Taeyong berdiri menggunakan kemeja hitam serta celana jeans berwarna hitam. Dia melihat kesekalilingnya terdapat hamparan daun-daun semanggi yang banyak. Taeyong menunduk melihat di sekitaran kakinya lalu pria itu jongkok dan memetik satu buah bunga semanggi yang ternyata berhelai 4.
Seorang gadis tiba-tiba lewat keluar dari hutan. Gadis itu menggunakan gaun putih tanpa lengan selutut dan bagian belakang yang panjang
Taeyong menoleh merasa kenal dengan postur tubuh gadis itu, karena penasaran akhirnya Taeyong mengikuti gadis itu menelusuri hutan
"(Y/N?)?" gumam Taeyong
Gadis itu berlari membuat gaun belakangnya yang lebih panjang berkibar-kibar terkena angin karena ia berlari.
"(Y/N) kau mau kemana?"
Teriak Taeyong
"(Y/N) tunggu aku! (Y/N)!" Taeyong terus berteriak memanggil gadis itu yang ia yakini adalah (Y/N)
Taeyong semakin jauh mengikuti gadis itu hingga akhirnya gadis itu berhenti berlari, ia menoleh sedikit ke belakang menunjukkan sisi wajahnya sebelah kanan
"(Y/N)?" lirih Taeyong
Mata Taeyong melebar saat mencoba untuk bergerak menyusul (Y/N) ia melihat seorang pria muncul tak jauh dari balik tubuh (Y/N). Itu Jaehyun yang menggunakan pakaian serba putih tersenyum ke arahnya, (Y/N) yang masih menoleh menunjukkan smirknya lalu ia memalingkan wajahnya berjalan pelan menuju Jaehyun
Jaehyun mengulurkan tangannya kepada (Y/N) dan disambut dengan senang hati oleh (Y/N) tampak dari (Y/N) yang langsung membalas uluran tangan Jaehyun
"Tidak (Y/N) jangan pergi dengannya" teriak Taeyong, saat ingin melangkah kakinya terasa sangat berat saat ia menunduk ternyata kakinya dililit oleh akar-akar tumbuhan. Dia berusaha melepaskan kakinya dari akar-akar itu namun tidak bisa, semakin ia mencoba melepaskannya semakin kuat pula akar itu melilitnya
"Arggghhh tidak (Y/N) jangan pergi bersama pria itu!" teriak Taeyong saat Jaehyun mulai menarik tangan (Y/N) pergi menjauh dari kawasan itu
"Tidak (Y/N) jangan pergi!"
Taeyong berteriak lagi namun bayangan (Y/N) dan Jaehyun semakin menghilang
"Tidak (Y/N)!!"
"Oppa"
"Oppaaaa"
Mata Taeyong terbuka ia langsung terduduk di kasur. Nafasnya tersengal-sengal dan keringat membanjiri pelipisnya
"Wae oppa? Apa oppa bermimpi buruk?" tanya (Y/N) khawatir
Taeyong menoleh ke arah samping dia menemukan (Y/N) yang menatapnya khawatir
"Oppa sebenarnya kau ke-" ucapan (Y/N) terpotong saat tiba-tiba Taeyong langsung memeluknya, (Y/N) terdiam dia merasa sedikit aneh kenapa tiba-tiba Taeyong seperti ini
"Aku tidak tau kau kenapa oppa tapi yang jelas kau harus tenang sekarang aku ada disini" (Y/N) mengelus punggung Taeyong membuat pria itu tenang dan nyaman
"Jangan pergi" gumam Taeyong, alis (Y/N) bertautan ia merasa sedikit bingung kenapa Taeyong mengucapkan itu
"Jangan pergi" ulang Taeyong lagi
"Iya oppa aku tidak pergi kemana-mana"
(Y/N) masih setia memeluk Taeyong hingga akhirnya Taeyong tenang. (Y/N) melepaskan pelukkannya lalu menatap wajah tampan Taeyong
"Sekarang lebih baik oppa mandi aku sudah menyiapkan sarapan" Taeyong hanya diam menatap (Y/N) dengan inisiatif sendiri (Y/N) berdiri melangkah menuju pintu
"Aku tunggu di bawah oppa" ucap (Y/N) sebelum dia menghilang ditelan oleh pintu berwarna coklat tua itu
Taeyong menunduk, membuka telapak tangannya dan disitu terdapat bunga semanggi berhelai 4
~~~~~~
Taeyong sedang menikmati sarapannya, dari tadi mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing dan menyantap sarapan di depan mereka.
