"Bukankah kau tidak menyukai wanita cengeng."
"Tangisan kerinduan, tangisan bahagia, dan tangisan kesedihan memiliki porsinya masing-masing, baby."
--
Bibir ranum mengukir senyum geli. "Baru kali ini aku mendengar kekasihku yang sangat tampan ini mengucapkan kata-kata bijak." Biasanya kan kau sangat childish, pemarah, dan selalu membuatku emosi. Lanjutnya dalam hati.
Seolah paham dengan yang saat ini bersarang di dalam otak cantik Kiara, Calvino langsung menghujaninya dengan kata-kata sarkastik.
Kiara mendesah lelah. "Aku tidak mengatakan apa pun. Tetapi kau langsung menyerbuku. Itu hanya perasaanmu saja."
"Karena yang aku pikirkan sama dengan yang aku rasakan di dalam hatiku." Beriringan dengan jemari kekar mengetuk-ngetuk pada dadanya sendiri berselimut tatapan menajam.
Tak ayal Kiara langsung mengumpat sumpah serapah. Dia ini sudah seperti paranormal saja, umpatnya dalam hati.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者