Nadia berjalan pergi dengan kedua tangannya yang terkepal. Kepalanya serasa akan pecah jika ia terus menahan kekesalannya. Bagaimana bisa gadis yang baru datang, yang tidak ada hubungan dengannya itu bisa mempunyai video tentang dirinya bersama Papa?
Dan bagaimana bisa Heny harus mempertanyakan tentang hubungan mereka di depan banyak orang? Bukan tentang dirinya yang sedang dipikirkan, tapi Papa. Semua kerja keras Papa selama ini akan menjadi sia-sia, hanya karena mulut satu orang gadis bodoh yang tidak bisa dijaga.
Lupakan tentang tujuan ke kelas. Sekarang Nadia telah berbalik pergi ke arah yang berlawanan dengan kelasnya. Ia terus berjalan hingga keluar dari gedung sekolah, terus menyusuri lapangan basket.
Tiba-tiba saja Nadia merasakan sesuatu mengenai tubuhnya dan membuatnya berhenti. Ia menatap ke bawah dan melihat sebuah kotak susu dengan isinya yang tumpah berceceran. Spontan Ia berbalik untuk melihat siapa yang melakukan hal itu padanya, dan ia mendapati segerombolan siswa-siswi yang mulai mendekatinya dengan tatapan tidak menyenangkan.
Belum cukup dengan sekotak susu, kini ada sekotak yoghurt yang dilemparkan dengan sengaja tepat ke arahnya dan mengenai seragam putihnya. What the?! Dilanjutkan dengan sekotak kopi dingin, jus berwarna, juga berkotak-kotak susu dan yoghurt yang lain.
Nadia tidak melakukan apa-apa dan hanya diam menerimanya. Ia tidak bernapsu untuk berteriak di depan siswa-siswi sebanyak itu. Nadia tidak harus bertanya mengapa mereka melakukan hal itu padanya, dari tatapan mereka saja sudah bisa disimpulkan bahwa mereka termakan perkataan Heny.
Dari jarak yang cukup jauh ada Amel, Grace, dan Henry yang hanya terdiam sambil mengamati hal yang terjadi pada Nadia. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Apakah mengusir kerumuman itu? Ataukah menerima lemparan-lemparan itu menggantikan Nadia? Tidak! Mereka bukan Alex yang akan melakukan hal itu dengan sukarela dan mereka bukan Steven yang sudah mengerti tentang Nadia.
Mereka hanya terus mengawasi hingga kerumunan itu mulai berkurang hingga menyisakan Nadia yang berdiri di sana, sendirian dan gemetar entah karena kedinginan atau karena amarahnya.
DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...
so be kind to COMMENT AND VOTE
p.s* your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.