"Wohooo" entah sudah berapa kali (Y/N) bersorak kegirangan
Mereka berdua sekarang sedang berada di dalam mobil menuju ke Incheon
"Oppa nyalakan lagu" ucap (Y/N), Taeyong hanya menurut saja dia merasa senang melihat (Y/N) bahagia seperti ini
Setelah kelelahan melihat-lihat ke arah luar menikmati pemandangan dan bersorak (Y/N) akhirnya menyenderkan badannya dan tertidur
Taeyong menghentikan mobilnya di tempat pengisian bahan bakar, dia butuh energi dan beristhirahat sebentar setelah menempu perjalan cukup jauh selama 2 jam
Taeyong keluar dari mobil dia tidak ingin membangunkan (Y/N) karena sepertinya gadis itu nyenyak sekali tidurnya
Taeyong mengunci pintu mobil dia berusaha meminimalisir tindakan kejahatan dalam bentuk apapun itu.
Taeyong memasuki sebuah minimarket di tempat pengisian bahan bakar.
Dia banyak mengambil cemilan ringan dan sedikit berat untuk smentara mengisi perutnya.
Drrttt drrtt
Dia merogoh kantong celananya saat merasakan benda itu bergetar
Tn.Yang Calling...
"Yeobseo?"
"...."
"Geurae sajangnim"
"...."
"Setelah dari sini aku akan menyelesaikannya" ucapnya sopan
"...."
"Baiklah saya mengerti"
"...."
"Iya baiklah"
Taeyong memutuskan sambungan telepon dan kembali memasukkan telepon itu ke dalam kantong celananya dia melanjutkan aktifitasnya kembali yaitu mulai mengambil makanan ringan dan memasukkannya ke keranjang belanjaan
Setelah merasa cukup Taeyong bergerak menuju kasir untuk membayar belanjaannya
"Semuanya 13.450 won"
Taeyong membuka dompetnya tak sengaja sebuah kertas terjatuh, dia berjongkok dan mengambil kertas itu. Sejak kapan dia menyimpan kertas seperti ini di dompet? Batinnya
Dia membuka kertas itu merasa tak asing dengan kertas di tangannya sekarang
'Bukankah ini kertas yang diberikan oleh David?' batin Taeyong
"Permisi tuan?" panggilan sang kasir membuat Taeyong sadar lalu dia berdiri mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya lalu memberikannya kepada sang kasir
"Terimakasih" Taeyong buru-buru mengambil belanjaannya dan keluar dari mini market di kembali melihat kertas itu
"Kenapa kertas ini ada disini? Aku yakin sekali menaruhnya di dalam laci rumah?" gumamnya sendiri, dia berusaha menepis semua pertanyaan di dalam hati lalu fokus untuk masuk ke dalam mobil
Saat memasuki mobil dia melihat jika (Y/N) sudah bangun
"Kau sudah bangun?" tanya Taeyong
"Oppa darimana?"
"Membeli in, kau mau?" Taeyong memperlihatkan belanjaannya
"Oppa beli apa saja?" (Y/N) mengambil alih kantong belanjaan Taeyong mulai mengobrak-abrik isi di dalamnya
Setelah merasa terisi energinya Taeyomg kembali melajukan mobil meninggalkan tempat pengisian bahan bakar
(Y/N) disampingnya masih menikmati makanan ringan yang baru ia buka
"Oppa mau?" tanya (Y/N), gadis itu memajukan badannya menyuapi makanan ringan itu ke dalam mulut Taeyong
Mata (Y/N) teralihkan saat melihat keluar betapa indahnya laut yang berada di depan mereka
"Wuahhh oppa lihat lihat itu lautnya!" seru (Y/N) dengan semangat dia membuka kaca mobil dan menyembulkan kepalanya sedikit menikmati udara yang menerpanya belum lagi dengan pemandangan di hadapannya sekarang
"Oppa jangan lupa ya"
"Aku tau (Y/N)"
••••
(Y/N) keluar dari mobil sedikit berlari menuju ke arah laut
Taeyong yang baru saja keluar dari mobil melihat kelakuan (Y/N) yang menurutnya lucu itu hanya dapat tersenyum
(Y/N) mendekati laut menyentuh air laut
"Oppa kemarilah" teriak (Y/N) gadis itu berlari menuju Taeyong dan menariknya, Taeyong hanya pasrah ditarik oleh (Y/N)
"Disini benar-benar indah ya oppa" (Y/N) bergelayut manja di lengan kekar milik Taeyong pria itu nampaknya tidak risih sama sekali dia hanya melihat ke depan menatap ke laut
(Y/N) mendongak meneliti garis wajah Taeyong tegas
Taeyong menunduk membuat mata mereka bertemu (Y/N) sempat terkejut saat hal itu terjadi hingga akhirnya dia reflek memalingkan wajahnya tapi ia urungkan saat ia melihat wajah Taeyong berbeda dari biasanya. Biasanya wajahnya yang dingin dan cuek tapi lihatlah sekarang! yang (Y/N) lihat adalah wajah Taeyong yang tenang dan cerah
"Apakah aku pernah bilang jika wajahmu itu benar-benar tampan oppa?"
