webnovel

9

Taeyong menjatuhkan tubuhnya kekasur setelah membersihkan tubuhnya dengan mandi akhirnya dia bisa beristhirahat

'Jika kau tidak bisa membaca pikiranku kuharap kau tidak mendengar ini. Aku tau tau jati dirimu siapa aku tau kalau kau adalah seorang pembunuh dan aku, akan membuktikan kepada (Y/N) agar (Y/N) kembali padaku dan tidak ada yang bisa menghalangiku'

"Oppa"

Lamunan Taeyong buyar saat (Y/N) memanggilnya

"Wae?" Taeyong sedikit cemas karena melihat (Y/N) yang datang ke bilik kamarnya dengan penuh keringat dan dia terus memegang bagian perutnya

Dengan segera Taeyong bangkit dan menghampiri (Y/N) mencoba membantunya untuk berdiri

"Kau kenapa (Y/N)" tanya Taeyong cemas saat melihat (Y/N) dengan keringat dingin yang mengalir di dahinya

"Oppa perutku sakit sekali"

"Ha? Jadi apa yang harus aku lakukan?"

Taeyong menatap wajah (Y/N) yang tengah tertidur dengan pulas, tangannya masih terus mengusap bagian perut (Y/N)

(Y/N) memintanya untuk mengelus perutnya agar sakit yang ia rasakan sedikit berkurang 2

Awalnya tentu saja Taeyong sangat gugup tapi karena melihat wajah (Y/N) yang sangat kesakitan mau apa lagi? Dia tidak tega melihat gadis itu kesakitan karna itu sama saja dengan menyakiti dirinya sendiri

Taeyong memutuskan untuk menarik tangannya dari sisi perut (Y/N). Dia sedikit ragu untuk beranjak dari kasur karena takut membangunkan (Y/N) dengan gerakan kecil saja

Taeyong mengangkat tubuhnya sebisa mungkin dia tidak bergerak banyak agar (Y/N) tidak terbangun

"Eunghh" (Y/N) mendesah pelan lalu menarik tubuh Taeyong dan memeluknya

Taeyong terkejut hampir saja dia terjatuh dari kasur karena hal itu, Taeyong mencoba melepaskan diri dengan menyingkirkan tangan (Y/N) dari tubuhnya

"Gajima (jangan pergi)" gumam (Y/N), padahal dia masih tertidur

Taeyong menoleh ke belakang melihat (Y/N) yang masih tertidur dengan pulas

'Ternyata hanya mengigau'

Niat Taeyong untuk melepaskan diri di urungkannya dia malah berbalik dan balas memeluk (Y/N)

'Aku tidak akan meninggalkanmu (Y/N)' batin Taeyong, tangannya mengelus rambut (Y/N)

"Aku mencintaimu oppa" gumam (Y/N) lagi

Taeyong terdiam, dia masih terus mengelus kepala (Y/N) dan mencoba untuk ikut terlelap

'Maafkan aku'

Mata (Y/N) terbuka tiba-tiba dia terbangun entah kenapa, melihat Taeyong yang masih setia terbangun dan mengusap kepalanya

"Aku akan selalu berada di sisimu (Y/N) karena aku mencintaimu"

Senyum mengembang di bibir (Y/N) mendengar hal itu

'Terimakasih oppa'

"Bangun tukang tidur" (Y/N) merasa sedikit jengkel saat seseorang menganggunya terus-menerus semenjak tadi.

Dia kembali menarik selimut yang telah di tarik oleh seseorang itu

"Nanti sajaaa" teriaknya frustasi lalu kembali ke dalam selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya

"(Y/N) bangun lah kita harus pulang hari ini" Taeyong menarik selimut (Y/N) lagi

"5 menit lagi oppa" (Y/N) mengancungkan tangannya menunjukkan kelima jarinya

"Tidak ada 5 menit lagi ayo sekaramg bangunnnn" Taeyong menarik tubuh (Y/N) secara paksa sampai gadis itu terduduk

Masih dengan mata yang tertutup (Y/N) terduduk menggaruk kepalanya sehingga rambutnya menjadi berantakan membuat dirinya terlihat seperti singa dengan rmabut yang mengembang

"Masih mau tidur?" tanya Taeyong pelan, dengan mata menyipit (Y/N) menatap Taeyong

"Memangnya sudah jam berapa sih?" tanya (Y/N) sambil mengucek matanya

"Jam 9" jawab Taeyong dengan santai

"Apaaaa?" teriak (Y/N), gadis itu langsung bangkit terlihat panik danbsekaligus kebingungan