"Oppa bolehkah aku bertanya sesuatu?" akhirnya (Y/N) membuka suara
"Hm" Taeyong hanya membalas dengan deheman
"Apa oppa ada waktu untuk beberapa hari kedepan?" Taeyong berhenti makan lalu menatap (Y/N)
"Aku sangat sibuk, nanti malam aku harus lembur" jawabnya lalu Taeyong kembali memakan makanannya. Taeyong menjawab itu karena dia ingat hari ini dia mendapat tugas membunuh seseorang. (Y/N) hanya menghelakan nafas berat dia tau pasti Taeyong akan menjawab itu
"Ohh baiklah begitu aku pergi sendiri saja"
"Memangnya kau mau kemana?" tanya Taeyong setelah menelan habis makanan yang ada di dalam mulutnya
"Ke acara pembukaan restoran temanku di Incheon oppa"
"Itu jauh sekali"
"Iya sih"
"Kenapa harus pergi? Kau dirumah saja bilang pada temanmu kalau kau tidak bisa atau beri alasan lain"
"Tidak bisa oppa! Dia itu teman dekatku, kami selalu berada di kelas yang sama aku tidak enak hati" Taeyong terdiam, ya terserah saja lah ia lebih memilih melanjutkan makannya
"Kalau begitu aku minta temani Jaehyun oppa saja bagaimana? Mudah-mudahan dia tidak ada pekerjaan hari ini"
Taeyong berhenti makan, selera makannya hilang tiba-tiba saat mendengar nama Jaehyun terucap dari mulut (Y/N), dia terdiam lalu melihat (Y/N) yang tengah mengambil ponselnya sepertinya gadis itu berniat menelpon Jaehyun
"Kau mau apa?" tanya Taeyong datar
"Tentu saja menelpon Jaehyun oppa untuk bertanya padanya"
Kuping Taeyong semakin panas mendengar hal itu, dia berdiri lalu menghentikan kegiatan (Y/N) yang sedang mencoba untuk menekan panggilan cepat nomor 3, Taeyong menangkap ponsel milik (Y/N) lalu menatap dingin kearah gadis itu
"Tidak usah biar aku saja yang menemanimu" ucap Taeyong
"Apa?" (Y/N) terkejut karena tiba-tiba Taeyong melakukan hal itu. Taeyong kembali duduk di kursinya
"Kau tidak dengar? Aku yang akan menemaninu ke Incheon, jadi jangan telepon Jaehyun"
"Eoh wae? Tadi oppa bilang mau lembur?"
"Besok-besok saja, nasi goreng ini enak" Taeyong mencoba mengalihkan pembicaraan dan (Y/N) sadar, apakah Taeyong cemburu sampai dia bahkan lupa kalau tadi bilang akan lembur. Tidak bisa dipungkiri (Y/N) merasa sangat senang di dalam hatinya
"Kalau begitu kau siap-siap lah kita berangkat pagi ini saja karena itu jauh"
"Baiklah" jawab (Y/N) dengan semangat dan diselingi oleh senyuman yang lebar di wajahnya
"Kenapa tersenyum seperti itu? Kau senang?"
"Tentu saja aku senang" (Y/N) berdiri lalu berjalan cepat menuju Taeyong dan mengecup pipi pria itu cepat dan langsung berlari ke arah kamar, sedangkan Taeyong hanya terdiam lalu menyentuh pipinya yang tadi di kecup oleh (Y/N) membuat kedua sudut bibirnya naik membentuk sebuah senyuman manis di wajah tampannya
~~~~~~
Taeyong tengah memasukkan tas miliknya ke dalam bagasi mobil bagaimanapun juga mereka pasti akan menginap disana karena cukup memakan waktu yang lama untuk ke sana
Taeyong menoleh ke belakang dalam hati dia bertanya-tanya kenapa gadis itu belum keluar juga. Taeyong mengangkat tangan kirinya lalu melipatnya guna melihat jam sekarang. Sudah lebih dari 1 jam gadis itu bersiap-siap kenapa lama sekali? Karena lelah menunggu Taeyong memutuskan untuk menyusul (Y/N) yang berada di kamarnya
Sesampainya Taeyong di depan kamar (Y/N) ternyata pintu kamar (Y/N) terbuka, Taeyong menyandarkan pundaknya di konsen pintu kamar (Y/N) menatap gadis itu yg tengah beres-beres memasukkan beberapa potong baju ke dalam koper
"Apa masih lama?" (Y/N) tersadar lalu menatap Taeyong yang berdiri di ambang pintu, dia yang tengah merapikan bajunya ke dalam koper di lantai langsung berdiri lalu menghampiri Taeyong dengan ceria
"Oppa bagaimana penampilanku? Aku cantik bukan?"