"Aku rasa belum"
(Y/N) menahan tawanya benar-benar pujian murahan pikirnya di dalam hati. Taeyong ikut menahan tawanya dia menatap ke arah lain dia tidak mau menunjukkan wajahnya saat ini
(Y/N) melepaskan tangan Taeyong membuat pria itu sedikit mendesah kecewa, gadis itu berjalan maju ke depan dan berjongkok membiarkan kakinya diterpa oleh ombak laut
Taeyong menunduk menatap punggung kecil milik (Y/N)
'Maafkan aku (Y/N), jika bisa aku ingin menghentikan waktu agar semua ini tidak berlalu dengan cepat' ucap Taeyong dalam hati
"Dulu aku pernah bermimpi membuka toko bunga tapi, ayahku tidak memperbolehkannya dan menyuruhku belajar keluar negeri"
"Kenapa toko bunga?"
"Hmm.. Entahlah mungkin.... Karena bunga itu indah"
"...dan harum"
'Toko bunga ya?' batin Taeyong
Lamunan Taeyong buyar saat air asin itu menerpa wajahnya. (Y/N) tertawa melihat wajah Taeyong yang terkejut
"Hahahaha" tawa lepas keluar dari bibir (Y/N) Taeyong mendekat membuat gadis itu berjalan mundur
"Hoh lihatlah kau mulai berani denganku" (Y/N) semakin cepat berjalan mundur seiring dengan langkah kaki Taeyong
"Akan kubalas" teriak Taeyong ia berlari mengejar (Y/N)
"Kyaaaa"
Terjadilah kejar-kejaran disana antara (Y/N) dan Taeyong. (Y/N) berlari menghindari Taeyong, saling mencipratkan air satu sama lain
Sampai akhirnya Taeyong menangkap (Y/N) dengan memeluk pinggangnya, mereka tertawa bersama-sama
(Y/N) berbalik menatap Taeyong tangannya berada di pinggang Taeyong begitu pula dengan tangan Taeyong mereka sama-sama saling menatap dan terdiam
Lama-kelamaan Taeyong mendekatkan wajahnya kepada (Y/N) entah dorongan dari mana saat melihat mata (Y/N)
Jarak mereka semakin sedikit (Y/N) bisa nerasakan nafas hangat Taeyong menerpa kulit wajahnya
Bibir Taeyong tepat menyentuh bibir (Y/N), pada awalnya (Y/N) benar-benar terkejut akan hal itu tapi lama-kelamaan dia mulai menikmati sentuhan bibir tebal Taeyong
Mereka semakin terlarut sampai Taeyong mempererat pelukkannya dan memindahkan satu tangannya ke pipi (Y/N) untuk menahannya memperdalam ciuman mereka
(Y/N) mengalungkan tangannya di leher Taeyong, kalau seandainya waktu bisa berhenti dia ingin menghentikannya karena dia benar-benar menikmati waktunya bersama dengan Taeyong seperti ini
Ciuman yang lembut di hadapan laut di terpa dengan angin musim semi 3
~~~~~~~
Jaehyun mengancingkan kancing kemejanya paling terakhir
Dia menatap ponsel yang berada di atas tempat tidur
"Kenapa (Y/N) belum menelponku? Apa dia tidak datang ke acara itu?" guamamnya
Tok tok
Dia mengalihkan pandangannya saat mendengar suara ketukkan pintu
"Masuklah"
Cklek
Pintu terbuka menampilkan seorang pria paru baya berjas hitam memasuki kamar Jaehyun
"Mobil sudah siap tuan" ucap pria itu sambil hormat kepada Jaehyun
"Baiklah sebentar lagi aku keluar" Jaehyun berjalan ke arah jasnya dan segera ia mengambilnya dan mengenakannya
Pria paru baya tadi segera keluar setelah memberi hormat
Jaehyun menatap cermin besar di hadapannya melihat dari bawah hingga ke atas penampilannya
Setelan jas berwarna hitam serta kemeja berwarna putih itu benar-benar pas di tubuh tegapnya
Setelah memastikan semuanya Jaehyun mengambil ponselnya di atas kasur dan segera menghubungi seseorang
Jaehyun menelpon (Y/N) tapi yang di dengar oleh Jaehyun adalah nada sambung yang terus menerus
Jaehyun mematikan telepon itu lalu kembali mencoba menelpon (Y/N) terus seperti itu beberapa kali
"Angkat (Y/N)"
Tapi tetap sama hanya suara nada sambung yang lagi-lagi menyapa telinga Jaehyun
Karena bosan terus-menerus tidak di angkat Jaehyun memutuskan untuk mengirimi (Y/N) pesan
To: kurcaci❤
Malam ini kau datang ke acara pembukaan restoran milik Hyunmi bukan (Y/N)? Aku mencoba menelponmu beberapa kali tapi tidak ada jawaban.
