Fahmi mulai menyeruput secangkir kopi miliknya, lalu ia meletakkannya kembali di atas meja. Tangannya bergerak meraih kotak rokok dan mengeluarkan sebatang dari sana. Ia letakkan rokok itu di sela-sela bibirnya dan segera menyalakan korek. Beberapa kali napasnya menghisap batang rokok itu dengan cukup kuat supaya bara api bisa menyala dengan sempurna. Ia masih menghisap rokoknya beberapa kali hingga abu mulai terlihat di ujung batang rokoknya. Ia pun menghentakkan batangan rokok di tepi asbak, membuat abu sisa pembakaran jatuh ke tempat yang tepat. Pandangannya menatap kosong ke arah depan, ia masih belum siap untuk masuk ke pembicaraan yang lebih dalam. Ia masih berusaha untuk menenangkan pikiran setelah melalui hari yang panjang. Barulah ketika dirinya sudah merasa jauh lebih tenang, ia pun mulai menanggapi kalimat Danang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者