Taeyong melotot melihat pakaian yang digunakan oleh (Y/N) itu minim sekali? Walaupun mereka berada di mobil tetap saja itu tidak pantas
"Nanti setelah sampai kita jalan-jalan dulu ya oppa ke pantai mangkanya aku pakai baju seperti ini cocok kan oppa?"
"Apanya yang cocok! Cepat ganti baju!" (Y/N) benar-benar terkejut karena tiba-tiba Taeyong menaikkan volume suaranya sambil melotot kepadanya
Taeyong berlalu dari hadapan (Y/N) lalu mulai mengobrak-abrik isi lemari (Y/N)
"Waeeeee? Menurutku baju ini bagus, lagipula kita akan ke pantai" (Y/N) menyusul Taeyong yang sedang sibuk membolak-balikkan isi lemari
"Ini! pakai ini" Taeyong menyerahkan beberapa lembar baju kepada (Y/N) dengan cara dilemparkan pelan ke arah dada (Y/N)
(Ngerti maksudnya?) 3
(Y/N) menatap baju itu keheranan kenapa Taeyong sepertinya terlalu overprotectif padanya sekarang?
"Mana gaunmu?" tanya Taeyong, (Y/N) berbalik
"Gaun apa?"
"Tentu saja gaun yang akan kau pakai ke acara itu"
"Itu...itu ada di koper"
Tanpa basa-basi lagi Taeyong langsung mendekati koper (Y/N) dan membongkarnya kembali mencari gaunnya
"Ini?" tanya Taeyong yang di balas anggukkan oleh (Y/N)
Taeyong membuka gaun itu membentangkannya di depan wajahnya
"Kau serius memakai gaun ini?" tanya Taeyong, ia menatap tidak percaya kepada (Y/N). Bagaimana Taeyong tidak marah? Gaun berwarna merah muda dengan hiasan berwarna merah itu hanya seperempat pahanya dan dengan bagian dadanya terbuka
"Memangnya kenapa? Gaun itu cantik oppa"
"Tidak bisa!" bentak Taeyong 1
Taeyong kembali membongkar seisi lemari (Y/N) mencoba mencari gaun yang pas untuk (Y/N)
"Oke aku mengerti kalau kau dulu pernah tinggal di luar negeri tapi bisa tidak kebiasaan orang-orang luar negeri itu tidak kau terapkan? Aku tidak suka"
Gerutu Taeyong sedangkan (Y/N) hanya diam dan terpaku melihat kegiatan yang dilakukan Taeyong
"Pakai ini saja" Taeyong kembali menyerahkan sebuah baju kepada (Y/N) dan bergegas pergi dari kamar (Y/N)
"Tapi oppa-" ucapan (Y/N) terhenti saat tiba-tiba Taeyong berbalik saat ia berusaha mengejarnya
"Ah, dan tolong singkirkan gaun tidak berguna itu"
"Kenapa? Gaun itu cantik aku tidak mau menyingkirkannya"
"Yasudah biar aku sendiri merobeknya"
"Eh anni anni" (Y/N) mendorong tubuh Taeyong untuk mendekati gaunnya
"Tapi bukankah pria suka gadis yang seksi?" (Y/N) merengut dan menunduk
"Hahhh.... Aku memang pria normal yang suka dengan hal seperti itu (Y/N) tapi aku tidak suka jika milikku dilihat oleh orang lain" (Y/N) mengangkat kepalanya menatap Taeyong
"Yasudah cepat ganti baju dan bereskan semua ini nanti kau tidak bisa jalan-jalan!" Taeyong berbalik meninggalkan (Y/N) dia tidak sadar dengan apa yang dikatakannya barusan yang sebenarnya sangat berpengaruh kepada (Y/N) terbukti karena sekarang (Y/N) terdiam berusaha mencoba mencerna kata-kata Taeyong barusan
"Cepat (Y/N)!" teriakan Taeyong barusan yang lumayan kencang membuat (Y/N) akhirnya sadar
"Baik" balas (Y/N), gadis itu segera berlari terbirit-birit mencoba membersihkan baju-baju yang berserakan di lantai
Tangannya tiba-tiba berhenti saat dia teringat dengan ucapan Taeyong. Sudut bibirnya terangkat mengulas sebuah senyuman lebar
~~~~~~
"Aku sudah siap oppa" Taeyong memperhatikan penampilan (Y/N) dari atas hingga bawah
"Kalau begini kan lebih enak dilihat, ayo sekarang kita berangkat" Taeyong membuka pintu dan membiarkan (Y/N) masuk
Taeyong memasuki mobil langsung melihat ke arah (Y/N) yang tengah sibuk dengan seatbeltnya, dia terlihat kesusahan menarik tali itu
"Wae kau kesusahan?"