Aku ingin bertanya apa kau mau bersamaku pergi ke Incheon tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu kalau kau tidak menjawabnya juga aku akan pergi lebih dulu ke Incheon.
Jangan lupa telepon aku kalau kau sudah sampai di Incheon
Send!
Setelah memastikan pesan itu terkirim, pria itu berjalan keluar kamar dan memasuki mobik yang telah terparkir di halaman rumahnya yang besar
"Ayo berangkat"
"Baiklah tuan"
Mobil mewah itu bergerak maju meninggalkan rumah besar Jaehyun
'Kau sedang apa (Y/N)?' batin Jaehyun
~~~~~~~~
Taeyong dan (Y/N) sama-sama terdiam di mobil, mereka sibuk dengan pikiran masimg-masing
"Hm apa yang kau lakukan oppa? Kau tidak mau jalan?"
"Ha? Jalan? Oh iya kita harus pergi"
Ini adalah pertama kalinya dia melihat Taeyong salah tingkah seperti ini
Diam-diam (Y/N) mengulum senyum melihat Taeyong yang salah tingkah
••••
Taeyong menghentikan mobilnya di depan gedung hotel yang megah membiarkan pelayan menggantikannya membawa mobil itu ke parkiran
(Y/N) menyeret kopernya tapi karena banyak orang yang berlalu-lalang membuat (Y/N) tiba-tiba pusing ternyata traumanya masih tertinggal sedikit, Taeyong menoleh ke belakang merasa (Y/N) tidak ada di belakangnya dan ternyata gadis itu terpaku sambil menunduk ketakutan. Taeyong berbalik mendekati (Y/N) lalu menarik tangannya dan mendekat ke arah telinga (Y/N)
"Tidak apa-apa ada aku disini" bisik Taeyong
Taeyong menarik tangannya menuju meja receptionist
"Kami mau memesan 2 kamar" ucap Taeyong
"Baiklah tunggu sebentar tuan" ucap gadis itu
"Ehm tuan maaf tapi kami tidak memiliki kamar kosong"
"Apa? Tapi bagaimana bisa?"
"Maaf tuan hanya ada 1 kamar kosong"
"Tapi kami berdua"
"Kalian bukan pasangan?"
"Ha? Kami..iya kami pasangan tapi kami tidak bisa satu tempat tidur"
"Ah kalau begitu bagaimana kami beri kasur tambahan saja?"
"Tidak2 aku tidak mau kamar yang sempit, apa ada kamar yang luas?"
"Hm.. Sepertinya ada satu kamar vvip kami yang luas disertai tempat tidurnya terpisah"
"Kamar dengan dua tempat tidur?" gumam Taeyong
"Terima saja oppa nanti kita mau tidur dimana?" bisik (Y/N)
"Kamarnya luas bukan? Tempat tidurnya antara satu sama lain terpisah jauh kan?"
"Oppa sudah lah ayo ambil" dengan terpaksa Taeyong menuruti (Y/N)
"Baiklah aku ambil kamar itu"
••••
Mereka berdua memasuki kamar yang luas, Taeyong memperhatikan sekeliling ruangan itu dia berbalik menatap (Y/N) yang terkagum-kagum menatap ruangan itu
Entah kenapa tiba-tiba dia teringat dengan ciuman mereka saat di pantai tadi membuat suhu tubuhnya memanas
"Oppa kenapa kau melihatku seperti itu?"
"Ha anni tidak apa-apa, kau tidur di sebelah sana dan aku di sebelah sini" Taeyong buru-buru mengalihkan pandangannya dia tidak mau jika (Y/N) melihat kedua pipinya yang bahkan sudah memerah sekarang, sebaik mungkin dia menutupi kegugupannya
"Baiklah" (Y/N) mulai bergerak menuju ke sebelah kanan ruangan itu disana ada kasur dan ruangan yang berbeda dengan di sebelah kirinya, ruangan ini cukup luas ternyata dari yang ia pikirkan
"Ehm tunggu" langkah (Y/N) terhenti saat Taeyong memanggilnya
"Wae oppa?"
"Jangan lewati batas ini kau mengerti?"
"Ha? Memangnya kenapa?" tanya (Y/N) kebingungan dia sedikit memiringkan kepalanya imut
"Pokoknyo turuti saja jangan lewati batas ini, batas ini!" Taeyong menggesekkan jarinya yang tertutupi oleh kaos kaki ke lantai menunjukkan batasannya serta dengan penekanan di setiap katanya 1
"Kau dengar itu? Jangan lewati ini, batasan ini" ucap Taeyong sambil berjalan mundur dan mengacungkan jarinya pada (Y/N) sebelum ia hilang di telan oleh tirai berwarna biru muda
(Y/N) mematung, merasa aneh dengan sikap Taeyong
"Kenapa dengan Taeyong oppa? Ah sudahlah aku harus segera mandi dan bersiap-siap" ucapnya dia lalu meletakkan tasnya ke atas tempat tidur
"Eoh ada yang menelponku" gumamnya, sejak tadi dia memang belum melihat ponselnya dan sibuk melihat pemandangan saat di perjalanan
"7 kali telepon dan 1 pesan?"
Dia segera membuka pesan yang ternyata berasal dari Jaehyun
From: Anak Tiang 1
Malam ini kau datang ke acara pembukaan restoran milik Hyunmi bukan (Y/N)? Aku mencoba menelponmu beberapa kali tapi tidak ada jawaban.
Aku ingin bertanya apa kau mau bersamaku pergi ke Incheon tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu kalau kau tidak menjawabnya juga aku akan pergi lebih dulu ke Incheon.
Jangan lupa telepon aku kalau kau sudah sampai di Incheon
(Y/N) mengatupkan bibirnya, ternyata pria itu menunggunya
"Mian oppa"
Dia segera membalas pesan, jari-jarinya yang lincah mulai menari di layar ponsel yang rata mengetikkan balasan untuk Jaehyun
To: Anak Tiang
Mian oppa aku baru saja melihat ponselku. Aku baru saja sampai di Incheon aku sedang isthirahat sekarang maaf tidak bisa berangkat bersamamu karena Taeyong oppa yang menemaniku. Aku harus bersiap-siap sekarang oppa sampai jumpa di pesta nanti^^
Send!
Setelah memastikan pesan itu terkirim (Y/N) segera bangkit menuju kamar mandi untuk sekedar membilas tubuhnya
~~~~~~~
Jaehyun mengambil ponselnya yang berdering, terdapat pesan disana dari (Y/N). Segera Jaehyun membuka pesan itu dengan terburu-buru
From: Kurcaci❤
Mian oppa aku baru saja melihat ponselku. Aku baru saja sampai di Incheon aku sedang isthirahat sekarang maaf tidak bisa berangkat bersamamu karena Taeyong oppa yang menemaniku. Aku harus bersiap-siap sekarang oppa sampai jumpa di pesta nanti^^
Jaehyun menggenggam erat ponselnya. Ada perasaan kesal di dalam hatinya, tiba-tiba moodnya berubah menjadi buruk, Taeyong Taeyong Taeyong, lagi-lagi pria itu lagi
Jaehyun membanting ponselnya ke arah samping tempat duduknya, pria itu mengusap wajahnya sendiri mencoba untuk menetralkan emosinya
"Sial!"
~~~~~~
Taeyong menatap penampilannya di depan kaca
Perfect. Satu kata yang dapat mendeskripisikan Taeyong
Dengan jas berwarna hitam dan serta dalaman yang juga berwarna hitam memang tidak terlalu heboh tapi wajah tampan Taeyong dapat membuatnya berpenampilan sesederhana mungkin menjadi sempurna
Dia menarik tirai yang menjadi penutup bagian kamarnya, sambil menggunakan jam dia menatap tirai (Y/N) di hadapannya menunggu gadis itu keluar
"(Y/N) kau sudah siap?" tanya Taeyong
"Tunggu sebentar oppa aku harus menggunakan sepatuku"
Taeyong menunduk sambil membenarkan bagian tangan jasnya
Srek
Tirai terbuka dan menampilkan sosok (Y/N) yang menunduk sambil membenarkan letak tas tangannya di bahu
Taeyong terpaku menatap (Y/N)
'Kenapa dia sangat cantik malam ini?' batin Taeyong
"Oppa" (Y/N) mengguncang tubuh Taeyong pria itu nampak melamun
"Ha?"
