Kenzo menaiki motornya, dia segera melaju pergi setelah menyalakan motornya. Akan tetapi, di dalam perjalanan laju motornya, pikiran dan hati Kenzo tetaplah runyam.
Ada rasa yang tak mampu dia kendalikan. Paksaan dari kata hatinya untuk kembali ke tempat dimana Aini berada dengan tangisannya saat ini.
Kenzo pun memutar balik arah laju motornya, lantas dia melaju dengan kecepatan tinggi hendak menuju ke arah salon kembali.
Dia memang baru mengenali Aini, hanya sebatas kenal dan menyukainya sebagai teman saja. Tidak lebih, tapi entah kenapa saat ini dia merasa begitu enggan meninggalkan Aini.
Terlebih dia takut laki-laki itu akan kembali datang dan memaksa Aini dengan segala amarah dan egonya.
Begitu sampai di salon kembali, Aini masih duduk termenung di tempat tanpa merubah posisinya sedikitpun. Kenzo melihat Aini dengan hanya berjalan kesana kemari di depan salon.
Beberapa menit kemudian, Aini keluar dengan membuka pintu. Dia terkejut melihat Kenzo mondar-mandir di depan salon.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者