"Aku tidak bisa menariknya oppa"
Taeyong mendekat ke arah (Y/N) lalu mencoba menarik seatbelt itu, (Y/N) memundurkan badannya karena terkejut Taeyong mendekatinya
Taeyong berhasil menariknya saat menoleh hampir saja hidungnya yang mancung mengenai pipi (Y/N), (Y/N) memundurkan badannya karena merasa terlalu dekat dengan Taeyong. Beberapa detik mereka terdiam di posisi saling menatap sampai akhirnya Taeyong menarik diri karena tersadar
(Y/N) menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan Taeyong terbatuk-batuk lalu membenarkan posisinya
"Sebaiknya sekarang kita berangkat"
"Ehm? I..i..iya oppa"
~~~~~~~~
Jaehyun mengusak rambutnya yang basah dengan handuk. Dia menggunakan kaos putih serta celana trening berwarna hitam. Perhatiannya teralihkan melihat ke arah foto yang terpajang tepat di samping tempat tidurnya
Dia megangkat bingkai itu terdapat dua figur di dalam foto itu dirinya dan (Y/N) yang tengah menggunakan pakaian tebal bergandengan tangan dan menatap ke arah kamera dengan senyum yang lebar
Jaehyun mengulas senyuman mengusap perlahan kaca bingkai foto tepat di wajah (Y/N)
Dia membuka laci lemari kecil di samping tempat tidurnya itu terdapat album foto yang cukup besar disana
Dia membuka satu persatu memori yang ada disana fotonya bersama dengan (Y/N) dari kecil saat mereka berumur belasan tahun bergendengan tangan bersama dan di foto dari belakang oleh ayah Jaehyun.
Saat di tingkat JHS walaupun mereka berbeda tempat sekolah mereka tetap sering bersama-sama terlihat dari beberapa foto saat mereka berada di pulau Jeju menikmati liburan musim panas mereka. Mencipratkan air satu sama lain di pantai, berfoto di hamparan bunga, dan masih banyak lagi
Di foto selanjutnya terlihat (Y/N) yang digendong oleh Jaehyun dengan menggunakan baju kelulusan. Hingga akhirnya di foto terakhir adalah saat ulangtahun (Y/N) ke 22, (Y/N) yang menggunakan gaun berwarna biru laut selutut tersenyum ke arah kamera merangkul Jaehyun disampingnya yang menggunakan jas. Itu adalah foto terakhir kebersamaan mereka dan Jaehyun sangat merindukan itu.
"Apa aku salah jika aku menyukaimu (Y/N)?"
"Aku lebih dulu menaruh hatiku tapi, kenapa kau malah bersama dengan dia? Aku lebih dulu mengenalmu dari kecil sampai sekarang"