"Kau kenapa oppa? Apa ada yang salah denganku?" (Y/N) melihat penampilannya dari bawah hingga atas tapi dia tidak menemukan hal yang aneh
"Hmm tidak apa-apa ayo kita pergi" Taeyong memalingkan wajahnya berusaha menutupi kegugupan yang sedang ia rasakan sekarang
(Y/N) mendekat lalu menggandeng tangan Taeyong, awalnya Taeyong terkejut lalu menatap (Y/N) tapi dia sadar tidak ada salahnya tentang hal itu bukan? Jadi dia membiarkannya dan yang ia lakukan adalah menutupi rasa gugup serta debaran jantungnya yang kencang sekarang
~~~~~~~
Jaehyun keluar dari mobil miliknya dengan tatapan yang dingin bersamaan dengan itu sebuah mobil juga terparkir dan keluarlah (Y/N) dan Taeyong
Jaehyun menatap tidak suka saat Taeyong dengan lihainya langaung membukakan pintu untuk (Y/N) dan disambut senang oleh (Y/N)
Mereka berdua berjalan bersamaan dengan bergandengan tangan
"Eoh Jaehyun oppa" panggil (Y/N) sebisa mungkin Jaehyun menutupi rasa kesalnya dengan tersenyum ke arah (Y/N)
"Kajja oppa" ajak (Y/N) lalu ia menggandeng Jaehyun di tangan kirinya serta Taeyong di tangan kanannya 1
•••
Mereka memasuki pesta dan langsung diauguhkan oleh pemandangan yang menyejukkan mata bagaimana tidak? Di depan mereka sekarang penuh dengan makanan dan furnitur mewah serta lampu besar yang tepat berada di tengah sangat besar dan indah
"Wuahhh tempat ini benar-benar indah benarkan oppa?" tanya (Y/N) Taeyong yang tengah mematung
"Ha iya" jawab Taeyong seadanya
"Aku pergi kesana dulu (Y/N)" gumam Jaehyun (Y/N) hanya menjawab dengan anggukkan karena masih terpesona melihat seisi ruangan
Jaehyun sekilas menatap Taeyong dan mata mereka bertemu namun seakan tidak ingin menatap lebih lama Jaehyun memalingkan wajah dan pergi menjauh
"Ayo kesana oppa aku mau memgenalkanmu pada Hyunmi"
"Baiklah"
"Hai Hyunmi-ah" sapa (Y/N) kepada seorang wanita bergaun kuning keemasan di hadapannya
"(Y/N)? Wahhh sudah lama kita tidak bertemu ya" perempuan yang di panggil Hyunmi tadi langsung memeluk (Y/N) dan memcium kedua sisi pipinya, tradisi pefempuan
"Siapa dia (Y/N)?" bisik Hyunmi kepada (Y/N)
"Oh iya perkenalkan Hyunmi dia kekasihku Lee Taeyong"
"Kekasihmu?" tanya Hyunmi pelan
"Anyeonghaseo aku Lee Taeyong kekasih (Y/N)" tiba-tiba Taeyong menjulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya langsung
"Nde anyeonghaseo aku Park Hyunmi teman JHS (Y/N)" jawab Hyunmi sambil menggapai tangan Taeyong
"Kalian sudah berapa lama?" tanya Hyunmi "ehmm mungkin sudah sekitar 7 bulan benarkan oppa?" jawab (Y/N), dia menatap sekilas kepada Taeyon meminta persetujuannya dan Taeyong hanya mengangguk mengiyakan
"Wahhhh itu rekor untukmu (Y/N), hei dengar temanku ini payah soal cinta tapi kau sangat beruntung bisa bersamanya kau tidak akan menyesal" gurau Hyunmi
"Ya! Apa-apaan itu haha" (Y/N) memukul pelan Hyunmi sedangkan Taeyong hanya diam dan tersenyum canggung
"Yasudah kalian nikmati hidangannya ya, masih banyak yang harur aku lakukan di belakang" ucap Hyunmi
"Baiklah"
Taeyong dan (Y/N) menuju ke tempat hidangan berada menikmati makanan dan juga minuman disana
"Ini enak oppa kau mau?" tanya (Y/N) saat menunjuk salah satu makanan
"Ehmm boleh" Taeyong mengangguk dengan semangat
mereka tidak sadar sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan setiap gerakkan mereka. Jaehyun yang berada di salah satu sudut ruangan sambil meminum minumannya menatap datar kepada (Y/N) dan Taeyong
"Hei Jaehyun kukira kau akan datang bersama dengan (Y/N) tapi ternyata tidak" ucap seorang pria disamping Jaehyun yang bernama Johnny
"Wah lihatlah mereka, sangat mengejutkan bukan? Kukira selama ini (Y/N) tidak akan pernah jatuh cinta tapi sekaramg kenapa mereka sangat terlihat dekat sekali?"
