webnovel

The Hidden Smile

Nadia menghembuskan napasnya, lalu berjalan melewati Intan. "Gue denger, lo anak adopsi, ya?" tanya Intan tiba-tiba membuat Nadia seketika terhenti. "Harusnya lo tuh jadi cewek baik-baik! Udah anak adopsi, nggak tau diri pula!" kecamnya lagi. Apakah fakta tentang Nadia yang adalah anak adopsi membuat Intan semakin bersemangat untuk mengecam gadis itu, hari ini? "So, you figured it out, huh?" jawab Nadia ringan sambil memperhatikan raut wajah Intan. "Jadi, itu bener?" tanya Intan menantang. ------------------------------------- Nadia adalah seorang gadis SMA biasa yang mencoba menjalani kehidupannya yang normal dengan menjaga rahasianya dari seluruh dunia. Nadia takut bahwa jika rahasianya terkuak, hal itu akan menyakiti keluarganya, maka itu yang membuatnya dingin pada semua orang. Namun tidak setiap hari semua orang dapat menjalani kehidupan yang mereka mau. Rahasianya sedikit demi sedikit mulai terbongkar oleh orang-orang yang membencinya. Bagaimana Nadia dapat menerima situasi tersebut? -------------------------- Disclaimer : Ini adalah cerita asli tulisan sendiri dan bukan terjemahan.

Weird_Unicorn · 青春言情
分數不夠
97 Chs

Alex #2

Jam pelajaran telah selesai, hujanpun telah reda. Nadia berjalan pelan ke tempat parkir sambil membawa bouquet bunganya. Tiba-tiba saja ia merasa seseorang sudah merangkulnya. Ia menoleh dan melihat Alex yang bahkan sama sekali tidak menatapnya.

"Heh! Kalo mo ngerangkul pelan-pelan napa? Rusak nih!" kata Nadia dingin sambil memperbaikin bouquet bunganya. Alex hanya tersenyum mendengar omelan Nadia.

"Gue udah izin sama kak David, jadi lo hari ini pulangnya sama gue. Pak Agus nggak bakalan datang." Kata Alex cuek.

Keduanya sampai di sebuah taman bermain yang biasa mereka datangi waktu kecil. Mereka duduk terdiam di ayunan yang berayun pelan. Angin hanya berhembus pelan tapi membuat mereka sama-sama merapatkan jaket karena dingin.

"Gimana kabar lo seminggu ini?" tanya Alex memecah keheningan.

"Lo kemana aja seminggu ini?" Nadia balik bertanya.

Alex meliriknya sebentar lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan menyerahkannya pada Nadia. Gadis itu menerima sebuah brosur lomba.

"Gue lupa mo ngasi tau elo soal itu. Gue sibuk soalnya." Kata Alex pelan. Nadia hanya mengangguk paham.

"Lo gimana seminggu ini? Lo nggak kangen sama gue?" tanya Alex lagi.

"Biasa aja. Minggu ini gue sibuk ngeliatin hujan, jadi nggak sempet mikirin elo." Jawab Nadia datar.

"Lo nggak marah kan, sama gue gara-gara gue tinggal seminggu nggak bilang-bilang?" tanya Alex ragu-ragu.

Nadia menatapnya dingin. "Nggak penting." Jawabnya singkat.

Keduanya terdiam lagi. Alex teringat kejadian tadi pagi saat Ia ke kelas Nadia. Ia kemudian berbalik dan menatap bouquet bunga di pangkuan Nadia itu.

"Bunga." Kata Alex singkat. Nadia menatapnya lalu menyentuh bouquet bunganya. "Hadiah valentine dari Henry. Ada coklat juga dari yang laen." Jelasnya.

Alex mengganti arah tatapannya yang membuatnya menerawang. "Dulu, gue nggak percaya lo punya temen selain gue. Dulu, gue cemburu lo temenan sama mereka." Nadia berbalik menatapnya serius. "Kemarin, gue khawatir lo temenan sama mereka. Sekarang, gue malah senang lo temenan sama mereka." Lanjutnya lagi.

"Trus kenapa?" sahut Nadia cuek. "Gue cuman bilang koq." Jawab Alex tak kalah cuek.

Keduanya terlihat sudah kembali pada suasana hati mereka yang biasanya. Nadia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kue berbentuk hati berwarna merah muda dan menyodorkannya pada Alex.

"Ini pertama kalinya gue mau ngerayain valentine bareng lo. Happy Valentine, Alex." Kata Nadia santai. Alex menatap kue itu lalu tersenyum.

"Bukannya lo nggak suka stroberi? Sini buat gue aja." Katanya lalu menarik kue itu dari tangan Nadia.

"gue emang nggak suka stroberi. Tapi ini valentine, bego! Itu kue coklat cuman dihias warna pink. Sini makan berdua! Cari mati, lo?!" Jawab Nadia kesal.

Keduanya saling menatap lalu tertawa. Alex segera membuka kue itu dan mencobanya. Ia mengangguk dan menyodorkan pada Nadia yang juga langsung mencobanya.

"Enak, enak. Dari siapa?" tanya Alex sambil terus makan.

"Dari Steven." Jawab Nadia singkat. Alex mengangguk dan tersenyum padanya.

Like it? You may want to add this book to your library!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts