Sepasang manik hitam memejam rapat beriringan dengan pergerakan sebelah tangan melempar cincin berlian ke tengah lautan. "Selamat tinggal, Vin. Selamat tinggal masa lalu."
--
Lepasnya cincin berlian dari jari manis seiring dengan lepasnya keinginan untuk hidup. "Selamat tinggal Dunia. Selamat tinggal luka dan air mata."
Seketika itu juga Dewi di dalam hati berbisik lembut. Inikah jati diri seorang Kiara Larasati? Lemah!
Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya. "Ya, itu memang benar. Aku lemah. Aku tidak sanggup menghadapi luka demi luka yang telah Calvino goreskan."
Lalu, ke mana perginya keinginanmu yang sangat gigih untuk meraih mimpi bersama, Calvino-mu? Jika mantan kekasih nya bisa sangat mempesona hingga membuat Calvino-mu lupa diri. Lalu, kenapa kau tidak bisa melakukan hal yang sama. Ke mana perginya wanita cantik dengan sejuta pesonanya itu, huh? Cibir Dewi di dalam hatinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者