Alex dan Nadia berjalan pelan keluar dari gedung sekolah menuju motor Alex. Keduanya segera pergi dari sekolah setelah insiden menghebohkan tadi. Nadia menolak pulang ke rumah jika ia membuat masalah, jadi seperti biasa ia akan pulang ke rumah Alex.
Setelah mandi dan berganti baju dengan pakaian Alex, Nadia segera beristirahat sementara Alex segera kembali ke sekolah. Ia tidak punya masalah, jadi ia tidak punya alasan untuk meninggalkan sekolah sebelum jam pulang. Kabur untuk mengantar teman yang sedang sakit dapat menjadi pengampunan untuknya.
Ia segera mencari David di ruang BK, namun ruangan itu sudah sepi. Ia mencari ke ruang guru, namun tidak ada siapapun. Akhirnya ia memustuskan untuk menyimpulkan bahwa Pak guru David pasti sedang berada di suatu tempat untuk menyelesaikan masalah anak walinya. Ia segera menuju kelasnya, namun tiba-tiba saja sudah ada orang lain yang tidak di harapkan yang menghadang jalananya.
"Mana Nadia?" tanya Steven serius. Alex hanya melewatinya, namun ditahan sekali lagi oleh Steven. "Gimana keadaan Nadia sekarang?" desak Steven.
Alex menghembuskan napasnya dan menatap pemuda itu. "Dia udah gue antar pulang, dia jelas apa-apa, dan sekarang dia lagi istirahat. Puas lo?!" jawab Alex lalu pergi tanpa memperdulikan Steven lagi.
Steven terlihat sangat khawatir dengan keadaan gadis itu. Terlalu banyak masalah yang mendatanginya akhir-akhir ini.
Like it? You may want to add this book to your library!
If you have some idea about my story,
please be free to comment it and let me know.
Creation is hard, so cheer me up!
*ps: your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.