Flashback ON
13 Tahun yang lalu....
"Wah jadi ini anakmu tn. Kim?" tanya seorang pria dengan jas berwarna putih yang tengah menggandeng seorang anak lali-laki kecil berwajah datar di sampingnya
"Haha iya" jawab laki-laki lain di hadapannya yang juga sama menggunakan jas berearna putih dengan seorang gadis kecil di sampingnya yang terus tersenyum
"Dia benar-benar cantik dan mirip denganmu" puji
"Anakmu juga tampan"
"Jaehyun-ah ayo beri salam kepada (Y/N) mulai sekarang kalian harus berteman ya"
Jaehyun kecil yang sedikit di dorong oleh hanya hanya diam tidak bergeming sedikitpun
"Jaehyun-ah" panggil ayahnya lagi
"Gwenchana samchon mungkin Jaehyun oppa hanya malu, nanti kami pasti akan berteman akrab" (Y/N) tersenyum lebar ke arah Jaehyun tapi tetap sama Jaehyun hanya terdiam tak bergeming
"Benarkan Jaehyun oppa?" (Y/N) maju lalu menarik tangan Jaehyun tapi Jaehyun menghempaskannya begitu saja membuat (Y/N) tersenyum kecut
"Jaehyun jangan seperti itu"
"Anni gwencahana tn. Jung namanya juga anak-anak" tiba-tiba Jaehyun berlari keluar ruangan
"Hei Jaehyun!" teriak ayah Jaehyun
"Biar aku saja yang mengejarnya samchon" tawar (Y/N) dia pun berlari keluar ruangan mengikuti Jaehyun
••••
"Jaehyun oppa! Jaehyun oppa!" teriak (Y/N) kecil dia wrua memanggul nama Jaehyun di tengah cuaca dingin disebuah taman
"Kenapa kau mengikutiku eoh?" Jaehyun keluar dari persembunyian dan langsung berdiri di hadapan (Y/N)
"Aduh kau mengejutkanku oppa!"
"Aku tanya kenapa kau mengikutiku?"
"Kau tidak boleh pergi begitu saja seperti tadi itu namanya tidak sopan!"
"Suka-suka aku dong!"
"Ishh oppa tidak boleh"
"Yasudah jangan ikuti aku lagi!" Jaehyun menjauhi (Y/N) pergi ke arah lain tapi (Y/N) terus mengikutinya dari belakang
"Bukankah aku bilang jangan ikuti aku?!" bentak Jaehyun sambil berbalik menghadap (Y/N)
"Ini" (Y/N) mengambil tangan Jaehyun lalu meletakkan beberapa bungkus permen ditangan Jaehyun
"Aku ingin berteman" Jaehyun menatap permen di tangannya dan kembali menatap wajah (Y/N) yang tersenyum lebar kepada Jaehyun
"Ayo kita berteman oppa"
~~~~~~
Jaehyun menyipitkan matanya menatap kepada segerombolan anak-anak perempuan yang ramai mengelilingi seorang anak perempuan
Jaehyun sedikit melotot saat mengenali siapa anak permpuan yang tengah terduduk sambil menangis
Dia mendekati segerombolan anak itu
"Apa yang kalian lakukan!" teriak Jaehyun, karena ketakutan segerombolan anak perempuan itu berlari meninggalkan tempat itu meninggalkan (Y/N) yang masih terduduk dan Jaehyun
Jaehyun POV
Aku menatap (Y/N) yang masih terduduk di bawah, apa dia masih menangis ya?
Aku berjongkok di depannya lalu mengulurkan tanganku tepat di depan wajahnya yang setengah terlihat karena dia menunduk
"Berdirilah" ucapku
Dengan ragu-ragu dia meraih tanganku, aku membantumya berdiri
"Kau tidak apa-apa?" tanyaku, dia hanya membalas dengan anggukkan pelan
"Ehm.. Sebaiknya kau dekat denganku saja soalnya kau anak baru disini karena itu lah kau mudah untuk dikerjai jadi, ya... bukannya aku ingin berteman tapi... Mungkin kau jauh lebih baik di dekatku terus"
Dia melongo menatapku tanpa membalas perkataanku
"Kau mengerti?" tanyaku lagi dan lagi-lagi di balas dengan anggukkan. Kemana sifat cerianya yang kemarin itu?
"Jadi kita berteman oppa?"
"Ya"
"Whuaaaa" dia berteriak lalu menghempaskan tubuhnya ke tubuhku dia memeluk erat tubuhku dengan tiba-tiba dan ini adalah pertama kalinya aku dipeluk oleh seorang gadis. Tapi kenapa rasanya nyaman sekali? Saat aku mengangkat tanganku membalasnya tiba-tiba dia langsung menjauhkan tubuhnya
"Ayo kita bersikap baik satu sama lain mulai sekarang" aku menatapnya kebingungan, dia mengulurkan tangannya untuk aku balas. Aku meraih uluran tangannya, dia tersenyum ke arahku aku jadi ikut tersenyum melihat senyumannya seperti itu
4 tahun kemudian...
Kyunghee Junior High School
Beberapa kali aku melihat jam dipergelangan tangan kiriku, aku bertanya-tanya kenapa (Y/N) belum juga keluar dari tadi padahal anak-anak lain sudah mulai keluar semua. Aku menyender ke mobil di belakangku. Apa dia tidak tau jika aku merindukannya? Aku belum bertemu dengannya setelah menyelesaikan ujianku seminggu yang lalu, apa dia merindukanku juga ya? Aku jadi tersenyum sendiri karena memikirkannya
Entah sejak kapan aku jadi terus lengket di samping (Y/N) dari awalnya aku tidak mau berteman dengannya sampai aku jadi tidak bisa di pisahkan olehnya seperti sekarang
"Wuahh pria itu tampan sekali?"
"Dia siswa Insan ya? Keren sekali"
"Dia membawa mobil dia pasti kaya ya?"
"Apa siswa Insan boleh bawa mobil ya sekarang?"
Aku semakin risih dengan anak-anak perempuan yang terus menatapku seakan ingin memakanku oh ayolah apa mereka belum pernah melihat siswa Insan?
Author POV
(Y/N) keluar dari kelas menuju ke gerbang sekolah
"Liburan musim panas ini kau mau kemana (Y/N)" tanya seorang yeoja dengan rambut sebahu kepada (Y/N)
"Ehmm entahlah aku belum menentukannya Hyunmi-ah"
"Mereka kenapa sih terburu-buru berjalan ke depan apa ada penjual barang bagus?" tanya Hyunmi
"Entahlah Hyunmi" jawab (Y/N) acuh tak acuh
"Hei Jisoo kemarilah sebenarnya di depan situ ada apa?" tanya Hyunmi kepada seorang gadis yang lewat
"Ada pangeran tampan di depan gerbang"
"Apa pangeran?" gumam Hyunmi dan (Y/N) bersamaan karena ikut penasaran merekapun sedikit berjalan cepat lalu mendapati anak-anak permpuan yang berbondong-bondong melihat ke arah trotoar dekat gerbang sekolah mereka
(Y/N) mendekat ke arah gerombolan gadis-gadis itu, dia ingin tau seberapa tampan pria itu sampai mereka seperti ini
"Eoh bukankah itu Jaehyun oppa?" gumam (Y/N)
"Apa kau kenal (Y/N)?" tanya Hyunmi
"Sebentar Hyunmi"
(Y/N) bergerak maju perlahan mendekati Jaehyun yang masih dengan posisi menyender pada mobil dan tengah mengutak-atik ponselnya. Beberapa gadis mencibir (Y/N) mendekati Jaehyun
"Mau apa gadis itu? Mendekatinya? Dasar murahan"
"Aku yakin dia langsung di cueki dengan pria itu"
"Jaehyun oppa?" pamggil (Y/N), Jaehyun langsung menoleh saat namanya di panggil
"(Y/N)-ah" Jaehyun tiba-tiba langsung memeluk erat tubuh (Y/N)
"Aku sudah menunggumu lama eoh kau tau?"
"Apa yang oppa lakukan disini?"
"Menjemputmu tentu saja"
"Ha? Tumben sekali"
"Apa appamu tidak bilang jika kita akan berangkat ke Jeju siang ini?"
"Apa benarkah? Kenapa?"
"Liburan musim panas"
"Ohh begitu"
"Kalau begitu apa lagi yang kau tunggu ayo masuk" Jaehyun membuka pintu mobil mempersilahkan untuk (Y/N) masuk membuat gadis-gadis disana berteriak sangking irinya
(Y/N) tersenyum lalu langsung masuk ke dalam mobil
Mobil Jaehyun melaju dengan cepat dari kawasan sekolah menyisakan isakan kesedihan dari gadis-gadis disana
~~~~~~~
(Y/N) berjalan pelan di sekitar pantai, Jeju memang sangat indah batinnya
"Kau tidak mau menungguku eoh?" dia berbalik saat sebuah suara mengejutkannya
"Jaehyun oppa" Jaehyun muncul lau langsung menggandeng tangan (Y/N), (Y/N) tersenyum ke arah Jaehyun
"Liburan kita kali ini benar-benar hebat ya?" tanya (Y/N)
"Liburanku akan selalu hebat jika bersamamu oppa, ingat tahun lalu kita menginap di villa keluargamu di Incheon?"
"Kita membuat api unggun"
"Dan kau hampir terbakar"
"Yak jangan ingat hal itu!" Jaehyun setengah teriak, mereka tertawa saat mengingat kenangan mereka
"Suatu hari nanti aku mau membangun rumah di dekat pantai, lihatlah pemandangan disini benar-benar indah" ucap (Y/N) sedangkan Jaehyun hanya menatapnya dari samping sambil tersenyum
Jaehyun tiba-tiba melepaskan genggaman tangannya lalu berjalan mendahului (Y/N). Berjalan mundur di depan (Y/N) dengan berbalik menghadap (Y/N)
"Dan aku akan mewujudkan impianmu itu"
"Ck kau selalu mengabulkan semua permintaanku oppa"
"Aku serius (Y/N)"
Jaehyun berhenti berjalan terdiam di tempat tapi (Y/N) tidak perduli malah berjalan mendahului Jaehyun
"Ck dasar palingan juga baik sendiri" gumam (Y/N)
"(Y/N)!" panggil Jaehyun
"Apa kubilang" (Y/N) berbalik dan terkejut saat air asin mengenai wajahnya
"Hahaha" Jaehyun tertawa lebar melihat reaksi (Y/N)
"Oppa kau! Lihatlah aku akan membalasmu!" (Y/N) berlari mendekati Jaehyun, Jaehyun berlari menjauh lalu kembali mencipratkan air kepada (Y/N)
Mereka berdua tertawa bersama-sama saling mencipratkan air
~~~~~~~
Jaehyun
18 Tahun
Jaehyun tengah fokus menatap lembar demi lembar buku di tangannya sampai suara ponsel mengganggu konsentrasinya, dia segera mengambil ponsel itu dan menjawabnya
"Yeobseo? Wae aboeji?" tanya Jaehyun
"Jaehyun pulanglah"
Jaehyun menghelakan nafas, ini belum waktunya dia pulang dia harus menyelesaikan tugas kuliahnya dulu
"Aboeji aku belum bisa pulang, aku masih punya banyak tugas nanti saja ya"
Jaehyun ingin mematikan telepon itu sebelum suara ayahnya menghentikannya
"(Y/N)"
"Ada apa dengan (Y/N)?"
"Eomma dan oppa (Y/N) meninggal dalam sebuah kecelakaan hari ini"
Mata Jaehyun berkedip beberapa kali dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya
•••
(Y/N) menatap kosong kepada dua foto yang terpampang di depannya. Foto ibu dan Kakaknya, orang-orang berlalu lalang di hadapannya
"(Y/N) kau adalah anak yang kuat aku yakin itu" ucap seorang wanita paru baya namun (Y/N) tidak bergeming sedikit pun bahkan sampai wanita paru baya itu memeluknya
"Gadis yang malang" gumam wanita paru baya itu
Jaehyun POV
Aku melangkah masuk ke ruangan ini, suasana disini benar-benar menyedihkan beberapa orang menangis tapi aku hanya fokus pada seorang gadis yang terduduk terdiam
"(Y/N)" gumamku sambil perjalan sedikit tertatih betapa hancurnya hatiku melihat kondisi (Y/N) sekarang. Rambut yang sedikit berantakan, wajah datar, dan mata yang membengkak dia pasti sangat terpukul
Aku mengulurkan tanganku menyentuh pundaknya
"(Y/N)" panggilku pelan tapi dia sama sekali tidak bergeming hanya airmatanya yang terus mengalir
Aku memeluknya dari belakang tanpa sadar airmataku menetes.
"Hiks hiks eomma oppa hiks hiks" samar-samar aku mendengar (Y/N) mulai terisak ini mungkin karena aku memeluknya sehingga ia menangis. Kemana (Y/N) yang terlalu tersenyum kepadaku seperti biasanya?
~~~~~~~
"Kau serius mau pergi ke Italia sendirian?" tanyaku, kami sekarang berada di bandara (Y/N) akan berangkat ke Italia hari ini meneruskan studinya di sana
"Tentu saja oppa" jawabnya, rasanya aku tidak tega untuk membiarkannya pergi apalagi dia masih dirundung kesedihan seperti ini karena belum sampai satu bulan ibu dan kakaknya meninggal
"Kemana appamu dia tidak mengantarkanmu?"
"Aku rasa appa sedang sibuk mengurusi kampanyenya oppa"
Aku menatap sendu ke arah (Y/N)
"Jika bukan karena aku sudah terlanjur mengambil jurusan hukum disini mungkin aku akan ikut denganmu kesana (Y/N)"
"Cih jangan bilang begitu oppa nanti aku pasti akan sering menelponmu"
Aku membawa (Y/N) ke dalam dekapanku, aku tidak rela! Aku benar-benar tidak rela sungguh!! Seandainya kau tau bahwa aku menyukaimu (Y/N) aku hanya belum cukup berani mengungkapkannya
Dia melepaskan pelukkanku dan menatapku
"Aku pergi dulu oppa, kau jaga kesehatan jangan lupa makan eoh?"
"Arrrasoe kau juga (Y/N) jangan lupa gunakan pakaian tebal dan belajar dengan giat ya"
"Dah oppa~" dia semakin menjauh dariku
(Y/N) saat kau kembali kesini aku akan mengungkapkannya pasti
5 rahun kemudian....
Jaehyun
24 tahun, Detektif muda
Aku berlari tergesa-gesa menuju rumah pemakaman. Kosong. Di tempat ini bukankah seharusnya (Y/N) ada disini? Kenapa tidak ada?
Dan lagi-lagi (Y/N) harus merasakan kesedihan baru 5 tahun semenjak ibu dan kakaknya meninggalkan dia sekarang ayahnyapun ikut pergi meninggalkannya tak cukup disitu dia juga dianggap sebagai anak seorang penjahat
Drrtt drrttt
"Yeobseo? appa?"
"....."
"Aku tidak bisa menemukan (Y/N) disini"
"...."
"Apa? Seorang pria?"
"...."
"Appa bantu aku mencarinya"
~~~~~~~
Ting tong
Ting tong
Aku tergesa-gesa terus memencet bel sebuah rumah, akhirnya setelah 2 bulan lebih tanpa kabar (Y/N) memintaku datang kerumah peninggalan ayahnya
Cklek
"(Y/N)" karena sangking takut dan khawatirnya aku saat (Y/N) membuka pintu aku langsung memeluknya erat
"Kau kemana saja? Aku mencarimu selama ini? Kau baik-baik saja bukan?"
"Oppa tanyanya satu-satu, aku baik-baik saja seperti yang kau lihat"
"Lalu kemana kau selama ini?"
"Aku disini saja oppa"
Kami berdua terdiam sambil saling menatap
"Ehm (Y/N) sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu"
"Apa itu oppa?" bukankah sekarang adalah waktu yang tepat? Aku harus mengatakannya aku ingin melindungi (Y/N)
"(Y/N) aku-"
"Siapa yang datang (Y/N)?" kata-kataku terhenti saat suara seorang pria mengejutkanku. Seorang pria berjalan menghampiri kami. Siapa pria itu?
"Taeyong oppa kenalkan dia adalah Jaehyun oppa kami sudah berteman dari kecil dan Jaehyun oppa kenalkan dia Lee Taeyong Kekasihku"
Apa kekasih? Aku menoleh menatap (Y/N) tidak percaya
"Kenalkan aku Lee Taeyong kekasih (Y/N)"
"Kekasih?" gumamku pelan
"Ya kekasih" jawab pria itu aku terdiam
"Selama ini aku tinggal bersama Taeyong oppa oh iya, oppa ingin mengatakan apa tadi?"
"Eoh? Anni tidak jadi (Y/N)"
Bukankah ini terlalu menyedihkan? Aku bahkan belum sempat mengungkapkan perasaanku dan sekarang dia malah bersama dengan pria ini dengan mudahnya? Sebelum ini (Y/N) pernah bersama pria lain tapi itu dijodohkan bukan seperti ini
(Y/N) apa kesempatan bagiku sudah tidak ada lagi?
FLASHBACK OFF
"Kau bahkan tidak sadar jika ada orang yang selalu menunggumu dari dulu"
"Tidak bisakah kau berpaling kearahku, kau bahkan tidak menoleh sedikitpun padaku"
"Jadi...."
"Apakah aku boleh merebutmu lagi?"
"Aku tidak bisa membiarkanmu bersama bajingan itu"
"Aku akan membawamu kembali padaku (Y/N)"
TBC....
Duh jadi gak bisa update cepet karena sibuk nih readers. Karena mumpung Author ada waktu luang dan imajinasi Author udah gak bisa tertampung lagi ya udah jadi dituangin daripada ntar kelupaan lagi sampe gak terasa udah sampai 4000 kata aja. btw masih ada yg nungguin gak sih cerita ini? Bentar lagi udah ke inti cerita kok jadi sabar aja ya Author masih mau ngeliatin momen Taeyong sama kamu dulu yang sweet2 ntar kalo udah klimaks malah makin romantis lagii^^ 1
Eh invite pin Author dong hehe butuh temen kpopers 5D44E612
Chapter depan sweet moment Taeyong sma kamu jadi tunggu ya