Merasa di tatap secara intens telah memaksa Kiara mendongakkan wajahnya berselimut tatapan menajam. "Ada apa?"
--
Sean tersenyum. "Tidak ada apa-apa, Nona Kia." Jawabnya dengan tatapan penuh minat hingga membuat bulu roma Kiara meremang seketika itu juga. Meskipun disergap rasa takut, Kiara berusaha bersikap biasa-biasa saja demi menutupi perasaan sebenarnya. "Lalu, apalagi yang kau tunggu, hah? Keluar!" Bentaknya dengan suara meninggi hingga suara bentakannya terdengar memekak telinga.
Sayangnya, Sean seperti tak mengindahkan perintahnya. Dia masih saja menghujani wajah cantik dengan tatapan penuh minat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者