Bagas sangat menginginkan seorang anak di usianya yang sudah matang ini. Beberapa kali di setiap datang bulan gabriel dan audrey ia menunggu dengan deg-degan.
Suatu hari yang awalnya begitu bahagia tetiba gabriel sudah telat haid lima hari, bagas merasakan akan menjadi ayah yang sesungguhnya. Namun siapa sangka, kalau belum ada rezeki semua impian buyar dan musnah dari ingatan.
"Mas bagas, yang sabar, ya! Kita telah berusaha sekuat tenaga, mungkin belum diberi rezeki," mas bagas harus kuat kasian anak istri, kalau mas menjadi lelaki yang cengeng dan.lemah.
Santai aja, dek!? Mas udah.pasrah apapun yang terjadi, mas terima dengan lapang dan ikhlas hati." Bagas tidak mempersoalkan lagi tentang rezeki seorang anak yang sholeh-dan sholehah.
Malam menjelang tidur, Bagas bermimpi didatangi oleh wanita cantik bak putri raja. Bagas dibawa jalan-jalan ke taman memetik bunga tujuh rupa. Hal yang membuat bagas malas meladeni wanita dalam mimpinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者