Semua orang tengah menatap Andi dan Danang heran. Belakangan, semenjak insiden perkelahian itu mereka justru malah semakin sering terlihat bersama, baik di kelas maupun di lingkungan sekolah. Kerap kali mereka berbicara berdua saja di sudut kelas, terkadang mereka sampai tak menghiraukan bel pulang sekolah karena saking asyiknya mengobrol. Mereka mulai berbagai banyak hal mengenai kehidupan mereka masing-masing. Andi tahu jika kini Danang sudah tak tinggal lagi bersama dengan orang tuanya. Ia tinggal bersama dengan salah satu anak buah ayah Andi. Karena ini momentum pendaftaran SNMPTN, topik mengenai perguruan tinggi pun tak terhindarkan. Itu menjadi bahan pembicaraan di semua tongkrongan murid kelas dua belas. Maklum saja, umur mereka di SMA tak sampai satu semester lagi. Kenangan selama tiga tahun bersekolah di tempat itu akan menjadi memori yang berkesan di sepanjang sisa umur mereka. SMA dengan segala drama yang memuakkan, namun pantas terpatri abadi dalam sanubari.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者