Jaehyun hanya diam tidak merespon apa yang dikatakan oleh Johnny
"Aku heran kenapa dari dulu kau tidak bisa mendapatkan hati (Y/N) sedangkan pria itu dengan mudahnya melumpuhkan hati (Y/N)? Apa dia tidak melihat hatimu? Mustahil sekali bahkan semua orang tau kau menyukainya benarkan?" ucap Johnny sambil tersenyum miring, apa dia tidak tau? Ucapannya sudah seperti minyak yang disiram ke api
Lagi-lagi Jaehyun diam dia masih terus menatap ke arah Taeyong dan (Y/N) yang sekarang bernajak duduk di salah satu meja yang tidak terlalu jauh dari mejanya
"Ehmm dilihat dari sisi manapun mereka terlihat cocok sekali bukan? Yaa kurasa ada suatu alasan yang membuat (Y/N) meletakkan hatinya kepada pria itu"
"Jaehyun tidak apa-apa masih banyak gadis yang menginginkanmu dan kau bisa memilih salah satu dari mereka" Johnny menatap sekilas kepada Jaehyun lalu mengambil minumannya untuk diteguk olehnya
Tak
Suara hentakkan dari gelas yang dihentak oleh Jaehyun membuat Johnny terkejut dan hampir saja memyemprotkan minuman di dalam mulutnya
Johnny menoleh ke arah Jaehyun untuk protes tapi sebelum hal itu terjadi dia sudah mendapatkan tatapan pembunuh dari Jaehyun membuat pria berkebangsaan Amerika itu sedikit bergidik ngeri
Masih dengan wajah datar Jaehyun berdiri
"Aku ke toilet sebentar" gumamnya lalu pergi menjauh meninggalkan Johnny yang menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal
"Apa aku keterlaluan bercandanya?" tanyanya pada diri sendiri, Johnny mengendikkan bahunya berusaha tidak peduli
Mata Taeyong mengikuti arah gerak Jaehyun yang menuju ke arah luar
"(Y/N) tunggu disini aku mau ke toilet sebentar" ucapnya
"Geurae oppa jangan lama-lama" Taeyong berdiri lalu menyusuk Jaehyun
••••
Jaehyun menggosok kedua tangannya di bawah guyuran air keran. Tiba-tiba tangannya teehenti saling menggosok mengingat perkataan Johnny tadi
"Aku heran kenapa dari dulu kau tidak bisa amendapatkan hati (Y/N) sedangkan pria itu dengan mudahnya melumpuhkan hati (Y/N)? Apa dia tidak melihat hatimu? Mustahil sekali bahkan semua orang tau kau menyukainya benarkan?"
Dia mendongak menatap kaca melihat pantulan dirinya disana
Dia mencoba melupakan perkataan Johnny dengan sedikit menggelengkan kepalanya lalu dia membasuh wajahnya
Dia kembali mendongak menatap kaca di hadapannya. Beberapa tetes air jatuh dari wajah tampannya
"Ehmm dilihat dari sisi manapun mereka terlihat cocok sekali bukan? Yaa kurasa ada suatu alasan yang membuat (Y/N) meletakkan hatinya kepada pria itu"
Lagi-lagi perkataan Johnny merasuki pikirannya
'Benarkah ada suatu alasan?' batinnya
Cklek
Jaehyun mengambil sapu tangannya dan segera mengelap wajahnya sehingga tidak ada sisa air lagi di wajahnya
Saat selesai mengelap dia sadar jika ada seseorang yang tengah berdiri di belakang sambil bersender di dinding itu
Melihat wajahnya membuat Jaehyun tersulut emosi sungguh jika (Y/N) tidak marah dia ingin sekali menghancurkan wajahnya itu tidak bahkan dia ingin sekali membunuh pria itu
Karena malas melihatnya Jaehyun segera beranjak
"Mau kemana?" pertanyaan yang konyol menurut Jaehyun memangnya mau kemana? Tidak bisa lihatkah pria itu jika Jaehyun beranjak pergi dia benar-benar sudah muak berada di sana jika dia ada disana
"Tentu saja keluar, urusanku disini sudah selesai"
"Kalau kau berpikir untuk merebut (Y/N) dariku itu sangat mustahil" kaki Jaehyun terhenti saat mendengar nama (Y/N) disebut oleh Taeyong, pria itu pun berbalik
"Apa maksudmu?" tanya Jaehyun
'Mau apa sebenarnya pria ini?' batin Jaehyun
"Apa mauku?" gumam Taeyong, Jaehyun sedikit tersentak kaget
'Kenapa dia bisa tau apa yang kupikirkan?' Taeyong tersenyum menatap ke arah bawah
"Kau penasaran aku tau darimana?"
"Kau-" kata Jaehyun terhenti, dia benar-benar bingung sekarang apa Taeyong bisa membaca pikirannya?
"Kau bisa membaca pikiranku?" tanya Jaehyun
"Sangat konyol, bagaimana bisa aku membaca pikiranmu kau kira aku ini manusia apa?"
