webnovel

The Journey of Magnificent Hunter

Cerita Ini Diambil Dari Pengalaman Saya Bermain Monster Hunter

Reluctant_Guardian · 游戏衍生
分數不夠
8 Chs

Ini Mungkin Akan Menyebabkan Dirimu kewlahaan

Latihan yang dijalani oleh Azura memang cukup gila, dirinya dipaksa melakukan hal yang tidak akan mungkin mampu dilakukan oleh manusia.

"Apakah aku yakin kalau aku akan mampu menarik batu besar ini?"

Di belakang tubuh Azura sudah ada batu berukuran besar yang terhubung dengan tali yang terpasang terhadap tubuhnya.

Tubuh Azura terasa sangat nyeri sejak dari tadi, dia terus berusaha untuk menarik batu itu, namun tidak ada sebuah pergerakan yang terjadi.

"Apa yang kau keluhkan ini? Kau harus memahaminya kalau menarik batu ini akan menjadikan dirimu kuat, tubuhmu akan tangguh dan tahan terhadap serangan yang akan dilakukan oleh monster! Pukulan seperti hempasan ekor Diablos akan sangat berbahaya, kau harus memahami kalau ini memang adalah hal yang harus dilakukan! Mengeluh tidak akan memberikan sebuah perubahan, kalau kau ingin menjadi lebih baik lagi, maka berhentilah mengeluh!"

Azura hanya mampu menghela napasnya. "Baiklah, akan aku coba sekali lagi!"

Sekujur tubuh Azura merasa begitu sakit, dirinya terus berusaha untuk menarik batu tersebut. Dia tetap menahan rasa sakit dari otot-otot di tubuhnya yang menjerit.

Pada akhirnya tali yang terhubung pada batu mendadak putus, tubuh Azura terhempas dengan sangat menyakitkan.

"Aduh... kenapa aku harus mendapatkan ini semua!"

Zero menggelengkan kepalanya. "Kenapa kau ini lemah sekali, kau harus siap dalam menghadapi tantangan lainnya, di sini ada beberapa latihan lain yang akan kau lalui! Ayo, sekarang kau ikuti diriku!"

Azura mengangguk, tidak perlu dirinya banyak berkomentar. Sudah diakuinya kalau kondisinya sekarang ini tidak akan mampu untuk menjadi lebih kuat kalau hanya mengeluh.

Berjalan sekitar 25 menit hingga mereka berada di atas tebing, di depan mata ada kawasan hutan yang cukup lebat.

"Di sini kau harus bisa pergi ke area di ujung sana, kau harus mampu untuk mencari beberapa kayu dan jamur! Tapi, dirimu harus ingat kalau di area ini banyak monster yang berkeliaran, jika kau sampai gegabah, maka tubuhmu akan hancur dimakan mereka!"

Azura menjadi bergetar dalam membayangkannya, dia tidak tahu apakah akan selamat setelah ini atau tidak.

Mulai Azura melangkahkan kakinya, di sana lumayan sepi. Namun, tidak akan mungkin hutan tersebut tidak memiliki penghuninya.

Di sini dirinya terus melirik ke sekitar untuk memastikan tidak adanya monster yang akan melakukan serangan, dari kejauhan dirinya melihat ada sebuah pohon yang telah tumbang.

Tidak perlu lagi banyak pikir, Azura dengan cepat memotong kayu tersebut. Satu persatu kayu itu disusunnya hingga bisa dibawa di belakang punggung.

"Sejauh ini tidak ada hal yang mencurigakan, sekarang aku harus mencari jamur! Tapi, jamur seperti apa yang harus aku ambil?" Tangan Azura terus memegangi dagu sembari memikirkan setiap bentuk jamur yang dirinya tahu. "Benar, mungkin jamur itu akan bisa aku gunakan untuk menyelesaikan ini!"

Zero berdiam diri di atas tebing, dia tidak tahu di mana sekarang Azura. "Pemuda itu memiliki sebuah sikap yang cukup gigih, mungkin di sini dia akan kewalahan menghadapi masalah yang akan datang! Tapi, dia harus memahaminya kalau hidup di dunia ini tidak ada yang namanya kemudahan!"

Azura memasang wajah senang, dia baru saja menemukan sebuah tumpukkan jamur yang begitu penuh dengan warna yang indah.

