"Cantik." Pujinya berulang kali berpadukan dengan seulas senyum penuh damba.
--
Kiara terpaksa mematikan ponselnya setelah Calista mencoba menghubunginya berulang kali. Ia benar-benar tidak mau lagi terlibat perbincangan dengannya. Baginya, sudah cukup pesakitan yang telah Calista torehkan padanya.
Pemecatan tanpa hormat benar-benar sangat melukai perasaannya. Terlebih, Kiara tidak tahu kesalahan apa saja yang sudah di perbuatanya. Karena perusahaan enggan menjelaskan duduk permasalahannya.
Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya. Saat ini pun ia tengah berada di ruang tamu sembari memanjakan mata dengan layar televisi. Sayangnya, dari banyaknya acara tak ada satu pun yang menarik perhatiannya.
Akhirnya diputuskannya untuk membuka layar laptop. Saat ini sepasang manik hitam nya tengah berselancar mencari berbagai info lowongan kerja. Tidak mau membuang-buang kesempatan. Kiara tengah membuat daftar perusahaan mana saja yang akan didatanginya besok pagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者