Jaehyun mengangkat alisnya
Cklek
Suara pintu terbuka menampilkan seorang pria yang masuk, mereka berdua menoleh ke arah pria itu namun tak lama setelah itu mereka kembali saling bertatapan
'Jika kau tidak bisa membaca pikiranku kuharap kau tidak mendengar ini. Aku tau tau jati dirimu siapa aku tau kalau kau adalah seorang pembunuh dan aku, akan membuktikan kepada (Y/N) agar (Y/N) kembali padaku dan tidak ada yang bisa menghalangiku'
Taeyong tersenyum lebar
"Aku harap kau tidak bisa membaca pikiranku" ucap Jaehyun dia melangkah keluar setelah memberikan senyum miringnya kepada Taeyong
"Kau kira kau bisa melakukan itu? Haha tidak Jaehyun kau salah" gumam Taeyong
••••
"Kenapa lama sekali?" tanya (Y/N) langsung melihat Taeyong yang duduk di kursinya
"Maaf tadi toiletnya penuh"
Taeyong langsung duduk di sebelah (Y/N), dia melihat gerak-gerik (Y/N) yang gelisah
"Kau kenapa?" tanya Taeyong
"Hm? Anni"
"Tapi kau terlihat gelisah, apa ada yang sakit?"
"Oppa bagaimana ini?"
"Wae?"
(Y/N) mengeratkan pegangannya pada daun belakang miliknya membuat otak Taeyong mencerna akan hal itu
"Kau-" katanya tersendat dia sadar ini sesuatu yang buruk
"Oppa temani aku"
"Baiklah, aku akan berdiri di belakangmu"
Taeyong berdiri dibelakang (Y/N) langsung, itu sedikit bisa membantu (Y/N) menutupi sesuatu
••••
"Bagaimana?" tanya Taeyong di deoan kamar mandi yang di dalamnya terdapat (Y/N)
"Oppa bisakah kau membantuku?"
"Apa yang harus kulakukan?"
"Bisakah kau membantuku membelinya"
"Membeli apa?"
"Itu..."
Taeyong terdiam dan mencerna perkataan (Y/N), akhirnya dia sadar
"Itu.. Aku... Membelinya?"
"Iya oppa aku minta tolong padamu"
"Tapi (Y/N) aku-"
"Aku mohon oppa, aku tidak bisa keluar dengan keadaan seperti ini"
Taeyong menyerah akhirnya dia menuruti (Y/N)
"Baiklah, tunggulah disini"
••••
Taeyong memasuki sebuah mini market dia berjalan dengan ragu menuju ke salah satu rak dan berhenti disana
Terdengar suara helaan nafas yang berat, saat tangannya terangkat dia merasa ragu saat beberapa perempuan lewat dan menatapnya aneh
'Wah pria itu tampan sekali'
'Apa yang dilakukannya disitu?'
'Masa sih dia membeli itu?'
Taeyong merasa sesikit frustasi saat tanpa sengaja membaca pikiran perempuan-perempuan itu
Dia terdiam di tempatnya tapi, saat mengingat (Y/N) dia dengan cepat mengambil barang itu dan berjalan cepat menuju kasir dan meletakkannya
"Ini saja pak?"
"I..i..iya"
"Semuanya 2.500 won"
Taeyong mengeluarkan beberapa lembar uang memberikannya dan segera pergi dari sana dengan rasa malu
•••
"Sudah?" (Y/N) keluar dari kamar mandi setelah selesai
"Oppa kita pulang saja"
"Waeyo?"
"Oppa aku sudah mencucinya tapi nampaknya berbekas bagaimana ini?"
Taeyong terdiam sejenak lalu tiba-tiba melepaskan jasnya dan segera mengikatkan pada pinggang (Y/N) sehingga bagian belakangnya tertutupi
Taeyong membantu (Y/N) berjalan keluar dari toilet dengan memegang bahu kecil gadis itu, dia yakin pasti gadis itu merasa tidak nyaman sekarang
"Eoh (Y/N) kau mau kemana?" suara seorang perempuan membuat pandangan mereka teralihkan menatap seorang pria dan wanita yang berjalan pelan ke arah mereka
"Mau kemana? Pestanya baru saja akan dimulai" tanya permpuan itu
"Ha? Kmi akan pulang ada masalah yang mendesak" jawab (Y/N)
Taeyong menatap perempuan bergaun merah itu, dia merasa sangat tidak suka dengannya entah kenapa
"Ehm aku kira kau akan datang bersama Jaehyun tapi sepertinya kau menggandeng pria lain? Siapa dia (Y/N)?"
