webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#R18
#REVENGE
#CONQUER

The Story of Dusk -Indonesia-

Dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia kunjungi. Dia mengambil jalan yang seharusnya tidak diambilnya. Dan… Dia mencintai seseorang yang seharusnya tidak dia cintai. ******** Dia dikirim kepadanya untuk mengambil informasi, tetapi nasibnya berubah ketika dia jatuh cinta padanya… ******* SNIPPET ******* "Luna." Dia berkata. Mata gadis itu begitu menawan sehingga Xiao Tianyao tidak bisa mengalihkan perhatian darinya, seolah-olah ada sesuatu yang merasuki jiwanya. "Cantik ..." Dia terus mengulangi kata yang sama dalam lamunannya. "... Semua orang istana dari Kerajaan Xinghe akan dihukum mati," seorang Kasim menambahkan beberapa informasi sebelum dia mengakhiri keputusan itu. Setelah itu, seorang prajurit melangkah maju dan hendak meraih tangan Luna dengan niat untuk menyeretnya pergi. Namun, secara mengejutkan Xiao Tianyao memegang tangannya sebelum dia bisa menyentuhnya. "Jauhi dia," Xiao Tianyao berkata dengan dingin. Dengan ekspresi bingung dia bertanya. “Tapi, Jenderal… keputusan itu mengatakan kita harus membunuhnya.” "Aku menginginkannya." Dia berkata dengan final. "Tapi, Pangeran Xiao Tianyao tindakanmu bertentangan dengan keputusan Kekaisaran..." balas sang kasim itu. Xiao Tianyao tidak mengatakan apa-apa lagi ketika dia membantu Luna untuk berdiri, mengabaikan semua mata yang bertanya-tanya saat dia membawanya pergi. Sikap Xiao Tianyao yang tak terduga membuat bingung semua orang yang hadir di sana. ************************ Update setiap Senin dan Selasa Pkl. 10.00 wib. ************************ ##Meet me on instragram : jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture is from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **Cinta sang Monster **MARRIED TO A STRANGER

jikanyotomare · 历史言情
分數不夠
165 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#R18
#REVENGE
#CONQUER

KEBERADAAN SU ZHANG LI

Tidak lama setelah itu ketika langit hampir berganti menjadi gelap, Wang Yu berjalan masuk ke dalam kamar Senja.

Senja merasa sedikit sakit kepala, karena sepajang siang tadi bahkan tidak ada yang ingat untuk datang dan memberinya makan dan minum. Ia juga tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kamarnya.

Setiap kali ia melangkah keluar, seorang Panjaga Bayangan selalu akan menghentikannya dan berkata bahwa itu adalah perintah Wang Yu untuk membuatnya tetap di dalam.

Senja tidak berargumen dengan pernyataan itu, tidak ada yang bagus untuk menjadi keras kepala. Maka, Senja hanya meminta untuk diberikan makan dan minum, tapi setelah tiga kali ia meminta hal yang sama dan mereka tidak membawakannya, Senja berhenti meminta.

Dan sekarang, disinilah dia. Lelah, ketakutan dan kelaparan.

Wang Yu dengan santai menghampiri anaknya, menarik kursi di hadapan Senja dan duduk disana, di sisi lain, Senja bahkan tidak mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang berjalan masuk ke dalam kamarnya. Senja terlihat sudah matirasa dengan sekelilingnya.

"Kau tahu apa yang ingin aku minta darimu. Jadi, jangan buang waktuku." Wang Yu berkata dengan dingin.

Senja adalah anak yang sungguh tidak diharapkan hadir ke dalam hidupnya. Ia menikahi Rin, Ibu Senja, untuk kekuatan yang ada di belakangnya. Walaupun ia memiliki hubungan gelap dengan Kakak Rin, Carye, yang sekarang telah menjadi istrinya, tapi dengan memiliki Senja adalah sesuatu yang berada di luar perkiraannya.

Terlebih lagi, ia tidah menginginkan anak perempuan. Carye telah memiliki dua anak perempuan dari suami sebelumnya. Ia tidak membutuhkannya lagi.

"Jawab aku!" Wang Yu menggeram karena Senja tetap diam. Gadis kecil itu sedikit tersentak ketika ia mendengar ayahnya menggeram.

"Aku tidak tahu." Senja bergumam dan Wang Yu memberikannya tamparan kasar.

Suara yang dihasilkan dari tamparan Wang Yu di pipi Senja dengan menakutkan menggema di dalam ruangan. Senja terjatuh ke lantai, tidak hanya pipinya yang merasakan sakit, tapi juga luka yang ada di bahunya terasa sangat menyakitkan.

"Kita akan meneruskan ini sampai kau memberikan hal yang penting kepadaku." Wang Yu menyilangkan kakinya sambil kembali duduk. Ia tidak sedikitpun peduli kepada Senja. "Tidak akan ada yang datang untuk menolongmu. Bahkan tidak kakekmu. Kau bukanlah apa-apa, hanya sebuah kesalahan."

Selama bertahun-tahun ini, Wang Yu jarang sekali berada di rumah dan sekalinya ia datang, ia tidak pernah memperhatikan Senja. Meskipun ia tidak peduli, itu lebih baik dari dirinya saat ini. setidaknya, saat mengabaikan Senja, ia tidak akan bermain tangan kepada Senja.

Namun, sejak Wang Yu telah dengan sangat terbuka mencoba untuk membunuh Senja di Sekte Pedang Gunung Sui, tidak ada lagi yang perlu disembunyikan dari Senja tentang perasaannya selama ini.

Itu sangat terasa menyakitkan bagi Senja untuk mengetahui semua itu. Ia telah bertahan dari kekejaman Carye dan kedua anaknya itu terhadap dirinyam berharap bahwa ayah atau kakeknya dapat membuatnya menjadi lebih baik. Tapi, tidak. Mereka berdua hanya membuat segalanya menjadi lebih buruk untuk Senja.

Senja menggigit bibirnya untuk berhenti menangis. Suaranya terdengar gemetar ketika ia berbicara. "Dia membawaku ke sebuah tempat perlindungan anak-anak yang orang tuanya mati saat perang." Senja menggelengkan kepalanya ketika ia melanjutkan, "Tapi, aku tidak tahu dimana itu." Senja benar-benar tidak tahu dimana lokasi tempat itu.

"Dan?" Wang Yu memeriksanya lebih lanjut dengan nada suara yang seram.

"Paman Ye Xiu memiliki adik bernama Ye Bai."

"Ye Bai?" Wang Yu mengulagi. Mencoba untuk mengingat ingatan dari nama itu, tapi ia tidak dapat mengingat jika ada seseorang dari Xinghe dan memiliki status tinggi di kemiliteran bernama Ye Bai. "Apa yang dia lakukan?"

Senja tidak menjawabnya karena wajah Su Zhang Li terlintas di ingatannya. Ia tidak ingin membahayakan keluarganya. Senja sangat menyukai Bibi Su.

Ketika Senja tidak mengatakan apapun, Wang Yu menarik rambutnya dan menyeretnya sepanjang jalan menyeberangi ruangannya sebelum ia berhenti. "Aku akan membunuhmu jika kau tidak mau berbicara."

Senja merasa kulit kepalanya sangat sakit seperti ada seseorang yang sedang menguliti kepalanya. Senja meratap di atas lantai sambil memegangi kepalanya ketika ia menjawab. "Dia adalah seorang mata-mata" Senja berkata dengan lembut di antara giginya yang terkatup.

Ye Xiu atau Ye Bai tidak tahu bahwa Senja mengerti tentang hal ini. Ye Qing, anak laki-laki Ye Bai yang memberitahu Senja mengenai hal ini ketika mereka sedang bermain. Tampaknya, anak itu seringkali mendengarkan percakapan ayahnya bersama dengan Paman Ye Xiu.

"Mata-mata?" Kedua mata Wang Yu berkilau dengan menyeramkan. "Apa lagi?"

Senja menggelengkan kepalanya. "Aku hanya mengetahui hal itu."

"Apakah dia memiliki keluarga?"

Setelah mendengar pertanyaan itu, kedua mata Senja melebar karena ketakutan. Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali dengan cepat.

Merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan reaksi Senja, Wang Yu mencengkram leher Senja dan mencekiknya. Ia sudah berada di dalam kemiliteran hampir di seumur hidupnya, terlibat dengan penyelidikan dan menyiksa mata-mata yang malang atau kaki tangan musuh untuk membocorkan informasi.

Jadi, sederhanyanya, seorang anak berusia 9 tahun tidak akan bisa membohonginya.

Wang Yu tidak mengatakan apapun, tapi tatapan matanya yang sangat mengancam sudah cukup untuk menyampaikan pesan bahwa ia sudah siap untuk membunuh Senja jika ia terus menolak untuk bicara.

"Dia memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki." Senja menutup matanya dan air mata mengalir dari ujung matanya.

"Lanjutkan."

"Bibi Su adalah seorang dokter di sebuah panti asuhan." Mulut Senja membuka celah karena membutuhkan udara.

"Bibi Su? Apakah dia istrinya? Siapa namanya?"

"Su…. Zhang…. Li…" Senja mengucapkannya dengan jelas ketika ia mulai kehabisan napas, Senja hampir tenggelam di kegelapan yang menyelimutinya ketika Wang Yu akhirnya melepaskan leher Senja.

Senja jatuh ke lantai seperti sebuah boneka kain dan langsung mencari udara .

Wang Yu merasa puas dengan apa yang ia dapatkan dari Senja. Ia mengenak Su Zhang Li, ia adalah seorang teman lama dari Rin.

Wang Yu melihat Rin beberapa kali bertukar surat dengan Zhang Li. Ia hanya tidak begitu memperhatikannya. Tapi sekarang, Wang Yu tahu apa yang harus ia lakukan. Ia harus mencari semua surat itu dan menemukan petunjuk mengenai Su Zhang Li, lalu ia bisa menggunakannya untuk melacak Ye Xiu dan Ye Bai.

Dengan pemikiran seperti itu di pikirannya yang kejam, Wang Yu berjalan keluar dari kamar Senja. Ia bahkan tidak membuang waktu untuk memperhatikan ketika Senja kesulitas saat ia menyebutkan nama Su Zhang Li dengan kesusahan agar tidak membahayakannya.

Itu adalah sebuah permohonan yang sia-sia.

***

Hari-hari berlalu dan itu sudah 9 bulan sejak Senja kembali ke rumah. Ia tidak pernah mendengar apapun tentang Paman Ye Xiu. Tapi Senja dengan jelas mengetahui bahwa kakeknya dan ayahnya sedang memimpin pasukan militer yang berjumlah sangat besar untuk menghancurkan Kerajaan Xinghe.

Senja lebih memperhatikan berita ini, terkadang ketika ia berjalan melewati tempat latihan Penjaga Bayangan, ia akan menguping sedikit informasi tentang situasi di medan perang di antara Kerajaan Azura dan Kerajaan Xinghe.