"Kita kan akan jalan-jalan hari ini, kenapa tidak membangunkanku dari tadi oppa? Haduhh apa yang harus aku lakukan pertama? Oh iya mandi! Aku harus mandi lebih dulu" Taeyong tersenyum puas melihat kekasihnya kalang kabut. (Y/N) berhenti melakukan aktifitasnya yang ingin berjalan ke arah kamar mandi menatap Taeyong yang menyilangkan tangannya di depan dada sambil menunduk mencoba berusaha menyembunyikan senyumannya

"Kenapa oppa santai saja? Oppa tidak bersiap-siap? Nanti kita terlambat oppa"

"Ha? Apa kau tidak lihat? Aku sudah rapi begini (Y/N)" Taeyong menunjukkan dirinya bergaya dari atas tentu saja pria itu bahkan tidak bisa tidur semalaman karena melihat (Y/N) yang kesakitan

"Ya sudah aku mandi dulu saja" (Y/N) bergegas ke kamar mandi lalu menutupnya

"Baiklah aku tunggu di balkon jangan lama-lama ya" Taeyong sama sekali tidak mendapatkan jawaban hanya ada suara air yang terdengar

"Dan oh iya santailah sedikit mandinya lagipula ini masih jam setengah 7"

"Apa? Tadi kaubilang jam 9 oppa" sahut (Y/N) dari kamar mandi

"Tidak usah banyak bicara (Y/N) bergegaslah"

"Oppa kau menyebalkannnn!!!" 1

Taeyong tertawa puas mengerjai (Y/N), jika tidak begitu mana mungkin gadis itu bangun dengan mudah

(Y/N) mengusap rambutnya yang masih basah keluar dari kamar mandi

"Dasar Taeyong oppa, berani-beraninya dia membohongiku awas saja nanti"

Dengan menggunakan handuk baju dia mengambil bajunya di dalam koper lalu segera menggunakannya

Setelah selesai menggunakan pakaian lengkap, (Y/N) menatap dirinya di cermin

Dia mengangkat tangan kirinya

"Ini baru jam 8" gumamnya

"Diamna pria itu? Oh iya di balkon" (Y/N) keluar dari bilik kamarnya dan segera menyusul Taeyong di balkon mencari-cari pria itu

Betapa terkejutnya dia saat melihat Taeyong yang tengah terduduk menyenderkan kepalanya di bantal dia ketiduran rupanya ya ampun ini pasti karena dia menjaganya tadi malam

'Lihatlah wajahnya itu seperti malaikat kenapa kau sangat tampan oppa? Benarkah yang berada di hadapanku sekarang ini adalah kekasihku?' batin (Y/N)

Setelah puas menatap wajah Taeyong, (Y/N) memutuskan untuk membangunkannya

"Oppa" panggil (Y/N) sambil mengguncangkan sedikit badan Taeyong, mata Taeyong perlahan terbuka

"Hm?" gumam pria itu terkejut

"Kau sudah siap?" tanyanya sambil menegakkan tubuhnya, (Y/N) jadi tidak tega melihat Taeyong seperti itu

"Oppa kalau kau lelah lebih baik kita di rumah saja kau isthirahat lh nanti sore kan kita akan kembali ke seoul"

"Apa? Tidak (Y/N) aku tidak apa-apa aku tadi tertidur karena terpaan angin di luar dan ayunan ini"

(Y/N) terdiam dia tiba-tiba teringat saat Taeyong memeluknya tadi malam

"Aku akan selalu berada di sisimu (Y/N) karena aku mencintaimu"

"Kenapa diam saja? Ayo kita bersiap-siap"

"Hm? Baiklah oppa"

(Y/N) mengulurkan tangannya ke luar jendela merasakan terpaan angin menyentuh jemari tangannya

(Y/N) menoleh ke arah Taeyong yang sedang sibuk menyetir, dia tersenyum sendiri sambil menatap dari samping wajah tampan milik Taeyong

"Waeyo?" Tanya Taeyong pelan

"Hm? Tidak ada apa-apa" jawab (Y/N), gadis itu memalingkan wajahnya ke arah luar

Taeyong hanya memperhatikan gadis itu dengan senyuman samar di bibirnya

Akhirnya mereka sampai di pusat perbelanjaan Incheon. (Y/N) sangat bersemangat, matanya berbinar-binar menatap ke sekelilingnya dan dimulai lah perjalanan mereka mengelilimgi kawasan itu

"Ayo kesana oppa" (Y/N) menarik lengan Taeyong dan berjalan masuk ke arah pasar lebih dalam

Di dalam dapat terlihat banyak yang menjual makanan, baju dan bahkan aksesoris lainnya

