Teringat Zero bagaimana Azura melakukan semua pekerjaan yang telah dirinya suruh, rasa semangat yang tinggi dan tindakan yang tidak akan pernah menyerah benar-benar terlihat jelas.
"Heh... ini akan menjadi semakin menarik lagi!"
Butuh 3 hari untuk Azura bisa kembali bangun, selama 3 hari tersebut tubuhnya benar-benar dalam fase sulit. Setiap saat dirinya ingin berteriak atas rasa sakit yang dirasakannya.
Azura mulai menatap sinar matahari yang begitu cerah. "Ini akan menjadi latihan yang melelahkan lagi!"
Tangan Azura mulai mengangkat kapak, dengan kekuatan penuh dirinya memukul batang kayu yang ada di depannya.
"Kau sepertinya sudah sembuh!"
Azura menghentikan tangannya yang hendak memukul balok kayu, dia menoleh dengan pandangan serius.
"Ya, aku sudah siap melakukan latihan seperti sebelumnya!" Azura meletakkan kapak di pundaknya.
"Tubuhmu itu sekarang sudah semakin kuat, apakah kau yakin kalau dengan latihan ini dirimu akan menjadi lebih hebat?"
Azura langsung saja dibuat heran atas pertanyaan itu. "Apa yang kau katakan?"
"Kekuatan fisik memang akan membantu, namun kau juga akan kesulitan kalau tidak mengembangkan otakmu!" Zero berdiri membelakangi Azura. "Sekarang ayo ikuti aku!"
Sikap Zero jauh lebih serius daripada sebelumnya, ini benar-benar terasa aneh untuk Azura, Namun, dirinya yakin kalau Zero mencoba untuk menyampaikan sesuatu yang tidak akan dirinya mengerti.
Azura baru pertama kali masuk ke bagian belakang rumah, di depan Azura sekarang ada satu perlengkapan. Ada Sword and Shield serta armor Full Metal yang kualitasnya cukup rendah, tapi ini sudah cukup bagus bagi seseorang seperti Azura yang hanya pemula.
"Sekarang aku ingin kau menggunakan semua perlengkapan ini, kita akan segera melakukan perburuan!"
"Huh! Perburuan, apakah itu tidak terlalu berbahaya?"
"Tentu saja tidak, apakah kau tidak ingin menjadi lebih hebat dan kuat lagi?"
Azura menelan ludahnya, ini adalah hal yang cukup berat untuk dirinya, namun memang hal seperti ini harus dilakukan. Dia ingin menjadi seorang Hunter, takut akan apa yang belum terjadi bukanlah pilihan.
"Sepertinya barang-barang ini sangat cocok untuk dirimu!"
Azura melihat sekujur tubuhnya, dia tidak tahu apakah yang dikatakan oleh Zero memang benar. Ada perasaan yang cukup tidak nyaman saat menggunakan armor tersebut, bobot tubuhnya sedikit bertambah dengan shield yang ada di lengan kirinya.
"Sekarang mari kita pergi!"
Azura terus memandang punggung Zero yang begitu lebar, entah kenapa dirinya merasa kalau sekarang ini Zero terlihat seperti orang lain.
Setelah berjalan selama 1 jam, mereka tiba di area Forest dan Hills, di sana suasananya memang indah, sebuah tebing jurang yang penuh dengan bahaya tinggi.
Di sini Azura mampu menyaksikan aliran sungai yang membentang. "Huh... aku merasa seperti hidup kembali!"
"Ayo, kita tidak memiliki banyak waktu!"
Mereka memasuki area hutan, di sana suasanya cukup menyeramkan dengan pepohonan yang berdaun lebat hingga sinar matahari sulit menembus ke tanah.
Dari balik semak-semak mereka melihat adanya sebuah suara yang begitu nyaring, secara perlahan keduanya mengintip dari balik semak-semak.
"Itu...." Mata Azura membesar, yang dilihatnya adalah makhluk bernama Yian Kut-ku.
"Ini adalah target yang mudah untuk dilawan, namun kau harus tetap berhati-hati! Setiap monster memiliki kekuatan yang begitu besar hingga mampu membunuh seseorang, kau harus siap dengan kemungkinan yang terburuk, jadi bertarunglah dengannya!"
Azura langsung dibuat kaget dengan apa yang dikatakan oleh Zero. "Apakah kau sudah gila? Aku mana mungkin bisa mengalahkan makhluk seperti ini!"
Perlahan Zero menghela napasnya. "Sepertinya kau ini adalah tipe orang yang selalu pesimis! Biar aku beritahu, kau akan tetap menghadapi ini semua cepat atau lambat! Apakah kau ingin terus lari saat ada monster? Kalau kau ingin menjadi seorang Hunter, maka dirimu yang akan memburu monster bukan monster yang memburumu!"
Alis mata Azura meruncing, ucapan yang digunakan oleh Zero menjadi sebuah belati yang cukup kuat untuk menikam semangat di dalam hatinya.
"Baiklah, aku akan mencoba melakukan apa yang dirimu katakan!"
Zero mengangguk.
"Sekarang lakukanlah!"
Mulai Azura mengendap-endap, tidak akan mungkin dirinya melakukan serangan terhadap Yian Kut-Ku secara mendadak.
Ada keringat yang mengucur dari kepalanya hingga membasahi pipi.
"Apa aku akan bisa mengalahkan monster ini?" Tentu saja tubuh Azura akan bergetar saat menghadapi monster, entah beberapa kali dirinya nyaris terbunuh oleh monster. "Tidak, aku tidak perlu takut! Yang dikatakan oleh Zero memang benar, suatu saat nanti akan menghadapi situasi ini!"
Azura bersiap siaga untuk melakukan serangan.
Kresk...
Yian Kut-ku mendengar adanya suara aneh dari semak-semak jam 2, monster ini memiliki pendengaran yang begitu tajam. Gerakan sekecil apa pun akan mampu menarik perhatiannya, dia menoleh dengan pandangan yang terus serius.
Zero dari kejauhan sedang memandangi Azura. "Fisik saja tidak akan berguna, di sini kau harus menggunakan otakmu!"
"Gawat, apa yang aku harus lakukan? Dia terus menatap ke arah sini, apakah aku harus keluar dan menghadapinya!" Tangan Azura terus berkeringat dengan gerakan bergetar.
Groagh....
Yian Kut-Ku langsung meludahkan api dari mulutnya, Azura spontan saja melakukan roll. Dalam beberapa saat saja tempatnya bersembunyi telah terbakar oleh api.
"Hampir saja!"
Azura sudah terlihat jelas, Yian Kut-ku menggeram. Kemudian monster tersebut melakukan charge terhadap dirinya.
Tangan Azura mengepal dengan kuat. "Aku tidak akan kalah!"
Paru dari Yian Kut-Ku mulai menggapai Azura, tidak akan dibiarkan tubuhnya terkena serangan tersebut. Dia berikan sebuah tebasan maut.
Things...
Tapi, pedangnya justru memantul, wajah Azura dipenuhi perasaan kaget. Yian Kut-ku memberikan pandangan yang penuh amarah, Tail Whip sudah melayang dari arah samping kanan.
Azura terhempas akibat serangan tersebut, masih belum tumbang. Memang tubuhnya terasa cukup sakit, namun ini semua bukanlah sebuah alasan untuk dirinya mengeluh. Di saat seperti inilah semua yang dimilikinya harus dipertaruhkan.
Tangan Azura terap mengepal kuat. "Apakah kau pikir kalau rasa sakit yang dirimu berikan ini akan menghentikan diriku? Aku sudah terlalu banyak merasakan rasa sakit, hal seperti ini tidak lebih hanya sebuah perasaan kecil saja!"
Zero tercengang dengan semangat yang ada di keluarkan oleh Azura.
Yian Kut-Ku bukanlah monster yang hanya akan tinggal diam, dengan cepat dia terbang meluncur ke arah Azura.
Azura bersiap siaga dari balik perisainya. "Apa aku mampu menahannya? Tidak...."
Azura mengambil pilihan yang tepat, dia melakukan roll yang akhirnya menyelamatkan dirinya dari sambaran maut Yian Kut-Ku.
Yian Kut-Ku menoleh ke belakang, dan di sana sudah tidak ada lagi Azura.
"Apa yang sedang kau lihat wahai monster jelek!"
Things....
Tekanan besar diberikan Azura dari dalam pedangnya yang akhirnya menyebabkan kepala Yian Kut-Ku terhempas ke arah samping.
__To Be Continued__