang salah dan siapa yang benar? Hanya waktu yang akan menjawab.

Athena_Varinder · 奇幻言情
分數不夠
366 Chs
目錄
1

鼎力相助