webnovel

Chapter 14 - Tyrant

Setelah pertemuan awal yang sukses, Aryan semakin bertekad untuk memperkuat posisinya. Mencermati ambisi dan rencana untuk menaklukkan Surga, ia memutuskan untuk memanggil seluruh jenderal dan komandan iblis. Diskusi kali ini akan berfokus pada visi lebih besar: menjadikan dirinya sebagai raja tirani, tidak hanya di Neraka, tetapi juga di Surga.

Ruangan pertemuan kembali dipenuhi dengan jenderal dan komandan, suasana kali ini lebih menegangkan. Aryan berdiri di depan mereka, mengawasi wajah-wajah penuh harapan dan kekhawatiran.

"Terima kasih telah hadir," ucapnya, suaranya tegas dan berwibawa. "Hari ini, kita akan berbicara tentang rencana besar kita—menaklukkan Surga dan membangun kekuasaan yang tak tertandingi. Aku ingin kalian semua memahami tujuan ini dengan jelas."

Thoran, yang selalu skeptis, mengernyit. "Menaklukkan Surga bukanlah hal yang sepele. Banyak yang akan berusaha menghentikan kita, dan kita harus siap menghadapi mereka."

Aryan menyilangkan tangan di dada, menatap tajam. "Itu sebabnya kita harus bersatu dan kuat. Kita tidak hanya ingin mengalahkan mereka; kita akan menaklukkan dan memerintah. Aku akan menjadi raja tirani yang memerintah dengan tangan besi."

Suasana hening sejenak, diikuti dengan bisikan antara para pemimpin. Aryan melanjutkan, "Dengan kekuasaan ini, kita akan menciptakan sebuah kerajaan di mana Neraka dan Surga berada di bawah kendali kita. Tidak ada lagi ketidakadilan, hanya kekuatan dan disiplin."

Seorang komandan, Lysander, yang terkenal akan keberaniannya, mengangkat tangan. "Tapi bagaimana dengan para malaikat? Mereka tidak akan duduk diam melihat kita mengambil alih. Kita harus memiliki rencana yang lebih mendalam."

"Rencana kita bukan hanya untuk bertarung, tetapi juga untuk memanipulasi," Aryan menjawab. "Kita akan memanfaatkan ketidakpuasan yang ada di Surga. Beberapa malaikat mungkin juga merindukan kekuasaan. Kita harus menemukan cara untuk menarik mereka ke sisi kita."

Aryan kemudian mempresentasikan strateginya. Dia merencanakan serangan berskala kecil, disertai dengan propaganda untuk merusak kepercayaan di antara para malaikat. "Kita tidak hanya berperang secara fisik; kita akan memerangi pikiran dan keyakinan mereka. Mereka akan merasa terancam dan terpecah belah."

Ketika pertemuan berlanjut, Aryan merasakan semangat membara di antara para pemimpin. Mereka mulai membayangkan kekuatan yang akan mereka miliki, visi tentang Surga yang ditaklukkan dan Neraka yang diperkuat.

"Namun, aku ingin kalian tahu," Aryan melanjutkan, "menjadi raja tirani berarti mengambil keputusan sulit. Kita tidak bisa ragu. Kita harus siap mengorbankan yang lemah untuk memperkuat yang kuat."

Beberapa jenderal terlihat tertegun. Thoran menatap Aryan, matanya penuh tantangan. "Apakah kau yakin akan mengambil jalan ini? Tyranny membawa banyak musuh."

"Musuh adalah bagian dari kekuasaan," jawab Aryan tegas. "Keberanian dan keputusan tegas akan membawa kita menuju kejayaan. Kita tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi jalan kita."

Dengan setiap kata yang diucapkannya, Aryan merasa kekuatan baru mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa untuk mencapai tujuannya, dia harus menjadi pemimpin yang ditakuti dan dihormati.

Setelah diskusi panjang, Aryan menutup pertemuan. "Kita akan mempersiapkan serangan ini. Dari hari ini, kita bukan hanya pejuang—kita adalah penakluk. Neraka dan Surga akan berada di bawah satu atap, dan aku akan menjadi rajanya."

Para jenderal bersorak, semangat mereka menyala. Namun, di dalam hati Aryan, ada bayangan gelap yang mengintai. Dia tahu bahwa menjadi tirani bukan tanpa konsekuensi. Ketika kekuasaan tumbuh, begitu pula musuh dan pengkhianatan.

Setelah semua pemimpin pergi, Aryan duduk sendiri, merenungkan keputusan yang telah diambil. "Ini adalah jalan yang berbahaya," pikirnya. "Tapi demi kekuasaan dan visi yang lebih besar, aku siap membayar harga."

Dengan tekad yang bulat, Aryan bersiap untuk mengubah takdir Neraka dan Surga selamanya. Dia akan menjadi raja, tetapi dengan itu datang tanggung jawab yang tidak bisa dianggap remeh. Dalam kegelapan, dia menemukan kekuatan—dan sekarang, dia bertekad untuk mengubahnya menjadi dominasi.