"Dan, yang mana satu aku harus ambil?"

Berbagai macam jenis jamur yang memiliki warna telah ada di depan matanya. Ada yang merah, kuning, biru, dan ungu, setiap jamur memang menggoda untuk diambil.

"Terserahlah, mungkin aku harus mengambil semua jamur ini!"

Suara aneh mendadak terdengar, dari dalam semak-semak terdengar adanya pergerakan aneh. Langsung saja Azura menoleh, dan sosok itu telah menampakkan diri.

Jantung Azura nyaris saja lepas, dia pikir kalau itu adalah monster mengerikan, ternyata hanya Mossiwe yang muncul.

Mossiwe adalah babi yang memang suka memakan jamur, tidak terlalu agresif selama tidak diganggu, namun selain Mossiwe ada beberapa monster juga yang menyukai jamur.

Tubuh Azura tertegun setelah merasakan adanya sesuatu yang sedang menatap dirinya, dari arah jam tiga terdengar suara mengendus.

Perlahan lirikan mata Azura menatap ke arah tersebut, satu monster berbadan besar dengan bulu putih di tubuhnya telah muncul.

Dengan cepat monster tersebut melakukan charge terhadap Azura, masih untung Azura bisa mengelak.

"Kenapa ada Bulldrome di sini? Tidak, aku yang terlalu bodoh, di sini memang semua monster akan bermunculan!" Azura kemudian pergi untuk menyelamatkan dirinya.

Satu serudukan Bulldrome sudah dapat mematahkan tulang, dan tidak ingin dirinya hal itu sampai dialaminya.

Kepanikan terus melanda, tidak ada senjata yang bisa digunakan oleh Azura. Memang dia memiliki golok yang mungkin digunakan untuk memotong kayu, namun untuk menghadapi monster besar seperti Bulldrome adalah hal yang tidak akan mungkin.

Dari atas langit suara aneh terdengar cukup nyaring, deru angin mendadak muncul setelah satu ekor monster menyambar Bulldrome.

Azura melompat untuk berlindung dari setiap objek yang terlempar, perlahan dirinya menoleh untuk menyaksikan apa yang terjadi.

Monster lain telah membuat Bulldrome sebagai makanannya, tubuh hijau dengan taring dengan sayap yang lebar.

Ratihan adalah Female Wyvern yang memiliki kemampuan mengerikan, monster ini sudah cukup mengerikan untuk mampu membunuh Azura.

Azura dengan cepat pergi dari sana, tidak akan mungkin dia hanya diam saja dan menunggu sampai Rathian kembali mendatangi dirinya.

"Huh! Huh! Huh!" Sampai di lokasi yang telah ditentukan, dirinya menghela napas begitu banyak akibat rasa ngeri yang baru saja dirasakan olehnya.

"Ada apa? Kau sepertinya sudah mengalami hal berat!"

Azura menatap Zero yang memasang wajah seperti tidak bersalah telah menyuruh dirinya untuk mengambil kayu.

"Kau sepertinya juga gagal mengambil kayu yang aku suruh!"

"Eh?" Azura menoleh ke belakang, dan memang di belakangnya hanya tersisa beberapa kayu saja. "Huh... ini mungkin akibat aku terlalu takut seperti sebelumnya!"

"Apa kau membawa jamur yang aku inginkan?"

Azura memberikan kantung yang sudah diambilnya jamur.

Zero mulai memeriksa kantung tersebut, perlahan dia menghela napasnya. "Kenapa kau membawa jamur yang tidak bisa dimakan!"

"Uh?"

"Jamur yang kau bawa ini banyak yang memiliki efek beracun, seperti Nitrosroom ini yang mampu menyebabkan efek kesemutan!"

Azura memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Sudahlah, mungkin ini memang terlalu dini, tapi ingat kalau ini akan menjadi pelajaran untuk dirimu! Seterusnya kau akan melakukan hal ini sampai kau menjadi mahir!"

Azura hanya mengangguk.

Hari panjang itu kemudian selesai dengan sebuah rasa kesal yang hinggap di dalam hati Azura.

"Kenapa hari ini menyebalkan sekali?" Tangan Azura mengepal dengan kuat. "Aku seharusnya menjadi lebih baik lagi!" Pandangan matanya terus menatap ke arah pepohonan yang telah ditelan oleh gelapnya malam.

__To Be Continued__