Mereka mencicipi beberapa makanan disana

Mereka juga pergi ke toko aksesoris dan mencoba beberapa seperti kacamata dan juga bando. (Y/N) terlihat puas tertawa saat memasangkan sebuah bando kuping kelinci kepada Taeyong

"Kau sangat lucu oppa haha"

Taeyong hanya pasrah dan menatap (Y/N) yang tertawa dengan senyuman, dia merasa sangat bahagia melihat (Y/N) yang seperti ini sekarang 1

Mereka kembali melanjutkan perjalan mereka ke toko baju dan sepatu, (Y/N) memilih-milih baju dan mencobanya sedangkan Taeyong hanya memperhatikan dari kejauhan

"Oppa, yang mana yang bagus?" (Y/N) menenteng dua buah baju dan memperlihatkannya kepada Taeyong

"Hmm semuanya terlihat bagus padamu"

"Isss aku serius oppa"

"Iya aku serius (Y/N) ambil saja dua-duanya"

"Baiklah" (Y/N) berbalik ke arah kamar ganti

Setelah memilih beberapa baju mereka memutuskan untuk berkeliling lagi dan kali ini mereka datang ke sebuah toko sepatu

Taeyong tanpa sengaja melirik (Y/N) yang kedapatan menatap sebuah sepatu dengan tatapan yang sangat menginginkan sepatu itu berada di kakinya

"Kemarilah" Taeyong menarik tangan (Y/N) untuk duduk di kursi, (Y/N) kebingungan kenapa Taeyong tiba-tiba menyuruhnya duduk

Taeyong berdiri lalu mengambil sepatu tadi, dia bersimpuh di hadapan (Y/N)

"Eh, oppa tidak perlu sampai begini"

"Diamlah, aku sedang memakaikanmu sepatu"

Akhirnya (Y/N) hanya bisa diam dan menatap Taeyong memakaikannya sebuah sepatu, sepatu yang diinginkannya tadi tepatnya

Setelah selesai memakaikan sepatu itu Taeyong mendongak menatap (Y/N) yang juga menatapnya

'Bagaimana bisa aku menyakiti orang sepertimu (Y/N)?'

"Wae oppa?"

Taeyong tersadar dari lamunan saat (Y/N) bertanya padanya

"Gwenchana" Taeyong berdiri

"Aku harus bayar dimana?" tanya Taeyong

"Mari saya antarkan tuan"

"Simpan sepatumu, aku bayar itu dulu tunggu disini" ucap Taeyong kepada (Y/N), (Y/N) hanya mengangguk mengiyakan perkataan Taeyong

Setelah Taeyong pergi (Y/N) menunduk menatap sepatunya , sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman

"Gomawo" gumamnya pelan

••••

"Bagaimana? Enak?" tanya (Y/N) dengan antusias, mereka sedang makan siang di salah satu restoran

"Hmm" jawab Taeyong sambil mengangguk dan mengunyah makanan di dalam mulutnya

"Ini restoran yang sering aku kunjungi kalau kesini oppa, restoran ini adalah rekomendasi yang bagus karena selain enak makanannya disini pemandangan diluar juga bagus benarkan oppa?"

Taeyong menoleh ke arah kanan menatap orang yang berlalu lalang, dia lalu menoleh ke arah kiri dan dapat melihat laut yang luas

"Oppa, bagaimana sebelum pulang kita melihat bunga azalea?"

"Kenapa? Kau sangat ingin?"

"Hehe soalnya aku tidak pernah sempat datang kesana saat berkunjung ke incheon"

"Baiklah kalau begitu"

"Gomawo oppa" ucap (Y/N) sambil memegang tangan Taeyong dan tersenyum bahagia

"Makan lah makananmu" ucap Taeyong fokus, seperti biasanya pria itu selalu dingin dan cuek

"Kalian disini?" Perhatian Taeyong teralihkan saat suara seseorang yang familiar masuk ke telinganya, dan itu adalah Jaehyun

"Eoh oppa makan disini juga?" tanya (Y/N)

"Tentu saja, dimana lagi aku akan makan kalau bukan di restoran favorit kita (Y/N)" jawab Jaehyun dengan senyum mengejeknya pada Taeyong

'Restoran favorit?' batin Taeyong

Taeyong memutar kedua matanya dan mencoba fokus pada makanan yang ada di hadapannya tapi sayang dengan melihat wajah Jaehyun membuat nafsu makannya hilang seketika

"Hmm kalian darimana?" tanya Jaehyun

"Kami tadi jalan-jalan sekitar sini oppa, lihat Taeyong oppa baru saja membelikan aku sebuah sebuah sepatu" jawab (Y/N) sambil menunjukkan sepatu yang diberikan oleh Taeyong tadi, seketika ekspresi Jaehyun berubah menjadi datar dan Taeyong memperhatikan itu matanya bertemu dengan mata Jaehyun beberapa detik