"Aku Lee Taeyong kekasih (Y/N)" Taeyong memajukan badannya dan mengukurkan tangannya kepada perempuan itu
"Oh kau kekasih (Y/N), aku Kim Mirae dan oh iya kenalkan ini oppaku Kim Minjae" gadis yang memperkenalkan dirinya dengan nama Mirae tadi menarik pria yang berada di belakangnya dari tadi berusaha memperkenalkannya kepada Taeyong
"Aku Lee Taeyong" Taeyong mengulurkan tangannya, sedangkan pria di hadapannya itu dengan datar menatapnya dan menyambut tangan Taeyong menggenggamnya pelan
"Aku Kim Minjae" Taeyong melepaskan tangannya mereka bertatapan untuk beberapa detik
'Menghilang dan tiba-tiba kembali dengan berita yang mengejutkan, kekasih? Apa yang terjadi padamu (Y/N)?' Taeyong tanpa sengaja membaca pikiran pria bermarga Kim itu
'Siapa pria ini?' batin Taeyong
Taeyong POV
"Bukankah kita pernah bertemu di acara reuni waktu itu?" tanay gadis itu, aku menciba mengingat-ngingat
"Ha iya" jawabku singkat
"Maaf untuk waktu itu ya, oh iya padahal malam ini oppaku dan Hyunmi akan mengumumkan pernikahan mereka, sayang sekali kau tidak bisa melihatnya eoh? Ahh maaf aku keceplosan padahal kan itu rahasia jangan bilang ya"
Mataku tanpa sengaja bertemu dengan mata Mirae beberapa detik dan aku dapat kembali membaca pikiran gadis itu setelahnya
'Bagaiamana (Y/N) aku rasa kau pasti akan merasa kesal saat tau mantan tunanganmu direbut oleh teman baikmu sendiri haha'
Apa maksudnya?
Gadis itu? Kenapa berbicara seperti itu?
Tunggu... Tadi bukankah dia bilang mantan tunangan yang direbut oleh teman baikmu sendiri? Jadi pria di hadapanku ini adalah mantan tunangan dan...
"Eoh apa yang kalian lakukan disini? Kalian tidak mau masuk?" tiba-tiba Hyunmi muncul dari belakang
.....dan Hyunmi adalah teman baik (Y/N) yang sekarang akan menikah dengan Minjae mantan tunangan (Y/N)? Apa sebenarnya yang terjadi disini?
Aku menoleh ke samping melihat (Y/N) yang sedari tadi diam mengatupkan kedua bibirnya rapat
"Eoh eonni kenapa ada disini? Aku hanya menyapa (Y/N) nanti juga akan masuk ehmm tadi aku sedikit keceplosan tentang pernikahan kalian hehe mian" raut wajah Hyunmi berubah tiba-tiba dia langsung menatap (Y/N) yang terdiam menatapnya juga
"Hm itu..." Hyunmi menggantungkan ucapannya
"Selamat ya Hyunmi maaf aku harus pulang duluan karena hal mendesak jadi aku beri ucapan selamat sekarang"
Kenapa (Y/N) bisa tersenyum selebar itu? Bukankah seharusnya dia marah dan kesal?
"Kalau begitu aku permisi dulu, selamat sekali lagi" aku terus menatap (Y/N) entah kenapa aku sangat kagum terhadap gadis ini. Sampai lamunanku buyar saat (Y/N) menarik tanganku
"Ehm.. Iya.. Kami pulang dulu" ucapku lalu aku menarik tangan (Y/N) meninggalkan tempat itu
Dari jauh Jaehyun yang menatap peristiwa itu langsung menyusul Taeyong dan (Y/N) yang keluar
••••
Saat ingin memasuki mobil Taeyong menghentikan pergerakkan (Y/N)
"Wae oppa?"
"Siapa pria yang tadi?"
(Y/N) terdiam
"Kenapa diam saja? Katakan padaku siapa pria yang tadi (Y/N)? Ada yang kau tutupi dariku?"
"Bukan siapa-siapa oppa dia hanya orang dari masa laluku"
Taeyong mendekatkan dirinya menarik (Y/N) pelan ke dalam pelukkannya
"Aku hanya ingin kau jujur padaku (Y/N) " gumam Taeyong
(Y/N) memejamkan matanya menghirup udara sebanyak-banyaknya di dada Taeyong
"Sebenarnya dia tadi adalah mantan tunanganku" Taeyong melepaskan pelukkannya lalu menatap intens kepada (Y/N)
"Lalu kau tau jika mereka mempunyai hubungan spesial?"
(Y/N) mengangguk
"Dan inilah alasan kuatmu pergi kesini (Y/N)?"
"Aku tidak tau jika mereka akan segera menikah"
"Kau masih menganggapnya temanmu?"
"Tentu saja" Taeyong terdiam, dia kembali membawa (Y/N) ke dalam pelukannya
Tak jauh dari mereka Jaehyun berdiri dengan tangan yang terkepal kuat
'Aku akan membuat (Y/N) kembali ke pelukkanku Lee Taeyong'
TBC...
Maaf ya author lama banget ngelanjutinnya, karena beberapa alasan author mau hiatus bentar ya plingan sekitar 2 minggu lh soalnya author lagi sibuk untuk menyiapkan bahan untuk masuk kuliah
Yeayyyy author sekarang bukan anak sma lagi hehe
Sampai jumpa chapter depan, see you~~~
Bonus pict
Cie dapat love dadi Taeyong 1