'Biasanya kau menggunakan sepatu yang kuberikan padamu (Y/N)'

Mata Jaehyun melemah, ada rasa kesal di dalam hatinya

"Setelah ini kalian mau kemana?" tanya Jaehyun dengan wajah yang datar

"Kami mau pergi melihat bunga azalea"

'Kau bilang akan pergi bersamaku'

"Ya baguslah kalau begitu, aku pergi dulu masih banyak yang harus aku urus" ucap Jaehyun

"Ohh baiklah oppa"

"Selamat bersenang-senang" Jaehyun memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan meja Taeyong dan (Y/N)

Tapi langkahnya terhenti saat tepat di ambang pintu, kepalanya menoleh ke arah meja Taeyong dan (Y/N). (Y/N) nampak tersenyum ke arah Taeyong mereka mengobrol dengan sangat seru membuat dada Jaehyun semakin bergemuruh keras karena kesal, tangannya terkepal dengan erat

'Awas kau Lee Taeyong, aku tidak akan berbaik hati lagi padamu. Tunggu aku, akan aku bongkar semuanya' batin Jaehyun

Dia melanjutkan jalannya keluar dari restoran bersamaan dengan itu Taeyong menatap ke arah dimana Jaehyun keluar tadi

'Dia pasti marah sekali' batin Taeyong

"Wahhhh" kata-kata itu terus keluar dari mulut (Y/N) dia benar-benar takjub dengan pemandangan di hadapannya sekarang

Bunga Azalea memang benar-bemar indah menurutnya

Mereka berdua berfoto bersama, Taeyong hanya mampu menatap (Y/N) yang nampak bahagia

"Kenapa melihatku seperti itu oppa?"

"Hm? Anni"

"Dasar aneh" (Y/N) memajukan badannya dan berbicara dekat dengan wajah Taeyong dan beranjak pergi

Sebelum benar-benar pergi tangan (Y/N) di tahan oleh Taeyong, (Y/N) menatap tangannya yang di genggam oleh Taeyong

Entah kenapa tiba-tiba Taeyong menarik (Y/N) ke dalam pelukkannya, tentu saja (Y/N) terkejut tapi dia tidak mau mengatakan apa-apa, apalagi sampai menolaknya dia hanya akan menikmati pelukkan dari Taeyong

"Aku mencintaimu"

Blush

Pipi (Y/N) bersemu merah karena ucapan Taeyong, seakan banyak kupu-jupu yang berada di dalam perutnya

Taeyong menjauhkan badannya lalu menatap (Y/N) sambil tersenyum, membuat (Y/N) ikut tersenyum

Setelah puas jalan-jalan mereka memutuskan untuk pulang tapi sialnya di temgah jalan tiba-tiba mobil mereka mogok

"Bagaimana oppa? Apa bisa?" tanya (Y/N) sambil menyenderkan badannya

"Mereka akan segera datang tapi karena lokasinya jauh mungkin butuh waktu" jawab Taeyong

"Lalu bagaimana?"

Taeyong mengedarkan pandangannya lalu tanpa sengaja menemukan sebuah rumah sederhana yang sedikit masuk ke dalam hutan

"Kita kesana" ajak Taeyong, (Y/N) mengikuti arah pandangan Taeyong dan dia bisa melihat rumah itu

Mereka berdua berjalan hingga sampai di depan rumah itu, rumah dengan desain klasik yang sangat sederhana

Tok tok

Taeyong mengetuk, menunggu orang yang berada di dalam rumah itu membukanya

Cklek

Sepasang paru baya membuka pintu

"Permisi, mobil kami mogok apa kami bisa disini sampai mobil kami dibenarkan?" tanya (Y/N)

"Ohh tentu saja, silahkan masuk" ucap nenek

Taeyong merasa sesuatu yang aneh, kenapa bisa dua orang yang sudah tua seperti ini tinggal disini? Dengan adanya ruamh ini saja sudah sangat aneh

Tapi Taeyong tidak perduli dan masuk, mereka butuh tempat sekarang sampai mobil mereka dibenarkan dan bisa kembali ke seoul

'Masuklah Taeyong'

'Kami sudah menunggunya'

Kaki Taeyong terhenti, entah kenapa ada perasaan yang lain di hatinya

TBC......

Maafkeun aku readers karna benar-benar telat untuk update

Aku benar-benar udah stuck untuk cerita yang ini tapi karna sepertinya banyak yang menunggu aku mendapat kembali inspirasiku

Vomment ya biar aku semangat ngelanjutinnya